{"title":"Evaluasi Kebutuhan Air Minum Untuk Kota Banda Aceh dalam Mencapai Akses Universal Tahun 2019","authors":"Yeggi Darnas","doi":"10.33087/civronlit.v3i2.40","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kebutuhan air bersih meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk, pertumbuhan kegiatan ekonomi dan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya air minum untuk hidup sehat. Dilain pihak kapasitas sarana dan prasarana sistem penyediaan air minum belum mampu memenuhi kebutuhan air minum masyarakat, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas produksi dan sistem jaringan pipa distribusi air minum. Kesinambungan pelayanan air minum yang memadai baik secara kuantitas, kualitas serta kontinuitas adalah hal pokok untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menunjang kegiatan perekonomian/industri. Tingkat pelayanan PDAM Kota Banda Aceh saat ini sudah mencapai 94,26%, dengan target tingkat pelayanan 100% di tahun 2035. Namun Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) mengamanatkan pencapaian akses air minum layak dan sanitasi layak 100 % bagi seluruh masyarakat pada tahun 2019. Agar tingkat pelayanan air minum PDAM Kota Banda Aceh dapat mencapai 100%, maka harus ada usaha yang dilakukan selain meningkatkan kapasitas produksi - yang tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Pada penelitian ini, dilakukan studi evaluasi sistem distribusi dalam pemenuhan kebutuhan air minum. Distribusi air minum Kota Banda Aceh dibagi menjadi empat zona. Pendistribusian air minum oleh PDAM Kota Banda Aceh dilakukan berdasarkan jalur pipa distribusi utama yang sudah dibangun. Penelitian difokuskan pada zona 3 dan zona 4 yang merupakan zona dengan cakupan pelayanan dua terbesar. Selain itu pada kedua daerah pelayanan tersebut sering terjadi komplain oleh pelanggan terkait dengan seringnya tidak sampai aliran air ke rumah mereka. Hasil evaluasi dan simulasi menggunakan software EPANET menunjukkan bahwa agar tercapainya akses air minum layak 100% pada tahun 2019, diperlukan penggantian pipa distribusi dari diameter 100mm menjadi diameter 200mm di tiga tempat pada zona 3 (sepanjang 5831,63m) dan satu tempat di zona 4 (sepanjang 3293,81m).","PeriodicalId":256098,"journal":{"name":"Jurnal Civronlit Unbari","volume":"132 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Civronlit Unbari","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33087/civronlit.v3i2.40","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kebutuhan air bersih meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk, pertumbuhan kegiatan ekonomi dan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya air minum untuk hidup sehat. Dilain pihak kapasitas sarana dan prasarana sistem penyediaan air minum belum mampu memenuhi kebutuhan air minum masyarakat, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas produksi dan sistem jaringan pipa distribusi air minum. Kesinambungan pelayanan air minum yang memadai baik secara kuantitas, kualitas serta kontinuitas adalah hal pokok untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menunjang kegiatan perekonomian/industri. Tingkat pelayanan PDAM Kota Banda Aceh saat ini sudah mencapai 94,26%, dengan target tingkat pelayanan 100% di tahun 2035. Namun Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) mengamanatkan pencapaian akses air minum layak dan sanitasi layak 100 % bagi seluruh masyarakat pada tahun 2019. Agar tingkat pelayanan air minum PDAM Kota Banda Aceh dapat mencapai 100%, maka harus ada usaha yang dilakukan selain meningkatkan kapasitas produksi - yang tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Pada penelitian ini, dilakukan studi evaluasi sistem distribusi dalam pemenuhan kebutuhan air minum. Distribusi air minum Kota Banda Aceh dibagi menjadi empat zona. Pendistribusian air minum oleh PDAM Kota Banda Aceh dilakukan berdasarkan jalur pipa distribusi utama yang sudah dibangun. Penelitian difokuskan pada zona 3 dan zona 4 yang merupakan zona dengan cakupan pelayanan dua terbesar. Selain itu pada kedua daerah pelayanan tersebut sering terjadi komplain oleh pelanggan terkait dengan seringnya tidak sampai aliran air ke rumah mereka. Hasil evaluasi dan simulasi menggunakan software EPANET menunjukkan bahwa agar tercapainya akses air minum layak 100% pada tahun 2019, diperlukan penggantian pipa distribusi dari diameter 100mm menjadi diameter 200mm di tiga tempat pada zona 3 (sepanjang 5831,63m) dan satu tempat di zona 4 (sepanjang 3293,81m).