{"title":"Faktor Risiko Tidak Terkontrol Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Jabung Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban","authors":"Fitrotul Mahfudhoh","doi":"10.58344/jmi.v2i9.462","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hipertensi terkadang disebut dengan silent killer (pembunuh diam-diam) yakni berulang kali penderita hipertensi bertahun-tahun tidak merasakan gangguan ataupun gejala. Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi, jenis kelamin perempuan beresiko terjadi hipertensi beranjak usia 45 tahun saat menopause. Di dalam keluarga apabila didapatkan pada kedua orang tua maka dugaan hipertensi lebih besar. Tujuan dalam penelitian ini adalah menggambarkan faktor risiko tidak terkontrol pada penderita hipertensi di dusun jabung kecamatan jenu kabupaten tuban. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh penderita hipertensi sebesar 310 penderita dengan sampel 175 penderita. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan wawancara. Hasil penelitian didapatkan dari 175 penderita hipertensi adalah sebagian besar berusia 40-59 tahun sebanyak (52,6%), sebagian besar penderita hipertensi berjenis kelamin perempuan sebanyak (62,9%), sebagian besar ada keturunan keluarga sebanyak (56,6%), tingkatan hipertensi sebagian besar ringan sebanyak (56,0%). Adapun tabulasi silang seluruhnya penderita hipertensi sedang sebanyak (100,0%) berusia 10-18 tahun, sebagian besar penderita hipertensi ringan sebanyak (60,0%) berjenis kelamin laki-laki, sebagian besar penderita hipertensi ringan (58,6%) memiliki keluarga dengan riwayat hipertensi. Pertambahan usia seseorang akan meningkatkan kejadian hipertensi dikarenakan adanya penebalan dinding di arteri dan pada perempuan faktor hormonal inilah yang menyebabkan peningkatan lemak dalam tubuh atau obesitas. karena kurangnya aktifivas pada kaum perempuan dan lebih sering menghabiskan waktu untuk bersantai dirumah. Adanya keturunan karena genetiknya yang terkandung didalamnya adalah neurogenik yang secara genetik pemicu timbulnya hipertensi sehingga dapat di atasi dengan berolahraga yang tidak terlalu berat dan gaya hidup yang sehat.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i9.462","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Hipertensi terkadang disebut dengan silent killer (pembunuh diam-diam) yakni berulang kali penderita hipertensi bertahun-tahun tidak merasakan gangguan ataupun gejala. Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi, jenis kelamin perempuan beresiko terjadi hipertensi beranjak usia 45 tahun saat menopause. Di dalam keluarga apabila didapatkan pada kedua orang tua maka dugaan hipertensi lebih besar. Tujuan dalam penelitian ini adalah menggambarkan faktor risiko tidak terkontrol pada penderita hipertensi di dusun jabung kecamatan jenu kabupaten tuban. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh penderita hipertensi sebesar 310 penderita dengan sampel 175 penderita. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan wawancara. Hasil penelitian didapatkan dari 175 penderita hipertensi adalah sebagian besar berusia 40-59 tahun sebanyak (52,6%), sebagian besar penderita hipertensi berjenis kelamin perempuan sebanyak (62,9%), sebagian besar ada keturunan keluarga sebanyak (56,6%), tingkatan hipertensi sebagian besar ringan sebanyak (56,0%). Adapun tabulasi silang seluruhnya penderita hipertensi sedang sebanyak (100,0%) berusia 10-18 tahun, sebagian besar penderita hipertensi ringan sebanyak (60,0%) berjenis kelamin laki-laki, sebagian besar penderita hipertensi ringan (58,6%) memiliki keluarga dengan riwayat hipertensi. Pertambahan usia seseorang akan meningkatkan kejadian hipertensi dikarenakan adanya penebalan dinding di arteri dan pada perempuan faktor hormonal inilah yang menyebabkan peningkatan lemak dalam tubuh atau obesitas. karena kurangnya aktifivas pada kaum perempuan dan lebih sering menghabiskan waktu untuk bersantai dirumah. Adanya keturunan karena genetiknya yang terkandung didalamnya adalah neurogenik yang secara genetik pemicu timbulnya hipertensi sehingga dapat di atasi dengan berolahraga yang tidak terlalu berat dan gaya hidup yang sehat.