“NGELEBENGANG” TRADISI PEMBUATAN GULA AREN DESA PEDAWA DALAM FOTOGRAFI STORY

Gusti Putu Richie Efendi Pranata, Cok Istri Puspawati Nindhia, Farhan Adityasmara
{"title":"“NGELEBENGANG” TRADISI PEMBUATAN GULA AREN DESA PEDAWA DALAM FOTOGRAFI STORY","authors":"Gusti Putu Richie Efendi Pranata, Cok Istri Puspawati Nindhia, Farhan Adityasmara","doi":"10.59997/rjf.v1i2.787","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gula aren merupakan gula yang terbuat dari nira atau sari buah pohon aren. Sebagian besar orang lebih menyukai gula aren karena dianggap lebih harum, enak dan bersih. Desa Pedawa merupakan desa yang masih mempertahankan tradisi pembuatan gula aren yang dikenal dengan nama “Ngelebengang”. Gula aren buatan masyarakat Desa Pedawa memiliki ciri khas bersih, rasa yang manis dan daya tahan cukup kuat terhadap suhu panas yang merupakan hasil dari keunikan proses pembuatan gula dengan penggunaan sarana seperti waluh, kayu dadap dan daun manggis. Keunikan tersebut memberikan ide untuk menjadikan gula aren Desa Pedawa sebagai objek dalam membuat karya fotografi story dengan tujuan untuk memvisualisasikan proses pembuatan gula aren Desa Pedawa ke dalam media fotografi agar dapat memberikan wawasan tambahan bagi penulis dan menambah pengetahuan tentang proses Ngelebengang bagi masyarakat. Penulis melakukan studi pustaka melalui sumber website, jurnal dan buku serta melakukan observasi mengenai gula aren Desa Pedawa dan melakukan wawancara secara langsung. Penulis juga menggunakan teori EDFAT dan teori estetika dalam proses penciptaan karya foto. Setelah proses pemotretan dilakukan tahap pemilihan foto terbaik yang dilanjutkan ke tahap pengolahan gambar hingga ke tahap akhir dari proses penciptaan yakni pameran. Hasil dari penciptaan karya tugas akhir ini merupakan visualisasi berupa 15 karya foto dari tradisi Ngelebengang melalui runtutan kegiatan yang sudah ada secara turun temurun di Desa Pedawa  untuk menjaga tradisi leluhur. Dalam proses pemotretan penulis menerapkan beberapa teknik fotografi antara lain stop action, framing dan penerapan exposure pencahayaan melalui penggunaan flash eksternal. \nKata Kunci: Ngelebengang, Gula Aren, Desa Pedawa, Fotografi Story","PeriodicalId":319922,"journal":{"name":"Retina Jurnal Fotografi","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Retina Jurnal Fotografi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59997/rjf.v1i2.787","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Gula aren merupakan gula yang terbuat dari nira atau sari buah pohon aren. Sebagian besar orang lebih menyukai gula aren karena dianggap lebih harum, enak dan bersih. Desa Pedawa merupakan desa yang masih mempertahankan tradisi pembuatan gula aren yang dikenal dengan nama “Ngelebengang”. Gula aren buatan masyarakat Desa Pedawa memiliki ciri khas bersih, rasa yang manis dan daya tahan cukup kuat terhadap suhu panas yang merupakan hasil dari keunikan proses pembuatan gula dengan penggunaan sarana seperti waluh, kayu dadap dan daun manggis. Keunikan tersebut memberikan ide untuk menjadikan gula aren Desa Pedawa sebagai objek dalam membuat karya fotografi story dengan tujuan untuk memvisualisasikan proses pembuatan gula aren Desa Pedawa ke dalam media fotografi agar dapat memberikan wawasan tambahan bagi penulis dan menambah pengetahuan tentang proses Ngelebengang bagi masyarakat. Penulis melakukan studi pustaka melalui sumber website, jurnal dan buku serta melakukan observasi mengenai gula aren Desa Pedawa dan melakukan wawancara secara langsung. Penulis juga menggunakan teori EDFAT dan teori estetika dalam proses penciptaan karya foto. Setelah proses pemotretan dilakukan tahap pemilihan foto terbaik yang dilanjutkan ke tahap pengolahan gambar hingga ke tahap akhir dari proses penciptaan yakni pameran. Hasil dari penciptaan karya tugas akhir ini merupakan visualisasi berupa 15 karya foto dari tradisi Ngelebengang melalui runtutan kegiatan yang sudah ada secara turun temurun di Desa Pedawa  untuk menjaga tradisi leluhur. Dalam proses pemotretan penulis menerapkan beberapa teknik fotografi antara lain stop action, framing dan penerapan exposure pencahayaan melalui penggunaan flash eksternal. Kata Kunci: Ngelebengang, Gula Aren, Desa Pedawa, Fotografi Story
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
糖是一种由棕榈或棕榈汁制成的糖。大多数人喜欢糖棕榈,因为它被认为更香、更美味、更干净。甜棕榈村仍然保留着被称为“ngeleengang”的棕榈糖生产的传统。糖是甜的,对热的耐受性很强,这是糖的独特性,通过使用瓦鲁、木和橘子叶等手段制糖。这种独特的想法是将糖糖作为摄影故事作品的目标,以便将糖糖的制作过程形象化到摄影媒体中,为作者提供更多的见解,并增加对反主流社会的了解。作者通过网站资源、日记和书籍研究图书馆,对torwa村糖的观察和直接采访。作者还在摄影创作过程中使用了EDFAT理论和审美理论。在拍摄结束后,最佳照片选择阶段继续进行图像处理,直到展览的创作过程的最后阶段。完成这一最后的任务的结果是一张形象化的照片,这是15张歪曲传统的照片,通过揭露存在于古图瓦村的传统活动来维护祖先的传统。在拍摄过程中,作者使用了一些摄影技术,包括停止操作、框架和使用外部闪光灯的曝光。关键词:ngegban, sugar, torwa village,摄影故事
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Peran Fotografi Panggung Dalam Memvisualisasikan Konten Kegiatan Sebagai Media Promosi PT. Bounty Group Teknik Levitasi Dalam Fotografi Makanan : Analisis Semiotika Dan Estetika Karya Fotografer Herry Tjiang Penerapan Editing Tone Retro Style Pada Foto Prewedding Bali Di Prath Photo Bali Genealogi Foto Keluarga I Nyoman Kiyot Dengan Teknik Cetak Salt Print Teknik Fill in Flash pada Pemotretan Fotografi Fashion Editorial di Sastruga Studio
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1