PIROXICAM YANG DIDUGA SEBAGAI AGEN PENYEBAB STEVEN-JOHNSON SYNDROME : SEBUAH LAPORAN KASUS

R. Courie, Dedianto Hidajat
{"title":"PIROXICAM YANG DIDUGA SEBAGAI AGEN PENYEBAB STEVEN-JOHNSON SYNDROME : SEBUAH LAPORAN KASUS","authors":"R. Courie, Dedianto Hidajat","doi":"10.29303/jku.v10i4.627","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Steven-Johnson Syndrome (SJS) merupakan suatu reaksi mukokutan akut yang yang ditandai dengan nekrosis luas dan eksfoliasi dari lapisan epidermal. Etiologi atau pemicu tersering pada kasus SJS adalah obat ataupun metabolitnya, diikuti oleh infeksi dan idiopatik. Obat-obatan tersering yang memicu terjadinya SJS antara lain sulfonamide, non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) seperti derivat oxicam, antifungal imidazole, cephalosporin, antikonvulsan, allopurinol, broad- spectrum bactericidal agents, dan regimen Highly Active Anti Retroviral Therapy (HAART). Didapatkan kasus seorang wanita berusia 42 tahun dengan keluhan timbul lepuhan pada bibir dan kelopak mata serta bercak kemerahan pada badan, kedua tangan dan kaki. Keluhan tersebut mulai timbul setelah pasien mengonsumsi obat Piroxicam. Didapatkan lesi pada area dahi, kelopak mata, bibir dan leher berupa lesi makula-patch eritem, berbentuk ireguler, berbatas tidak tegas, dengan ukuran lenticular-plakat, dengan susunan diskret-konfulens, distribusi regional disertai dengan erosi serta krusta hemoragik. lesi pada perut, kedua tangan dan kaki berupa makula – patch eritem dengan purpura di bagian sentral berbentuk bulat dan ireguler, dengan ukuran milier – plakat, dengan susunan diskret-konfluens dan distribusi generalisata dengan erosi dan krusta berwarna coklat kehitaman pada perut kuadran kiri atas dan erosi serta krusta hemoragik pada lengan kiri atas. Pasien didiagnosis kerja dengan Steven-Johnson Syndrome yang kemudian meninggal akibat aspirasi pada hari ke 9. Adanya faktor pencetus serta lesi kulit dan mukosa yang mengarah pada SJS dapat mempercepat pengambilan keputusan klinis sehingga tatalaksana lebih cepat diberikan.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Unram Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/jku.v10i4.627","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Steven-Johnson Syndrome (SJS) merupakan suatu reaksi mukokutan akut yang yang ditandai dengan nekrosis luas dan eksfoliasi dari lapisan epidermal. Etiologi atau pemicu tersering pada kasus SJS adalah obat ataupun metabolitnya, diikuti oleh infeksi dan idiopatik. Obat-obatan tersering yang memicu terjadinya SJS antara lain sulfonamide, non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) seperti derivat oxicam, antifungal imidazole, cephalosporin, antikonvulsan, allopurinol, broad- spectrum bactericidal agents, dan regimen Highly Active Anti Retroviral Therapy (HAART). Didapatkan kasus seorang wanita berusia 42 tahun dengan keluhan timbul lepuhan pada bibir dan kelopak mata serta bercak kemerahan pada badan, kedua tangan dan kaki. Keluhan tersebut mulai timbul setelah pasien mengonsumsi obat Piroxicam. Didapatkan lesi pada area dahi, kelopak mata, bibir dan leher berupa lesi makula-patch eritem, berbentuk ireguler, berbatas tidak tegas, dengan ukuran lenticular-plakat, dengan susunan diskret-konfulens, distribusi regional disertai dengan erosi serta krusta hemoragik. lesi pada perut, kedua tangan dan kaki berupa makula – patch eritem dengan purpura di bagian sentral berbentuk bulat dan ireguler, dengan ukuran milier – plakat, dengan susunan diskret-konfluens dan distribusi generalisata dengan erosi dan krusta berwarna coklat kehitaman pada perut kuadran kiri atas dan erosi serta krusta hemoragik pada lengan kiri atas. Pasien didiagnosis kerja dengan Steven-Johnson Syndrome yang kemudian meninggal akibat aspirasi pada hari ke 9. Adanya faktor pencetus serta lesi kulit dan mukosa yang mengarah pada SJS dapat mempercepat pengambilan keputusan klinis sehingga tatalaksana lebih cepat diberikan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
PIROXICAM所谓的史蒂文-约翰逊综合症的原因:病例报告
史蒂文·约翰逊综合症(SJS)是一种急性黏膜反应,其特征是表皮表层的广泛坏死和暴露。SJS案例中最常见的病因是药物或代谢,随后是感染和白痴。在硫方阿米德、非甾体抗炎药物(NSAID)中,最常见的药物包括oxicam菌株、抗fungal imidazole、头孢菌、抗惊厥药、异位醇、异位杆菌制剂和一种高度活跃的抗逆转录疗法(HAART)。他是一名42岁的妇女,她的嘴唇和眼睑上有水泡,四肢和四肢都有红斑。病人服药后开始出现症状。它是由前额、眼睑、嘴唇和颈部的结块组成的,颜色是正常化的,没有明确限制的,带有反锯齿形的混合体,区域分布伴随着侵蚀和出血性krusta。黄斑损伤胃,双手和脚的球形——紫癜eritem补丁的中央部分和ireguler milier——大小的标语牌,generalisata diskret-konfluens结构和分配的肚子上深棕色的侵蚀和结壳而已左上象限和左上角的手臂和侵蚀出血性和结壳而已。病人被诊断为史蒂文·约翰逊综合症,他们在第9天因志向而死亡。导致SJS的诱因、皮肤损伤和黏液的存在可能会加速临床决策,从而更快地呈现出图像。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
A CUTANEOUS ADVERSE EFFECTS IN COVID-19 VACCINE GAMBARAN KASUS KEGAWATDARURATAN PASIEN SERANGAN HEWAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012-2016, 2021, DAN 2022 Gambaran Preferensi Mahasiswa Tahap Preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Terhadap Berbagai Metode Pengajaran Hubungan Kadar D-dimer dan C-Reactive Protein terhadap Berat Gejala pada Pasien COVID-19 Peran Akupunktur sebagai Terapi Penunjang untuk Fibrilasi Atrium
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1