{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT GINJAL PASIEN DIABETES DAN HIPERTENSI DI RSUD SANJIWANI GIANYAR","authors":"N. Wardani","doi":"10.22225/wicaksana.6.1.2022.9-16","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat global karena prevalensinya cendrung meningkat, prognosis yang buruk dan memerlukan biaya tinggi bila sudah memerlukan tindakan terapi pengganti ginjal. Peningkatan prevalensi PGK seiring dengan meningkatnya jumlah penyakit diabetes melitus dan hipertensi. Sekitar 1 dari 10 populasi global mengalami penyakit pada stadium tertentu. Data Indonesian Renal Registry tahun 2018 mendapatkan 132.000 pasien yang aktif menjalani dialisis dengan penyebab terbanyak adalah Diabetes Mellitus dan Hipertensi yaitu 64%. Perawatan penyakit ginjal memerlukan biaya yang tinggi. Di Indonesia, biaya perawatan penyakit ginjal menempati ranking kedua pembiayaan terbesar BPJS kesehatan setelah penyakit jantung. Dengan adanya peningkatan jumlah pasien Diabetes Melitus dan Hipertensi maka makin banyak pasien yang memerlukan tindakan dialisis, sehingga diperlukan upaya untuk melakukan pencegahan penyakit ginjal. Pencegahan penyakit ginjal dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dan hipertensi tentang pola hidup sehat dan deteksi dini penyakit ginjal dengan melakukan pemeriksaan urinalisis. Pencegahan dilakukan dengan melakukan tatap muka langsung dengan pasien dan diberikan penjelasan tentang bahaya penyakit ginjal dan cara pencegahannya, selanjutnya diberi leaflet untuk meningkatkan pemahaman pasien. Hasil kegiatan mendapatkan ada 60 orang pasien Diabetes dan Hipertensi yang berpartisipasi dalam program PKM ini dan didapatkan rerata peningkatan pengetauan pasien Diabetes dan Hipertensi tentang penyakit ginjal dan cara pencegahannya adalah 84.03 % dan terdeteksi adanya tanda penyakit ginjal kronik pada 50 persen pasien DM dan hipertensi yang berobat ke poliklinik Penyakit Dalam RSUD Sanjiwani Gianyar yang perlu di lakukan tindak lanjut dalam penanganan pasien tersebut.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":"83 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.6.1.2022.9-16","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat global karena prevalensinya cendrung meningkat, prognosis yang buruk dan memerlukan biaya tinggi bila sudah memerlukan tindakan terapi pengganti ginjal. Peningkatan prevalensi PGK seiring dengan meningkatnya jumlah penyakit diabetes melitus dan hipertensi. Sekitar 1 dari 10 populasi global mengalami penyakit pada stadium tertentu. Data Indonesian Renal Registry tahun 2018 mendapatkan 132.000 pasien yang aktif menjalani dialisis dengan penyebab terbanyak adalah Diabetes Mellitus dan Hipertensi yaitu 64%. Perawatan penyakit ginjal memerlukan biaya yang tinggi. Di Indonesia, biaya perawatan penyakit ginjal menempati ranking kedua pembiayaan terbesar BPJS kesehatan setelah penyakit jantung. Dengan adanya peningkatan jumlah pasien Diabetes Melitus dan Hipertensi maka makin banyak pasien yang memerlukan tindakan dialisis, sehingga diperlukan upaya untuk melakukan pencegahan penyakit ginjal. Pencegahan penyakit ginjal dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dan hipertensi tentang pola hidup sehat dan deteksi dini penyakit ginjal dengan melakukan pemeriksaan urinalisis. Pencegahan dilakukan dengan melakukan tatap muka langsung dengan pasien dan diberikan penjelasan tentang bahaya penyakit ginjal dan cara pencegahannya, selanjutnya diberi leaflet untuk meningkatkan pemahaman pasien. Hasil kegiatan mendapatkan ada 60 orang pasien Diabetes dan Hipertensi yang berpartisipasi dalam program PKM ini dan didapatkan rerata peningkatan pengetauan pasien Diabetes dan Hipertensi tentang penyakit ginjal dan cara pencegahannya adalah 84.03 % dan terdeteksi adanya tanda penyakit ginjal kronik pada 50 persen pasien DM dan hipertensi yang berobat ke poliklinik Penyakit Dalam RSUD Sanjiwani Gianyar yang perlu di lakukan tindak lanjut dalam penanganan pasien tersebut.