{"title":"TUBUH PEREMPUAN PADA CERITA RAKYAT JAWA TIMURAN: JAKA TARUB DAN ANDE-ANDE LUMUT","authors":"Tiara Widya Iswara","doi":"10.30996/parafrase.v19i1.1966","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cerita rakyat Jaka Tarub dan Ande-Ande Lumut merupakan cerita legendaris yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa Timuran. Cerita tersebut sama-sama memiliki inti cerita pencarian pasangan hidup oleh seorang laki-laki, selain itu juga menceritakan bagaimana seorang perempuan pada masa tersebut menerima dominasi bias gender tanpa ada paksaan dan tanpa disadari mereka mematuhinya atau karena sebuah alasan patriarki. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peran tubuh perempuan yang terjadi pada tokoh utama perempuan. Terdapat dua hal yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah (1)bagaimana representasi perempuan dalam kedua cerita tersebut? dan (2)bagaimana peran tubuh perempuan itu terjadi? Oleh karena itu, penelitian ini disusun menggunakan perspektif feminisme menurut Lois Tyson (2006). Hasil penelitian ini memperlihatkan perempuan menerima objektivikasi tubuh melalui berbagai cara. Dalam cerita Jaka Tarub, Nawang Wulan ketika menjadi istri Jaka Tarub ia mulai terbiasa menjalankan tugasnya sebagai wanita Jawa dalam hal domestifikasi konvensional namun diakhir cerita posisi Jaka Tarub menggeser domestistifikasi perempuan dalam hal parenting. Berbeda dengan cerita Ande-Ande Lumut terlihat para Klenting berjuang dengan cara mampu menjaga kesuciannya untuk dapat dipilih sebagai istri Panji Asmarabangun. Kesucian adalah sebuah keharusan yang dimiliki perempuan bagi laki-laki yang memilihnya.","PeriodicalId":339872,"journal":{"name":"PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30996/parafrase.v19i1.1966","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Cerita rakyat Jaka Tarub dan Ande-Ande Lumut merupakan cerita legendaris yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa Timuran. Cerita tersebut sama-sama memiliki inti cerita pencarian pasangan hidup oleh seorang laki-laki, selain itu juga menceritakan bagaimana seorang perempuan pada masa tersebut menerima dominasi bias gender tanpa ada paksaan dan tanpa disadari mereka mematuhinya atau karena sebuah alasan patriarki. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peran tubuh perempuan yang terjadi pada tokoh utama perempuan. Terdapat dua hal yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah (1)bagaimana representasi perempuan dalam kedua cerita tersebut? dan (2)bagaimana peran tubuh perempuan itu terjadi? Oleh karena itu, penelitian ini disusun menggunakan perspektif feminisme menurut Lois Tyson (2006). Hasil penelitian ini memperlihatkan perempuan menerima objektivikasi tubuh melalui berbagai cara. Dalam cerita Jaka Tarub, Nawang Wulan ketika menjadi istri Jaka Tarub ia mulai terbiasa menjalankan tugasnya sebagai wanita Jawa dalam hal domestifikasi konvensional namun diakhir cerita posisi Jaka Tarub menggeser domestistifikasi perempuan dalam hal parenting. Berbeda dengan cerita Ande-Ande Lumut terlihat para Klenting berjuang dengan cara mampu menjaga kesuciannya untuk dapat dipilih sebagai istri Panji Asmarabangun. Kesucian adalah sebuah keharusan yang dimiliki perempuan bagi laki-laki yang memilihnya.