PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN PADA SAPI BALI INDUK PASCA MELAHIRKAN

Kristina N. L. P., N. P. Mariani, T. I. Putri
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN PADA SAPI BALI INDUK PASCA MELAHIRKAN","authors":"Kristina N. L. P., N. P. Mariani, T. I. Putri","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p06","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level penambahan konsentrat yang mampu meningkatkan kecernaan nutrien ransum pada sapi bali induk pasca melahirkan. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Ternak Sedana Bakti Pertiwi di Desa Kesiman, Denpasar Timur selama tiga bulan, menggunakan 12 ekor sapi bali induk pasca melahirkan. Analisis sampel ransum dan feses dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama satu bulan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan empat kelompok sebagai ulangan. Perlakuan tersebut adalah hijauan (rumput gajah, rumput lapangan, batang jagung dan kulit jagung) ad lib (P0), 0,5kg konsentrat + hijauan ad lib (P1), dan 1kg konsentrat + hijauan ad lib (P2). Variabel yang diamati meliputi kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCBO), kecernaan protein kasar (KCPK), dan kecernaan serat kasar (KCSK). Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi penambahan konsentrat pada ransum, maka semakin meningkat pula kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik sapi, dengan nilai masing-masing 63,73% -71,18% dan 88,45%-74,70% secara statistik menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05). Kecernaan protein kasar dan kecernaan serat kasar semakin meningkat dengan nilai masing-masing 66,88%-73,32% dan 74,70%-77,45% namun secara statistik menunjukkan perbedaan tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum dengan level konsentrat 0,5kg dan 1kg belum mampu meningkatkan kecernaan nutrien ransum secara maksimal. \nKata kunci: konsentrat, kecernaan nutrien, sapi bali induk pasca melahirkan","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Peternakan Tropika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p06","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level penambahan konsentrat yang mampu meningkatkan kecernaan nutrien ransum pada sapi bali induk pasca melahirkan. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Ternak Sedana Bakti Pertiwi di Desa Kesiman, Denpasar Timur selama tiga bulan, menggunakan 12 ekor sapi bali induk pasca melahirkan. Analisis sampel ransum dan feses dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama satu bulan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan empat kelompok sebagai ulangan. Perlakuan tersebut adalah hijauan (rumput gajah, rumput lapangan, batang jagung dan kulit jagung) ad lib (P0), 0,5kg konsentrat + hijauan ad lib (P1), dan 1kg konsentrat + hijauan ad lib (P2). Variabel yang diamati meliputi kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCBO), kecernaan protein kasar (KCPK), dan kecernaan serat kasar (KCSK). Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi penambahan konsentrat pada ransum, maka semakin meningkat pula kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik sapi, dengan nilai masing-masing 63,73% -71,18% dan 88,45%-74,70% secara statistik menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05). Kecernaan protein kasar dan kecernaan serat kasar semakin meningkat dengan nilai masing-masing 66,88%-73,32% dan 74,70%-77,45% namun secara statistik menunjukkan perbedaan tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum dengan level konsentrat 0,5kg dan 1kg belum mampu meningkatkan kecernaan nutrien ransum secara maksimal. Kata kunci: konsentrat, kecernaan nutrien, sapi bali induk pasca melahirkan
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
营养对巴厘产后母牛的影响
这项研究旨在确定在巴厘岛产后母牛中增加营养的浓度。这项研究花了三个月的时间,在东登巴萨的凯尔特曼村,用12头巴厘岛产妇奶牛进行。对口粮和粪便样本的分析在乌达亚纳大学畜牧学院的营养和饲料实验室进行了一个月的分析。使用的实验设计是组(架子)的随机设计,有三种治疗方法和四种重复方法。这些治疗方法包括绿色(象草、野草、玉米秆、玉米茎)、d李勃(P0)、0.5kg的硬质+阿德利布(P1)和1公斤的硬邦布(P2)。观察到的变量包括干燥材料(KCBK)、有机材料(KCBO)、粗蛋白质消化(KCPK)和粗纤维通吃(KCSK)。研究表明,干燥的材料和牛有机材料的浓度越高,每样产品的平均浓度就越高,每样产品的含量为63.73% - 71.18%,88.45% - 74.70%,统计数据显示实际差异(p0.05)。根据这项研究,我们可以得出结论,集中0.5公斤和1公斤的口粮并没有增加营养的最高亮度。关键词:集中、营养精度、巴厘岛产后牛
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK MELALUI AIR MINUM TERHADAP ORGAN DALAM ITIK BALI YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DAN MINERAL SILASE BATANG PISANG DENGAN BERBAGAI LEVEL KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) KUALITAS TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 95 MINGGU YANG DIBERI RANSUM KOMERSIAL DENGAN TAMBAHAN GRIT KULIT KERANG SEBAGAI SUMBER KALSIUM PENGARUH PEMBERIAN MINYAK KALSIUM DALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP BERAT POTONG DAN LEMAK ABDOMEN BROILER PENGARUH PEMBERIAN RANSUM KOMERSIAL DITAMBAH TEPUNG KULIT KERANG SEBAGAI SUMBER KALSIUM TERHADAP PRODUKSI TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 95 MINGGU
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1