{"title":"AN EXAMINATION OF TRADITIONAL CUSTOMS IN MINANGKABAU LEADERSHIP TRADITION: CONTINUITY AND CHANGES IN THE MODERN ERA","authors":"Afdhal Afdhal","doi":"10.30598/publicusvol1iss2p119-134","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tradisi kepemimpinan di masyarakat Minangkabau telah lama dikenal memiliki ciri khas yang kuat, yang didasarkan pada sistem matrilineal dan kearifan lokal yang dikenal sebagai adat. Artikel ini bertujuan untuk menyelidiki peran yang dimainkan oleh adat dalam konteks tradisi kepemimpinan Minangkabau, serta menganalisis bagaimana peran tersebut telah mengalami perubahan dan kontinuitas di era modern. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Dengan merujuk pada literatur etnografi dan sumber-sumber historis, penelitian ini mengidentifikasi peran adat dalam pemilihan, pelantikan, dan pelaksanaan kepemimpinan tradisional di Minangkabau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adat memiliki peran sentral dalam tradisi kepemimpinan Minangkabau, berperan sebagai pedoman moral, etika, dan norma yang mengatur perilaku para pemimpin. Namun, dalam era modern yang diwarnai oleh globalisasi, urbanisasi, dan dinamika sosial ekonomi, peran adat telah mengalami perubahan signifikan. Terjadi adaptasi dan reinterpretasi adat untuk mengakomodasi tuntutan dan tantangan kontemporer, sementara tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang mendasar. Artikel ini juga menyoroti bagaimana hubungan antara adat dan institusi modern, seperti pemerintah daerah dan organisasi masyarakat, telah membentuk dinamika baru dalam tradisi kepemimpinan. Integrasi unsur-unsur adat dalam kebijakan dan praktik modern menghasilkan kerangka kerja unik yang mencoba menjaga keseimbangan antara warisan budaya dan tuntutan perkembangan. Kesimpulannya, peran adat dalam tradisi kepemimpinan Minangkabau tetap relevan meskipun telah mengalami perubahan dalam era modern. Kontinuitas dan perubahan ini mencerminkan dinamika kompleks antara warisan budaya dan tuntutan zaman. Artikel ini berkontribusi pada pemahaman tentang transformasi tradisi kepemimpinan di masyarakat yang menghargai adat dan menghadapi perubahan global secara bersamaan.","PeriodicalId":489444,"journal":{"name":"PUBLICUS JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PUBLICUS JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30598/publicusvol1iss2p119-134","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tradisi kepemimpinan di masyarakat Minangkabau telah lama dikenal memiliki ciri khas yang kuat, yang didasarkan pada sistem matrilineal dan kearifan lokal yang dikenal sebagai adat. Artikel ini bertujuan untuk menyelidiki peran yang dimainkan oleh adat dalam konteks tradisi kepemimpinan Minangkabau, serta menganalisis bagaimana peran tersebut telah mengalami perubahan dan kontinuitas di era modern. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Dengan merujuk pada literatur etnografi dan sumber-sumber historis, penelitian ini mengidentifikasi peran adat dalam pemilihan, pelantikan, dan pelaksanaan kepemimpinan tradisional di Minangkabau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adat memiliki peran sentral dalam tradisi kepemimpinan Minangkabau, berperan sebagai pedoman moral, etika, dan norma yang mengatur perilaku para pemimpin. Namun, dalam era modern yang diwarnai oleh globalisasi, urbanisasi, dan dinamika sosial ekonomi, peran adat telah mengalami perubahan signifikan. Terjadi adaptasi dan reinterpretasi adat untuk mengakomodasi tuntutan dan tantangan kontemporer, sementara tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang mendasar. Artikel ini juga menyoroti bagaimana hubungan antara adat dan institusi modern, seperti pemerintah daerah dan organisasi masyarakat, telah membentuk dinamika baru dalam tradisi kepemimpinan. Integrasi unsur-unsur adat dalam kebijakan dan praktik modern menghasilkan kerangka kerja unik yang mencoba menjaga keseimbangan antara warisan budaya dan tuntutan perkembangan. Kesimpulannya, peran adat dalam tradisi kepemimpinan Minangkabau tetap relevan meskipun telah mengalami perubahan dalam era modern. Kontinuitas dan perubahan ini mencerminkan dinamika kompleks antara warisan budaya dan tuntutan zaman. Artikel ini berkontribusi pada pemahaman tentang transformasi tradisi kepemimpinan di masyarakat yang menghargai adat dan menghadapi perubahan global secara bersamaan.