Proses Berpikir Siswa SMP Berdasarkan Gaya Kognitif Intuitif dan Sistematis dalam Menyelesaikan Masalah Invers Proporsi Ditinjau dari Teori Pemrosesan Informasi
{"title":"Proses Berpikir Siswa SMP Berdasarkan Gaya Kognitif Intuitif dan Sistematis dalam Menyelesaikan Masalah Invers Proporsi Ditinjau dari Teori Pemrosesan Informasi","authors":"None Rusmin R. M. Saleh, None Isman M. Nur","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1163","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berpikir dapat dikatakan sebagai proses kompleks yang melibatkan gaya kognitif. Siswa memiliki cara dan proses kognitif berbeda-beda dalam memecahkan masalah. Proses kognitif siswa dalam memecahkan masalah cenderung menggunakan langkah-langkah yang tidak bisa diprediksi serta menentukan solusi penyelesaian berdasarkan pengalaman. Namun, sejauh yang ditelusuri proses kognitif siswa dalam memecahkan masalah hanya sebagian menggunakan langkah yang terdefinisi dengan baik, mencari metode secara keseluruhan sebelum menentukan solusi penyelesaian. Karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses berpikir siswa berdasarkan gaya kognitif intuitif dan sistematis dalam menyelesaikan masalah invers proporsi ditinjau dari teori pemrosesan informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif eksploratif. Subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas VII berjumlah 20 orang selanjutnya diberikan soal invers proporsi, diperoleh 18 siswa menjawab soal tidak lengkap sedangkan 2 siswa menjawab soal dengan lengkap. Dari 2 siswa yang menjawab soal lengkap dipilih untuk dijadikan subjek penelitian. Hasil penelitian ditemukan dua kategori proses berpikir, yaitu (1) kategori proses berpikir intuitif tipe guessing strategy diperoleh subjek S1; (2) kategori proses berpikir sistematis tipe equation strategy diperoleh subjek S2. Disarankan pada guru yang melaksanakan pembelajaran, penting mengungkap proses berpikir intuitif dan sistematis siswa pada materi invers proporsi. Masih memungkinkan untuk melakukan penelitian lanjutan mengkaji lebih mendalam terkait gaya kognitif intuitif dan gaya kognitif sistematis.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1163","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Berpikir dapat dikatakan sebagai proses kompleks yang melibatkan gaya kognitif. Siswa memiliki cara dan proses kognitif berbeda-beda dalam memecahkan masalah. Proses kognitif siswa dalam memecahkan masalah cenderung menggunakan langkah-langkah yang tidak bisa diprediksi serta menentukan solusi penyelesaian berdasarkan pengalaman. Namun, sejauh yang ditelusuri proses kognitif siswa dalam memecahkan masalah hanya sebagian menggunakan langkah yang terdefinisi dengan baik, mencari metode secara keseluruhan sebelum menentukan solusi penyelesaian. Karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses berpikir siswa berdasarkan gaya kognitif intuitif dan sistematis dalam menyelesaikan masalah invers proporsi ditinjau dari teori pemrosesan informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif eksploratif. Subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas VII berjumlah 20 orang selanjutnya diberikan soal invers proporsi, diperoleh 18 siswa menjawab soal tidak lengkap sedangkan 2 siswa menjawab soal dengan lengkap. Dari 2 siswa yang menjawab soal lengkap dipilih untuk dijadikan subjek penelitian. Hasil penelitian ditemukan dua kategori proses berpikir, yaitu (1) kategori proses berpikir intuitif tipe guessing strategy diperoleh subjek S1; (2) kategori proses berpikir sistematis tipe equation strategy diperoleh subjek S2. Disarankan pada guru yang melaksanakan pembelajaran, penting mengungkap proses berpikir intuitif dan sistematis siswa pada materi invers proporsi. Masih memungkinkan untuk melakukan penelitian lanjutan mengkaji lebih mendalam terkait gaya kognitif intuitif dan gaya kognitif sistematis.