{"title":"Pandemi COVID-19: Apakah Mempengaruhi Green Accounting di Indonesia?","authors":"W. Azizah","doi":"10.30595/raar.v2i2.13679","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Manajer harus tetap dapat meningkatkan kinerjanya agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan mencapai tujuan perusahaan meskipun pandemi COVID-19 tengah berlangsung. Perusahaan yang selalu berpatokan pada angka laba (single bottom line) maka akan mengabaikan kondisi lingkungan dan manusia. Berbeda dengan perusahaan yang juga berkomitmen kepada lingkungan (triple bottom line) akan menempatkan pengelolaan lingkungan sebagai bagian penting dari operasi perusahaan, oleh karena itu berkembang konsep green accounting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris bahwa tidak adanya perbedaan green accounting pada sebelum pandemi COVID-19 dan ketika pandemi COVID-19 pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan metoda purposive sampling. Pengujian perbedaan green accounting pada periode sebelum pandemi COVID-19 dan ketika pandemi COVID-19 adalah dengan menggunakan Wilcoxon Test. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata antara biaya lingkungan tahun 2019 yaitu sebelum periode COVID-19 (Pre Test) dengan biaya lingkungan tahun 2020 yaitu pada periode COVID-19 (Post Test).","PeriodicalId":240439,"journal":{"name":"Review of Applied Accounting Research (RAAR)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Review of Applied Accounting Research (RAAR)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30595/raar.v2i2.13679","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Manajer harus tetap dapat meningkatkan kinerjanya agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan mencapai tujuan perusahaan meskipun pandemi COVID-19 tengah berlangsung. Perusahaan yang selalu berpatokan pada angka laba (single bottom line) maka akan mengabaikan kondisi lingkungan dan manusia. Berbeda dengan perusahaan yang juga berkomitmen kepada lingkungan (triple bottom line) akan menempatkan pengelolaan lingkungan sebagai bagian penting dari operasi perusahaan, oleh karena itu berkembang konsep green accounting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris bahwa tidak adanya perbedaan green accounting pada sebelum pandemi COVID-19 dan ketika pandemi COVID-19 pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan metoda purposive sampling. Pengujian perbedaan green accounting pada periode sebelum pandemi COVID-19 dan ketika pandemi COVID-19 adalah dengan menggunakan Wilcoxon Test. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata antara biaya lingkungan tahun 2019 yaitu sebelum periode COVID-19 (Pre Test) dengan biaya lingkungan tahun 2020 yaitu pada periode COVID-19 (Post Test).