{"title":"Pengaruh Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Barbadensis-Miller) Terhadap Bilangan Peroksida pada Minyak Jelantah","authors":"Eny Hastuti, S. Sari","doi":"10.31596/CJP.V4I1.72","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan yang dibutuhkan masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Penggunaan berulang minyak goreng kelapa sawit atau disebut minyak jelantah mengalami kerusakan karena mengalami pemanasan berulang, kontak dengan air, udara dan logam. Kerusakan minyak karena mengalami oksidasi dapat dicegah dengan menambahkan antioksidan. Lidah buaya mengandung unsur vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai antioksidan alami.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak lidah buaya terhadap bilangan peroksida pada minyak jelantah. Minyak jelantah yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penjual gorengan, diuji kualitatif dan positif mengandung bilangan perosida. Minyak jelantah M1,M2 dan M3 ditambahkan ekstrak lidah buaya dengan konsentrasi 10 % b/v, 30 % b/v , 50 % b/v dan 70 % b/v yang direndam selama 5 jam. Penetapan bilangan peroksida pada minyak jelantah dilakukan dengan metode Iodometri. Hasil penelitian diperoleh kadar bilangan peroksida pada minyak jelantah tanpa penambahan ekstrak lidah buaya M1, M2 dan M3 adalah 7,60 mek O2/kg, 12,53 mek O2/kg dan 12,30 mek O2/kg. Bilangan peroksida minyak jelantah dengan penambahan ekstrak lidah buaya konsentrasi 10 % b/v, 30 % b/v, 50 % b/v dan 70 % b/v pada M1, M2 dan M3 adalah M1 6,48 mek O2/kg, 3,62 mek O2/kg, 1,95 mek O2/kg, 0,91 mek O2/kg, M2 9,89 mek O2/kg , 4,24 mek O2/kg, 3,07 mek O2/kg, 1,90 mek O2/kg dan pada M3 6,18 mek O2/kg, 2,64 mek O2/kg, 1,18 mek O2/kg, 0,96 mek O2/kg. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh penambahan ekstrak lidah buaya terhadap penurunan bilangan peroksida minyak jelantah.","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cendekia Journal of Pharmacy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31596/CJP.V4I1.72","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan yang dibutuhkan masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Penggunaan berulang minyak goreng kelapa sawit atau disebut minyak jelantah mengalami kerusakan karena mengalami pemanasan berulang, kontak dengan air, udara dan logam. Kerusakan minyak karena mengalami oksidasi dapat dicegah dengan menambahkan antioksidan. Lidah buaya mengandung unsur vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai antioksidan alami.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak lidah buaya terhadap bilangan peroksida pada minyak jelantah. Minyak jelantah yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penjual gorengan, diuji kualitatif dan positif mengandung bilangan perosida. Minyak jelantah M1,M2 dan M3 ditambahkan ekstrak lidah buaya dengan konsentrasi 10 % b/v, 30 % b/v , 50 % b/v dan 70 % b/v yang direndam selama 5 jam. Penetapan bilangan peroksida pada minyak jelantah dilakukan dengan metode Iodometri. Hasil penelitian diperoleh kadar bilangan peroksida pada minyak jelantah tanpa penambahan ekstrak lidah buaya M1, M2 dan M3 adalah 7,60 mek O2/kg, 12,53 mek O2/kg dan 12,30 mek O2/kg. Bilangan peroksida minyak jelantah dengan penambahan ekstrak lidah buaya konsentrasi 10 % b/v, 30 % b/v, 50 % b/v dan 70 % b/v pada M1, M2 dan M3 adalah M1 6,48 mek O2/kg, 3,62 mek O2/kg, 1,95 mek O2/kg, 0,91 mek O2/kg, M2 9,89 mek O2/kg , 4,24 mek O2/kg, 3,07 mek O2/kg, 1,90 mek O2/kg dan pada M3 6,18 mek O2/kg, 2,64 mek O2/kg, 1,18 mek O2/kg, 0,96 mek O2/kg. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh penambahan ekstrak lidah buaya terhadap penurunan bilangan peroksida minyak jelantah.