{"title":"Analisis Crowdsourcing Dari Media Sosial Untuk Sumber Data Alternatif Kajian Bentang Lahan","authors":"Budi Fajar Supriyanto","doi":"10.30591/jpit.v8i1.5112","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan jumlah pengguna media sosial dari waktu ke waktu memberikan potensi baru dalam akuisisi data crowdsourcing. Proses akuisisi data tidak lagi membutuhkan banyak biaya dan waktu, karena crowdsourcing dapat digali dengan mudah bahkan tanpa biaya. Kajian ini mengangkat permasalahan apakah data crowdsourcing dari media sosial dapat dijadikan data alternatif dalam kajian geo-informatika. Proses akuisisi data dilakukan dari unggahan pengguna di media sosial. Unggahan menyertakan titik lokasi dan teks pada keterangan. Data yang diperoleh kemudian diolah untuk mengetahui titik lanskap dan kecenderungan penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa dianalisis dengan metode RQDA dan diperoleh hasil 5,37% berbicara tentang bentang alam. Sedangkan titik lokasi media sosial dibandingkan dengan data DEMNAS memiliki skor akurasi 437,8 yang divalidasi dengan metode RMSE dan tidak direpresentasikan mendekati 1,0. Disarankan bahwa data media sosial masih jauh untuk dapat menjadi alternatif sumber data lanskap.","PeriodicalId":53375,"journal":{"name":"Jurnal Informatika Jurnal Pengembangan IT","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Informatika Jurnal Pengembangan IT","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30591/jpit.v8i1.5112","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Peningkatan jumlah pengguna media sosial dari waktu ke waktu memberikan potensi baru dalam akuisisi data crowdsourcing. Proses akuisisi data tidak lagi membutuhkan banyak biaya dan waktu, karena crowdsourcing dapat digali dengan mudah bahkan tanpa biaya. Kajian ini mengangkat permasalahan apakah data crowdsourcing dari media sosial dapat dijadikan data alternatif dalam kajian geo-informatika. Proses akuisisi data dilakukan dari unggahan pengguna di media sosial. Unggahan menyertakan titik lokasi dan teks pada keterangan. Data yang diperoleh kemudian diolah untuk mengetahui titik lanskap dan kecenderungan penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa dianalisis dengan metode RQDA dan diperoleh hasil 5,37% berbicara tentang bentang alam. Sedangkan titik lokasi media sosial dibandingkan dengan data DEMNAS memiliki skor akurasi 437,8 yang divalidasi dengan metode RMSE dan tidak direpresentasikan mendekati 1,0. Disarankan bahwa data media sosial masih jauh untuk dapat menjadi alternatif sumber data lanskap.