{"title":"Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Simplisia Daun Pepaya (Carica papaya L.)","authors":"Alifa Khairunnisa, Andina Reza Amelia, Fatikhah Fikriyan","doi":"10.35706/pc.v4i1.8302","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Daun pepaya merupakan herbal alamiah yang efektif untuk mengatasi persoalan kesehatan dalam berbagai jenis penyakit. Daun pepaya memiliki banyak khasiat zat aktif yang bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, anti-inflamasi, antiplasmodial, antikanker, dan mengurangi katalisis reaksi dari lemak. Tujuan: Penelitian daun pepaya dilakukan untuk melihat dan mengkaji karakteristik parameter spesifik, non-spesifik dan skrining fitokimia spesifik pada komposisi senyawa simplisia daun pepaya. Metode: Simplisia daun pepaya melewati tujuh fase uji karakteristik parameter spesifik dan non-spesifik mulai dari uji ukuran partikel, pengukuran kadar susut pengeringan, pengukuran kadar air, pengukuran kadar abu total, pengukuran kadar sari larut air, pengukuran kadar sari larut etanol, dan pengukuran kadar ekstraksi rendemen. Skrining fitokimia spesifik yang terdiri dari alkaloid, tanin, dan triterpenoid digunakan sebagai uji untuk menelaah senyawa metabolit sekunder pada simplisia daun pepaya. Hasil: Analisis skrining fitokimia spesifik dibuktikan bahwa daun pepaya mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, tanin, dan triterpenoid. Analisis karakteristik spesifik dan non-spesifik meliputi susut pengeringan (17,15%), kadar air (9,95%), kadar abu total (10,6%), kadar sari larut air (86,6%), kadar sari larut etanol (3,6%), dan rendemen (4,04%) hasil analisis didukung oleh fakta. Kesimpulan: Hasil analisis skrining fitokimia dan parameter spesifik telah memenuhi standar kualifikasi yang sah, sedangkan uji karakteristik parameter non-spesifik mendapat hasil negatif pada analisis pengukuran kadar sari larut etanol. Sehingga, hasil belum bisa dikatakan maksimal dan perlu adanya uji pengulangan.","PeriodicalId":476020,"journal":{"name":"PharmaCine Journal of Pharmacy Medical and Health Science","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PharmaCine Journal of Pharmacy Medical and Health Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35706/pc.v4i1.8302","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Daun pepaya merupakan herbal alamiah yang efektif untuk mengatasi persoalan kesehatan dalam berbagai jenis penyakit. Daun pepaya memiliki banyak khasiat zat aktif yang bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, anti-inflamasi, antiplasmodial, antikanker, dan mengurangi katalisis reaksi dari lemak. Tujuan: Penelitian daun pepaya dilakukan untuk melihat dan mengkaji karakteristik parameter spesifik, non-spesifik dan skrining fitokimia spesifik pada komposisi senyawa simplisia daun pepaya. Metode: Simplisia daun pepaya melewati tujuh fase uji karakteristik parameter spesifik dan non-spesifik mulai dari uji ukuran partikel, pengukuran kadar susut pengeringan, pengukuran kadar air, pengukuran kadar abu total, pengukuran kadar sari larut air, pengukuran kadar sari larut etanol, dan pengukuran kadar ekstraksi rendemen. Skrining fitokimia spesifik yang terdiri dari alkaloid, tanin, dan triterpenoid digunakan sebagai uji untuk menelaah senyawa metabolit sekunder pada simplisia daun pepaya. Hasil: Analisis skrining fitokimia spesifik dibuktikan bahwa daun pepaya mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, tanin, dan triterpenoid. Analisis karakteristik spesifik dan non-spesifik meliputi susut pengeringan (17,15%), kadar air (9,95%), kadar abu total (10,6%), kadar sari larut air (86,6%), kadar sari larut etanol (3,6%), dan rendemen (4,04%) hasil analisis didukung oleh fakta. Kesimpulan: Hasil analisis skrining fitokimia dan parameter spesifik telah memenuhi standar kualifikasi yang sah, sedangkan uji karakteristik parameter non-spesifik mendapat hasil negatif pada analisis pengukuran kadar sari larut etanol. Sehingga, hasil belum bisa dikatakan maksimal dan perlu adanya uji pengulangan.