{"title":"Fenomena Kidfluencer dalam Beretika Media Sosial","authors":"Irawati Diah Astuti","doi":"10.21274/martabat.2022.6.2.214-241","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Media sosial saat ini menjadi bagian kehidupan yang sulit dipisahkan dari masyarakat. Bahkan, media sosial juga menjadi lahan bagi sebagian orang untuk mengais rupiah yang dipergunakan untuk berbagai kebutuhan hidup. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga turut hadir di media sosial sebagai objek untuk menghasilkan uang. Padahal, penggunaan media sosial dibatasi oleh aturan usia untuk menghindari berbagai hal yang bisa membahayakan anak di masa depan. Namun, orang-orang dewasa, yang umumnya merupakan orang tua si anak itu sendiri, melegitimasi terjunnya anak-anak ke media sosial demi berbagai alasan, salah satunya adalah popularitas dan keuntungan finansial. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan metode pengumpulan data berupa mencari literatur ilmiah yang sesuai dengan tema serta mengobservasi media sosial milik beberapa kidfluencer. Dalam artikel ini, penulis membahas fenomena kidfluencer di media sosial dari perspektif etika. Apakah kehadiran anak-anak sebagai selebriti media sosial sesuai dengan etika? Bagaimana seharusnya peran dan tanggung jawab orang tua dilihat dari perspektif etika? Hasilnya menunjukkan bahwa tindakan orang tua yang membagikan informasi tentang anaknya di media sosial bertentangan dengan etika. Sebab, membagikan konten anak di media sosial akan melucuti sisi humanitas orang tua terutama dari sisi etika.","PeriodicalId":486816,"journal":{"name":"Martabat","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Martabat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21274/martabat.2022.6.2.214-241","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Media sosial saat ini menjadi bagian kehidupan yang sulit dipisahkan dari masyarakat. Bahkan, media sosial juga menjadi lahan bagi sebagian orang untuk mengais rupiah yang dipergunakan untuk berbagai kebutuhan hidup. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga turut hadir di media sosial sebagai objek untuk menghasilkan uang. Padahal, penggunaan media sosial dibatasi oleh aturan usia untuk menghindari berbagai hal yang bisa membahayakan anak di masa depan. Namun, orang-orang dewasa, yang umumnya merupakan orang tua si anak itu sendiri, melegitimasi terjunnya anak-anak ke media sosial demi berbagai alasan, salah satunya adalah popularitas dan keuntungan finansial. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan metode pengumpulan data berupa mencari literatur ilmiah yang sesuai dengan tema serta mengobservasi media sosial milik beberapa kidfluencer. Dalam artikel ini, penulis membahas fenomena kidfluencer di media sosial dari perspektif etika. Apakah kehadiran anak-anak sebagai selebriti media sosial sesuai dengan etika? Bagaimana seharusnya peran dan tanggung jawab orang tua dilihat dari perspektif etika? Hasilnya menunjukkan bahwa tindakan orang tua yang membagikan informasi tentang anaknya di media sosial bertentangan dengan etika. Sebab, membagikan konten anak di media sosial akan melucuti sisi humanitas orang tua terutama dari sisi etika.