Budi Aswin, La Ode Reskiaddin, Sri Astuti Siregar, Usi Lanita, Fajrina Hidayati
{"title":"","authors":"Budi Aswin, La Ode Reskiaddin, Sri Astuti Siregar, Usi Lanita, Fajrina Hidayati","doi":"10.32831/jik.v11i2.546","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kasus low back pain (LBP) terjadi karna faktor gangguan fisik dan kesalahan dalam mobilisasi pada saat bekerja. Salah satu sektor informal yang sering mengalami LBP adalah sektor usaha pengrajin batik. Usaha ini mengharuskan pekerjanya untuk duduk dalam waktu yang lama dimana hal ini dapat menyebabkan gangguan otot punggung pengrajin batik. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pemberian gerakan peregangan terhadap kejadian low back pain (LBP) pada Pengrajin Batik. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen menggunakan desain sebelum dan sesudah (only before and after design). &nbsp;Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin batik di Kecamatan Danau Teluk. Sampel pada penelitian ini adalah total dari populasi yang berjumlah 30 orang pengrajin batik. Sumber data diperoleh melalui alat ukur Oswestry Low Back Pain Disability (ODI), pemberian gerakan peregangan, wawancara dan observasi di lapangan. Peregangan dilakukan sebelum dan sesudah pengrajin melakukan proses membatik. Pengukuran LBP dilakukan dua kali yaitu sebelum pemberian gerakan peregangan dan setelah diberikan gerakan peregangan selama 7 hari pemantauan sampel. Masing-masing LBP diukur setelah pengrajin selesai membatik. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon pada interval kepercayaan 95%. Hasil: Rata-rata skor LBP sebelum dilakukan peregangan adalah 18,63 (SD = 4,271), sedangkan rata-rata skor LBP setelah dilakukan peregangan adalah 5,83 (SD = 3,705). Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai probabilitas < 0,001 artinya ada pengaruh pemberian gerakan peregangan terhadap kejadian low back pain (LBP) pada Pengrajin Batik (p< 0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian gerakan peregangan terhadap kejadian low back pain (LBP) pada Pengrajin Batik. Saran: Disarankan kepada pengrajin batik agar dapat melakukan gerakan peregangan baik sebelum maupun sesudah proses membatik agar dapat mencegah terjadinya LBP. Kata kunci: Peregangan, low back pain (LBP), Pengrajin Batik","PeriodicalId":32237,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32831/jik.v11i2.546","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Kasus low back pain (LBP) terjadi karna faktor gangguan fisik dan kesalahan dalam mobilisasi pada saat bekerja. Salah satu sektor informal yang sering mengalami LBP adalah sektor usaha pengrajin batik. Usaha ini mengharuskan pekerjanya untuk duduk dalam waktu yang lama dimana hal ini dapat menyebabkan gangguan otot punggung pengrajin batik. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pemberian gerakan peregangan terhadap kejadian low back pain (LBP) pada Pengrajin Batik. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen menggunakan desain sebelum dan sesudah (only before and after design).  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin batik di Kecamatan Danau Teluk. Sampel pada penelitian ini adalah total dari populasi yang berjumlah 30 orang pengrajin batik. Sumber data diperoleh melalui alat ukur Oswestry Low Back Pain Disability (ODI), pemberian gerakan peregangan, wawancara dan observasi di lapangan. Peregangan dilakukan sebelum dan sesudah pengrajin melakukan proses membatik. Pengukuran LBP dilakukan dua kali yaitu sebelum pemberian gerakan peregangan dan setelah diberikan gerakan peregangan selama 7 hari pemantauan sampel. Masing-masing LBP diukur setelah pengrajin selesai membatik. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon pada interval kepercayaan 95%. Hasil: Rata-rata skor LBP sebelum dilakukan peregangan adalah 18,63 (SD = 4,271), sedangkan rata-rata skor LBP setelah dilakukan peregangan adalah 5,83 (SD = 3,705). Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai probabilitas < 0,001 artinya ada pengaruh pemberian gerakan peregangan terhadap kejadian low back pain (LBP) pada Pengrajin Batik (p< 0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian gerakan peregangan terhadap kejadian low back pain (LBP) pada Pengrajin Batik. Saran: Disarankan kepada pengrajin batik agar dapat melakukan gerakan peregangan baik sebelum maupun sesudah proses membatik agar dapat mencegah terjadinya LBP. Kata kunci: Peregangan, low back pain (LBP), Pengrajin Batik
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1