Haruskah Tren Pembelajaran Online Dilanjutkan?: Evaluasi Pengalaman di Perguruan Tinggi Indonesia

Miftakhuddin Miftakhuddin, Orinton Purba, Saprudin Saprudin
{"title":"Haruskah Tren Pembelajaran Online Dilanjutkan?: Evaluasi Pengalaman di Perguruan Tinggi Indonesia","authors":"Miftakhuddin Miftakhuddin, Orinton Purba, Saprudin Saprudin","doi":"10.20961/jdc.v6i3.66720","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Setelah dua tahun pemerintah Indonesia menerapkan pembelajaran daring (PD), penelitian ini mengkaji kualitas keterlaksanaannya melalui survey terhadap mahasiswa di sembilan perguruan tinggi Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan secara kualitatif dalam desain survei. Penelitian ini melibatkan 516 mahasiswa sebagai sample (terpilih secara random). Mereka berpartisipasi dengan mengisi angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya menggunakan Aiken’s validiy index dan Cronbach’s Alpha. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan merujuk Critical Success Factors (CSFs). Penelitian ini menyoroti temuan berupa keunikan komitmen dan preferensi mahasiswa selama berpartisipasi dalam PD. Keunikan tersebut utamanya tampak dalam prioritas mahasiswa dalam PD. Mereka berpartisipasi bukan untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna, melainkan pada pengisian daftar hadir dan submission tugas. Tren ini terjadi baik pada mahasiswa yang berkuliah secara fulltime maupun parttime. Oleh karena itu, sangat rumit untuk menentukan apakah mahasiswa berkomitmen atau tidak. Sepintas, mahasiswa tampak tidak serius dalam PD dengan mengakui bahwa mereka tidak ikut PD secara fulltime karena punya aktivitas lain yang lebih penting, merasa bosan, dan merasa sudah memahami materi. Namun di waktu yang sama, mereka juga menginginkan PD dilanjutkan seandainya pandemi telah usai. Penelitian ini menemukan bahwa komitmen dan preferensi mahasiswa di atas bukan hanya berkait erat dengan hambatan umum, melainkan juga dipengaruhi kompetensi dosen dalam menyelenggarakan PD. Penelitian ini merekomendasikan otokritik pendidikan tinggi atas ketidaksiapan PD ditinjau dari tiga aspek.","PeriodicalId":393918,"journal":{"name":"DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/jdc.v6i3.66720","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Setelah dua tahun pemerintah Indonesia menerapkan pembelajaran daring (PD), penelitian ini mengkaji kualitas keterlaksanaannya melalui survey terhadap mahasiswa di sembilan perguruan tinggi Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan secara kualitatif dalam desain survei. Penelitian ini melibatkan 516 mahasiswa sebagai sample (terpilih secara random). Mereka berpartisipasi dengan mengisi angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya menggunakan Aiken’s validiy index dan Cronbach’s Alpha. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan merujuk Critical Success Factors (CSFs). Penelitian ini menyoroti temuan berupa keunikan komitmen dan preferensi mahasiswa selama berpartisipasi dalam PD. Keunikan tersebut utamanya tampak dalam prioritas mahasiswa dalam PD. Mereka berpartisipasi bukan untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna, melainkan pada pengisian daftar hadir dan submission tugas. Tren ini terjadi baik pada mahasiswa yang berkuliah secara fulltime maupun parttime. Oleh karena itu, sangat rumit untuk menentukan apakah mahasiswa berkomitmen atau tidak. Sepintas, mahasiswa tampak tidak serius dalam PD dengan mengakui bahwa mereka tidak ikut PD secara fulltime karena punya aktivitas lain yang lebih penting, merasa bosan, dan merasa sudah memahami materi. Namun di waktu yang sama, mereka juga menginginkan PD dilanjutkan seandainya pandemi telah usai. Penelitian ini menemukan bahwa komitmen dan preferensi mahasiswa di atas bukan hanya berkait erat dengan hambatan umum, melainkan juga dipengaruhi kompetensi dosen dalam menyelenggarakan PD. Penelitian ini merekomendasikan otokritik pendidikan tinggi atas ketidaksiapan PD ditinjau dari tiga aspek.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
在线学习的趋势应该继续吗?:印尼大学经验评估
两年后,印尼政府实施了在线学习(PD),该研究通过调查印尼九所大学学生的性行为,审查了其有效性。这项研究是在定性的调查设计中进行的。这项研究涉及516名学生作为样本。他们通过使用Aiken的有效性和可靠性指数以及Cronbach的Alpha来加载测试过的数字。通过引用Critical Factors (CSFs)来分析这些数据。本研究强调了学生在参与PD时的投入和偏好的独特性。这种独特性主要体现在学生优先级的PD中。他们参加不是为了获得有意义的学习经验,而是为了填写出席和任务提交清单。这一趋势既适用于全职和兼职的学生。因此,决定一个学生是否承诺是很复杂的。乍一看,学生们似乎对社交媒体不太认真,他们承认他们没有全职参与体育活动,因为他们有更重要的活动、无聊和对物质的了解。但与此同时,他们也希望在大流行结束后继续进行PD。这项研究发现,上述学生的承诺和偏好不仅与共同的障碍密切相关,而且还影响了教授在社交媒体上的能力。该研究建议高等教育批评对缺乏教育的三个方面。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Pedagogical Content Knowledge dalam Pembelajaran Matematika: Studi Literature Review Pengaruh Model Pembelajaran Team Games Tournament dalam Seting Saintifik Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Penggunaan Media Flip Book Interaktif Berbasis Kvisoft Flipbook Maker Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Pola Bilangan Pada Pembelajaran Matematika Implementasi Teori Humanistik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta didik Sekolah Dasar Pengembangan Media Pembelajaran Rara Storytelling Berbasis Multiliterasi untuk Melatih Keterampilan Berbahasa Reseptif di SD
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1