{"title":"Teknik Pemupukan dan Adaptasi Varietas Jagung Hibrida Balitbangtan pada Lahan Kering di Provinsi Gorontalo","authors":"None Muhammad Fitrah Irawan Hannan, None Erwin Najamuddin, None Ammini Amrinah Saragih","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.692","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Provinsi Gorontalo merupakan salah satu provinsi dengan potensi lahan kering yang sangat luas. Selain penggunaan varietas unggul pemupukan merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pengolahan lahan kering untuk budidaya jagung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan adaptasi beberapa varietas unggul baru jagung hibrida pada lahan kering dan mengetahui teknik pemupukan yang tepat untuk peningkatan produktivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) anak petak atau split plot. Main plot dari percobaan ini yaitu varietas dan sub plot yaitu cara pemupukan. Main plot terdiri atas 4 varietas yakni V1 = NK 212, V2 = Nasa 29, V3 = Bisi 18, V4 = Bima 14 dan subplot terdiri atas 3 teknik pemupukan yakni P1 = Ditugal disamping tanaman, P2 = Diletakkan dipangkal tanaman/cara petani, P3 = Disebar merata diatas permukaan tanah. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Analysis of Variance (Anova) dengan taraf signifikan 5% untuk mengetahui pengaruh nyata perlakuan. Apabila uji F menunjukkan beda nyata antar perlakuan, analisis data dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) 5%. Data menujukkan bahwa perlakuan varietas nasa 29 dan bima 14 mampu beradaptasi dengan baik pada lahan kering. Hal ini ditunjukkan dengan hasil panen pipilan kering kadar air 15 % yang tidak berbeda nyata dengan varietas lainnya yang merupakan varietas dominan digunakan oleh petani, sedangkan teknik pemupukan yang terbaik yaitu perlakuan dibenamkan disamping tanaman yang berpengaruh nyata terhadap beberapa parameter antara lain tinggi letak tongkol, berat 1000 biji dan hasil panen kadar air 15 %.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.692","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Provinsi Gorontalo merupakan salah satu provinsi dengan potensi lahan kering yang sangat luas. Selain penggunaan varietas unggul pemupukan merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pengolahan lahan kering untuk budidaya jagung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan adaptasi beberapa varietas unggul baru jagung hibrida pada lahan kering dan mengetahui teknik pemupukan yang tepat untuk peningkatan produktivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) anak petak atau split plot. Main plot dari percobaan ini yaitu varietas dan sub plot yaitu cara pemupukan. Main plot terdiri atas 4 varietas yakni V1 = NK 212, V2 = Nasa 29, V3 = Bisi 18, V4 = Bima 14 dan subplot terdiri atas 3 teknik pemupukan yakni P1 = Ditugal disamping tanaman, P2 = Diletakkan dipangkal tanaman/cara petani, P3 = Disebar merata diatas permukaan tanah. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Analysis of Variance (Anova) dengan taraf signifikan 5% untuk mengetahui pengaruh nyata perlakuan. Apabila uji F menunjukkan beda nyata antar perlakuan, analisis data dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) 5%. Data menujukkan bahwa perlakuan varietas nasa 29 dan bima 14 mampu beradaptasi dengan baik pada lahan kering. Hal ini ditunjukkan dengan hasil panen pipilan kering kadar air 15 % yang tidak berbeda nyata dengan varietas lainnya yang merupakan varietas dominan digunakan oleh petani, sedangkan teknik pemupukan yang terbaik yaitu perlakuan dibenamkan disamping tanaman yang berpengaruh nyata terhadap beberapa parameter antara lain tinggi letak tongkol, berat 1000 biji dan hasil panen kadar air 15 %.