{"title":"Analisis Optimasi Untuk Prioritas Pembangunan Embung Berbasis Ketersediaan Air Di Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro","authors":"Yulia Indriani, L. M. Limantara, Widandi Soetopo","doi":"10.21776/ub.pengairan.2020.011.02.03","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kecamatan Kedungadem berada di Kabupaten Bojonegoro yang pada setiap tahunnya mengalami kekeringan. Diperlukan program peningkatan kapasitas embung secara bertahap. Untuk menentukan alokasi anggaran dana, dilakukan pemilihan 3 embung prioritas. Tujuan penelitian untuk Mengerti dasar pemilihan lokasi embung, Mengerti pengaruh dinamik stokastik terhadap distribusi anggaran dana, serta Mengerti alokasi biaya untuk memperoleh keuntungan optimal. Pemilihan embung prioritas menggunakan analisa manfaat keuntungan terbesar 1, 2 dan 3 dengan berbasis ketersediaan air, berdasarkan analisa manfaat keuntungan diperoleh prioritas pembangunan embung meliputi embung Panjang 1, embung Kepohkidul Dusun Pedang dan Embung Sidomulyo 3. Optimasi dilakukan dengan alokasi anggaran dana ke 3 embung prioritas, agar menghasilkan keuntungan untuk irigasi. Dengan menggunakan metode dinamik stokastik, alokasi dana tersedia Rp. 840.000.000,00 didistribusikan untuk peningkatan kapasitas embung panjang 1 sebesar Rp. 440.000.000,00 dan menghasilkan keuntungan Rp. 114.212.570,00. Sisa dana Rp. 400.000.000,00 dialokasikan untuk peningkatan kapasitas embung Kepohkidul Dusun Pedang dan menghasilkan keuntungan Rp. 106.995.872,00. Sehingga embung Sidomulyo 3 tidak memperoleh penjatahan dana dan keuntungan yang dihasilkan Rp. 8.451.961,00. Dengan menerapkan kebijakan tersebut keuntungan yang akan diperoleh sebesar Rp. 229.660.404,00. Guna memperoleh keuntungan maksimum, selain memperhatikan kebutuhan, diprioritaskan daerah dengan intensitas curah hujan yang tinggi. Berdasarkan keuntungan yang diperoleh dengan peningkatan embung, perlu dikaji optimasi untuk alternatif bangunan lain.","PeriodicalId":236511,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Pengairan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Pengairan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.pengairan.2020.011.02.03","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kecamatan Kedungadem berada di Kabupaten Bojonegoro yang pada setiap tahunnya mengalami kekeringan. Diperlukan program peningkatan kapasitas embung secara bertahap. Untuk menentukan alokasi anggaran dana, dilakukan pemilihan 3 embung prioritas. Tujuan penelitian untuk Mengerti dasar pemilihan lokasi embung, Mengerti pengaruh dinamik stokastik terhadap distribusi anggaran dana, serta Mengerti alokasi biaya untuk memperoleh keuntungan optimal. Pemilihan embung prioritas menggunakan analisa manfaat keuntungan terbesar 1, 2 dan 3 dengan berbasis ketersediaan air, berdasarkan analisa manfaat keuntungan diperoleh prioritas pembangunan embung meliputi embung Panjang 1, embung Kepohkidul Dusun Pedang dan Embung Sidomulyo 3. Optimasi dilakukan dengan alokasi anggaran dana ke 3 embung prioritas, agar menghasilkan keuntungan untuk irigasi. Dengan menggunakan metode dinamik stokastik, alokasi dana tersedia Rp. 840.000.000,00 didistribusikan untuk peningkatan kapasitas embung panjang 1 sebesar Rp. 440.000.000,00 dan menghasilkan keuntungan Rp. 114.212.570,00. Sisa dana Rp. 400.000.000,00 dialokasikan untuk peningkatan kapasitas embung Kepohkidul Dusun Pedang dan menghasilkan keuntungan Rp. 106.995.872,00. Sehingga embung Sidomulyo 3 tidak memperoleh penjatahan dana dan keuntungan yang dihasilkan Rp. 8.451.961,00. Dengan menerapkan kebijakan tersebut keuntungan yang akan diperoleh sebesar Rp. 229.660.404,00. Guna memperoleh keuntungan maksimum, selain memperhatikan kebutuhan, diprioritaskan daerah dengan intensitas curah hujan yang tinggi. Berdasarkan keuntungan yang diperoleh dengan peningkatan embung, perlu dikaji optimasi untuk alternatif bangunan lain.