Pengaruh Kemudahan Berbelanja pada, Masa Society, Y. meningkatkan, Sifat Konsumtif, pada Kaum, Milenial Nasruloh, R. Andriani, Rosmayanti, Moch. Whilky Rizkyanfi
{"title":"Pengaruh Kemudahan Berbelanja pada Masa Society 5.0 yang Meningkatkan Sifat Konsumtif pada Kaum Milenial","authors":"Pengaruh Kemudahan Berbelanja pada, Masa Society, Y. meningkatkan, Sifat Konsumtif, pada Kaum, Milenial Nasruloh, R. Andriani, Rosmayanti, Moch. Whilky Rizkyanfi","doi":"10.35870/emt.v7i3.1062","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini berfokus pada bagaimana perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat pada society 5.0. Hal ini berpengaruh terhadap perubahan di masyarakat dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya perkembangan teknologi ini masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa perlu keluar rumah apalagi yang memiliki kesibukan. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner tentang belanja online dan perilaku konsumtif kepada kalangan remaja menuju dewasa yaitu rentang umur 17-25 tahun. Data diperoleh dengan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dari Sebagian peserta dalam sebuah populasi yang kemudian hasil dari data tersebut dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya perkembangan teknologi tidak serta merta menyebabkan seseorang berperilaku konsumtif karena mudahnya mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau dibutuhkan tanpa perlu keluar rumah. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang lebih mendorong seseorang untuk berperilaku konsumtif disamping adanya teknologi yang memudahkan untuk berbelanja. Factor-faktor tersebut seperti karena adanya diskon yang ditawarkan sehingga tanpa pikir panjang langsung membeli barang tersebut karena merasa bisa lebih hemat padahal barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan, kemudian gaya hidup yang mewah dan sangat memikirkan gengsi karena ingin dipandang memiliki status social yang tinggi di masyarakat, dan yang terakhir selalu ingin tampil dengan teman-teman sebayanya, remaja cenderung akan melakukan hal apapun agar tidak ketinggalan dengan trend yang ada.","PeriodicalId":231486,"journal":{"name":"Jurnal EMT KITA","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal EMT KITA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35870/emt.v7i3.1062","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini berfokus pada bagaimana perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat pada society 5.0. Hal ini berpengaruh terhadap perubahan di masyarakat dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya perkembangan teknologi ini masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa perlu keluar rumah apalagi yang memiliki kesibukan. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner tentang belanja online dan perilaku konsumtif kepada kalangan remaja menuju dewasa yaitu rentang umur 17-25 tahun. Data diperoleh dengan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dari Sebagian peserta dalam sebuah populasi yang kemudian hasil dari data tersebut dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya perkembangan teknologi tidak serta merta menyebabkan seseorang berperilaku konsumtif karena mudahnya mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau dibutuhkan tanpa perlu keluar rumah. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang lebih mendorong seseorang untuk berperilaku konsumtif disamping adanya teknologi yang memudahkan untuk berbelanja. Factor-faktor tersebut seperti karena adanya diskon yang ditawarkan sehingga tanpa pikir panjang langsung membeli barang tersebut karena merasa bisa lebih hemat padahal barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan, kemudian gaya hidup yang mewah dan sangat memikirkan gengsi karena ingin dipandang memiliki status social yang tinggi di masyarakat, dan yang terakhir selalu ingin tampil dengan teman-teman sebayanya, remaja cenderung akan melakukan hal apapun agar tidak ketinggalan dengan trend yang ada.