PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS Bacillus thuringiensis H-14 ISOLAT SALATIGA SEDIAAN SERBUK UNTUK PENGENDALIAN JENTIK Anopheles spp DI KABUPATEN KULON PROGO
Arum Triyas Wardani, Arief Nugroho, Y. M. Anggraeni, Rendro Wianto, Esti Rahardianingtyas
{"title":"PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS Bacillus thuringiensis H-14 ISOLAT SALATIGA SEDIAAN SERBUK UNTUK PENGENDALIAN JENTIK Anopheles spp DI KABUPATEN KULON PROGO","authors":"Arum Triyas Wardani, Arief Nugroho, Y. M. Anggraeni, Rendro Wianto, Esti Rahardianingtyas","doi":"10.22435/vk.v11i2.1565","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara yang beriklim tropis seperti Indonesia. Pencegahan dan pengendalian vektor malaria salah satunya dengan menggunakan larvasida hayati yaitu Bacillus thuringiensis H-14 isolat Salatiga. B2P2VRP Salatiga membuat sediaan B. thuringiensis H-14 dalam bentuk serbuk untuk pengendalian jentik Anopheles spp. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi lingkungan terhadap efektivitas serbuk B. thuringiensis H-14 isolat Salatiga. Penelitian dilakukan dengan membuat B. thuringiensis H-14 isolat Salatiga sediaan bubuk kemudian diuji di laboratorium untuk menentukan nilai LC95. B. thuringiensis H-14 Isolat Salatiga dilakukan pengujian lapangan di Kabupaten Kulon Progo dan ditentukan efektivitasnya. Pengukuran kondisi lingkungan di lapangan meliputi pH air, suhu air, intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara. Kematian jentik dianalisis menggunakan probit, penurunan kematian menggunakan rumus Mulla, dan analisis faktor lingkungan menggunakan regresi linier. Hasil penelitian didapat nilai LC95 laboratorium sebesar 58,44 mg/m2. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa rata-rata nilai Inhibiton Emergence (IE) terjadi penurunan efektivitas dari pengamatan hari pertama sebesar 92,94%, hari kedua sebesar 80,95%, dan hari ketiga sebesar 52,75%. Hasil uji statistik menunjukkan kondisi lingkungan yaitu pH air, suhu air, intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara pada waktu pengujian tidak berpengaruh secara signifikan pada efektivitas serbuk B. thuringiensis H-14 isolat Salatiga dalam pengendalian jentik Anopheles spp. \n ","PeriodicalId":296378,"journal":{"name":"Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit","volume":"47 11","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/vk.v11i2.1565","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara yang beriklim tropis seperti Indonesia. Pencegahan dan pengendalian vektor malaria salah satunya dengan menggunakan larvasida hayati yaitu Bacillus thuringiensis H-14 isolat Salatiga. B2P2VRP Salatiga membuat sediaan B. thuringiensis H-14 dalam bentuk serbuk untuk pengendalian jentik Anopheles spp. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi lingkungan terhadap efektivitas serbuk B. thuringiensis H-14 isolat Salatiga. Penelitian dilakukan dengan membuat B. thuringiensis H-14 isolat Salatiga sediaan bubuk kemudian diuji di laboratorium untuk menentukan nilai LC95. B. thuringiensis H-14 Isolat Salatiga dilakukan pengujian lapangan di Kabupaten Kulon Progo dan ditentukan efektivitasnya. Pengukuran kondisi lingkungan di lapangan meliputi pH air, suhu air, intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara. Kematian jentik dianalisis menggunakan probit, penurunan kematian menggunakan rumus Mulla, dan analisis faktor lingkungan menggunakan regresi linier. Hasil penelitian didapat nilai LC95 laboratorium sebesar 58,44 mg/m2. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa rata-rata nilai Inhibiton Emergence (IE) terjadi penurunan efektivitas dari pengamatan hari pertama sebesar 92,94%, hari kedua sebesar 80,95%, dan hari ketiga sebesar 52,75%. Hasil uji statistik menunjukkan kondisi lingkungan yaitu pH air, suhu air, intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara pada waktu pengujian tidak berpengaruh secara signifikan pada efektivitas serbuk B. thuringiensis H-14 isolat Salatiga dalam pengendalian jentik Anopheles spp.