Imam Sujadi, B. Budiyono, Ira Kurniawati, A. Wulandari, Riki Andriatna
{"title":"Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Matematika Kota Surakarta dalam Menyusun Soal PISA-like","authors":"Imam Sujadi, B. Budiyono, Ira Kurniawati, A. Wulandari, Riki Andriatna","doi":"10.26858/PUBLIKAN.V11I2.16356","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menghadapi tantangan abad 21, siswa harus dipersiapkan untuk memiliki kemampuan kognitif dan keterampilan, salah satunya penalaran. Indonesia berpartisipasi dalam PISA (Program for International Student Assessment) dalam rangka benchmarking pencapaian program pendidikan nasional. Hasil PISA 2018 menunjukkan bahwa pencapaian Indonesia dibidang matematika masih rendah. Hal ini disebabkan siswa masih belum terbiasa mengerjakan soal PISA-like. Masalah yang dihadapi oleh guru adalah kurang tersedianya soal PISA-like yang didesain khusus dalam mengembangkan penalaran siswa. Tim Pengabdian bekerja sama dengan MGMP Matematika SMP Kota Surakarta menyelenggarakan kegiatan pendampingan guru dalam menyusun sendiri soal matematika PISA-like. Kegiatan ini melibatkan 34 guru dan dilaksanakan secara daring dalam 4 tahap meliputi: (1) pembekalan materi mengenai PISA serta penilaian dan pembelajaran di masa pandemi, (2) inspirasi penyusunan soal PISA-like dan praktik penyusunan soal, (3)diskusi hasil penyusunan soal (4) implementasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa: (1) 97% peserta menyatakan dengan kegiatan pendampingan wawasan mengenai karakteristik soal PISA dalam berbagai konteks (Personal, Societal, Occupational, Scientific) dan konten (Shape and Space, Change and Relationship, Quantity, dan Uncertainty) meningkat, (2) setelah mengikuti kegiatan pendampingan, peserta mampu menyusun soal sejenis PISA, (3) tindak lanjut kegiatan ini peserta dapat mengimplementasikan soal untuk kemudian menganalisis kesulitan siswa, serta mencari alternatif pembelajaran yang mampu mengatasi kesulitan tersebut.","PeriodicalId":168243,"journal":{"name":"Publikasi Pendidikan","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Publikasi Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26858/PUBLIKAN.V11I2.16356","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Menghadapi tantangan abad 21, siswa harus dipersiapkan untuk memiliki kemampuan kognitif dan keterampilan, salah satunya penalaran. Indonesia berpartisipasi dalam PISA (Program for International Student Assessment) dalam rangka benchmarking pencapaian program pendidikan nasional. Hasil PISA 2018 menunjukkan bahwa pencapaian Indonesia dibidang matematika masih rendah. Hal ini disebabkan siswa masih belum terbiasa mengerjakan soal PISA-like. Masalah yang dihadapi oleh guru adalah kurang tersedianya soal PISA-like yang didesain khusus dalam mengembangkan penalaran siswa. Tim Pengabdian bekerja sama dengan MGMP Matematika SMP Kota Surakarta menyelenggarakan kegiatan pendampingan guru dalam menyusun sendiri soal matematika PISA-like. Kegiatan ini melibatkan 34 guru dan dilaksanakan secara daring dalam 4 tahap meliputi: (1) pembekalan materi mengenai PISA serta penilaian dan pembelajaran di masa pandemi, (2) inspirasi penyusunan soal PISA-like dan praktik penyusunan soal, (3)diskusi hasil penyusunan soal (4) implementasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa: (1) 97% peserta menyatakan dengan kegiatan pendampingan wawasan mengenai karakteristik soal PISA dalam berbagai konteks (Personal, Societal, Occupational, Scientific) dan konten (Shape and Space, Change and Relationship, Quantity, dan Uncertainty) meningkat, (2) setelah mengikuti kegiatan pendampingan, peserta mampu menyusun soal sejenis PISA, (3) tindak lanjut kegiatan ini peserta dapat mengimplementasikan soal untuk kemudian menganalisis kesulitan siswa, serta mencari alternatif pembelajaran yang mampu mengatasi kesulitan tersebut.