The diversity and traditional knowledge of wild edible vegetables in Aceh, Indonesia

Q1 Social Sciences Ethnobotany Research and Applications Pub Date : 2023-10-31 DOI:10.32859/era.26.49.1-16
Adnan Adnan, Zidni Ilman Navia, Muhammad Jamil, Adi Bejo Suwardi
{"title":"The diversity and traditional knowledge of wild edible vegetables in Aceh, Indonesia","authors":"Adnan Adnan, Zidni Ilman Navia, Muhammad Jamil, Adi Bejo Suwardi","doi":"10.32859/era.26.49.1-16","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Wild edible vegetables contribute significantly to human well-being. These plants have a high nutritional value and are a source of novel alleles/genes that are important in developing new and improved crop cultivars to promote sustainable food security. However, most wild edible vegetables are less well-known and underutilized. This study aimed to investigate wild edible vegetable species diversity and their potential in the Aceh region, Indonesi Methods: The ethnobotanical study was carried out in two districs, i.e. Aceh Selatan and Aceh barat Daya. The ethnobotanical survey was carried out from May to June 2023 and included 383 randomly selected respondents. The ethnobotanical investigation uses semi-structured questionnaires to gather information on the traditional knowledge of wild edible vegetables. Plant specimens were collected and identified in Universitas Samudra. Results: A total of 86 wild species belonging to 35 families and 67 genera were documented as being consumed as vegetables by local people in the study area. In terms of frequency of citation, only 28 taxa were cited by 75% or more of the interviewed people, 17 (20%) vegetable taxa were commonly gathered and consumed, 35 (41.2%) were rarely cited - ranging from 5 to 20% of informants, and 5 were very rarely cited. Artocarpus integer, Archidendron bubalinum, Etlingera elatior, Macrothelypteris torresiana, Stenochlaena palustris, Bambusa vulgaris, Colocasia esculenta, Pseudosasa japonica, Diplazium esculentum, and Ipomoea aquatica are the ten most cited vegetables in the study area. Despite the fact that the study discovered a high diversity of wild edible vegetables, local people in Kluet Tengah only used an average of 31.11 ± 9.21 species out of 57 species recorded. Most of the reported vegetables were consumed cooked (74 species), eaten raw (2), both cooked and raw (3), and 5 species were added as a spice to the dish. Indigenous knowledge of wild edible vegetables was significantly associated with districts, age groups, and educational levels. Conclusion: Aceh has a diverse range of wild edible vegetables, but only a small proportion has been used by local people, particularly as food. Promotion and domestication of wild edible vegetables should be a primary concern in Aceh in order to take advantage of their nutritional value and potential economic value. Moreover, integrating knowledge related to wild edible vegetables into the educational curriculum is critical for educating the next generation regarding the potential of wild edible vegetables in the future. Keywords: Aceh, biodiversity, local knowledge, wild vegetable, underutilized plants Abstrak Latar Belakang: Sayuran liar memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan manusia. Tumbuhan ini memiliki nilai gizi yang tinggi dan merupakan sumber alel/gen baru yang penting dalam pengembangan kultivar tanaman baru dan lebih baik untuk meningkatkan ketahanan pangan berkelanjutan. Meskipun demikian, sebagian besar sayuran liar kurang dikenal dan kurang dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman sayuran liar dan potensinya di wilayah Aceh, Indonesia. Metode: Penelitian dilakukan di dua kabupaten, yaitu Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya. Survei etnobotani dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2023 dan melibatkan 383 responden yang dipilih secara acak. Koleksi data etnobotani menggunakan kuesioner semi-terstruktur untuk mengumpulkan informasi tentang pengetahuan tradisional tentang sayuran liar. Spesimen tumbuhan dikumpulkan dan diidentifikasi di Universitas Samudra. Hasil: Sebanyak 86 spesies sayuran liar yang termasuk dalam 35 suku dan 67 marga ditemukan dikonsumsi sebagai sayuran oleh masyarakat lokal di lokasi penelitian. Meskipun demikian, hanya 28 taksa yang dikonsumsi oleh 75% orang atau lebih yang diwawancarai, 17 (20%) taksa sayuran yang umum dikonsumsi, 35 (41,2%) jarang dikonsumsi, dan 5 jenis sangat jarang dikonsumsi. Artocarpus integer, Archidendron bubalinum, Etlingera elatior, Macrothelypteris torresiana, Stenochlaena palustris, Bambusa vulgaris, Colocasia esculenta, Pseudosasa japonica, Diplazium esculentum, dan Ipomoea aquatica adalah sepuluh jenis sayuran yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di lokasi penelitian. Meskipun penelitian ini menemukan keanekaragaman jenis sayuran liar yang tinggi, masyarakat lokal di Kluet Tengah hanya memanfaatkan rata-rata 31.11 ± 9.21 jenis dari 57 jenis yang ditemukan. Sebagian besar sayuran dikonsumsi dalam bentuk dimasak (74 jenis), dimakan mentah (2 jenis), dimasak dan mentah (3 jenis), dan 5 jenis ditambahkan sebagai bumbu masakan. Pengetahuan masyarakat lokal mengenai sayuran liar yang dapat dimakan berhubungan secara signifikan dengan kabupaten, kelompok umur, dan tingkat pendidikan. Kesimpulan: Aceh memiliki beragam jenis sayuran liar yang dapat dimakan, namun hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, khususnya sebagai makanan. Promosi dan budidaya sayuran liar harus menjadi perhatian utama di Aceh untuk memanfaatkan nilai gizi dan potensi nilai ekonominya. Selain itu, mengintegrasikan pengetahuan terkait sayuran liar ke dalam kurikulum pendidikan sangat penting untuk mendidik generasi berikutnya mengenai potensi sayuran liar di masa depan. Kata kunci: Aceh, biodiversitas, pengetahuan lokal, sayuran liar, tumbuhan kurang termanfaatkan","PeriodicalId":35291,"journal":{"name":"Ethnobotany Research and Applications","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ethnobotany Research and Applications","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32859/era.26.49.1-16","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q1","JCRName":"Social Sciences","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Background: Wild edible vegetables contribute significantly to human well-being. These plants have a high nutritional value and are a source of novel alleles/genes that are important in developing new and improved crop cultivars to promote sustainable food security. However, most wild edible vegetables are less well-known and underutilized. This study aimed to investigate wild edible vegetable species diversity and their potential in the Aceh region, Indonesi Methods: The ethnobotanical study was carried out in two districs, i.e. Aceh Selatan and Aceh barat Daya. The ethnobotanical survey was carried out from May to June 2023 and included 383 randomly selected respondents. The ethnobotanical investigation uses semi-structured questionnaires to gather information on the traditional knowledge of wild edible vegetables. Plant specimens were collected and identified in Universitas Samudra. Results: A total of 86 wild species belonging to 35 families and 67 genera were documented as being consumed as vegetables by local people in the study area. In terms of frequency of citation, only 28 taxa were cited by 75% or more of the interviewed people, 17 (20%) vegetable taxa were commonly gathered and consumed, 35 (41.2%) were rarely cited - ranging from 5 to 20% of informants, and 5 were very rarely cited. Artocarpus integer, Archidendron bubalinum, Etlingera elatior, Macrothelypteris torresiana, Stenochlaena palustris, Bambusa vulgaris, Colocasia esculenta, Pseudosasa japonica, Diplazium esculentum, and Ipomoea aquatica are the ten most cited vegetables in the study area. Despite the fact that the study discovered a high diversity of wild edible vegetables, local people in Kluet Tengah only used an average of 31.11 ± 9.21 species out of 57 species recorded. Most of the reported vegetables were consumed cooked (74 species), eaten raw (2), both cooked and raw (3), and 5 species were added as a spice to the dish. Indigenous knowledge of wild edible vegetables was significantly associated with districts, age groups, and educational levels. Conclusion: Aceh has a diverse range of wild edible vegetables, but only a small proportion has been used by local people, particularly as food. Promotion and domestication of wild edible vegetables should be a primary concern in Aceh in order to take advantage of their nutritional value and potential economic value. Moreover, integrating knowledge related to wild edible vegetables into the educational curriculum is critical for educating the next generation regarding the potential of wild edible vegetables in the future. Keywords: Aceh, biodiversity, local knowledge, wild vegetable, underutilized plants Abstrak Latar Belakang: Sayuran liar memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan manusia. Tumbuhan ini memiliki nilai gizi yang tinggi dan merupakan sumber alel/gen baru yang penting dalam pengembangan kultivar tanaman baru dan lebih baik untuk meningkatkan ketahanan pangan berkelanjutan. Meskipun demikian, sebagian besar sayuran liar kurang dikenal dan kurang dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman sayuran liar dan potensinya di wilayah Aceh, Indonesia. Metode: Penelitian dilakukan di dua kabupaten, yaitu Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya. Survei etnobotani dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2023 dan melibatkan 383 responden yang dipilih secara acak. Koleksi data etnobotani menggunakan kuesioner semi-terstruktur untuk mengumpulkan informasi tentang pengetahuan tradisional tentang sayuran liar. Spesimen tumbuhan dikumpulkan dan diidentifikasi di Universitas Samudra. Hasil: Sebanyak 86 spesies sayuran liar yang termasuk dalam 35 suku dan 67 marga ditemukan dikonsumsi sebagai sayuran oleh masyarakat lokal di lokasi penelitian. Meskipun demikian, hanya 28 taksa yang dikonsumsi oleh 75% orang atau lebih yang diwawancarai, 17 (20%) taksa sayuran yang umum dikonsumsi, 35 (41,2%) jarang dikonsumsi, dan 5 jenis sangat jarang dikonsumsi. Artocarpus integer, Archidendron bubalinum, Etlingera elatior, Macrothelypteris torresiana, Stenochlaena palustris, Bambusa vulgaris, Colocasia esculenta, Pseudosasa japonica, Diplazium esculentum, dan Ipomoea aquatica adalah sepuluh jenis sayuran yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di lokasi penelitian. Meskipun penelitian ini menemukan keanekaragaman jenis sayuran liar yang tinggi, masyarakat lokal di Kluet Tengah hanya memanfaatkan rata-rata 31.11 ± 9.21 jenis dari 57 jenis yang ditemukan. Sebagian besar sayuran dikonsumsi dalam bentuk dimasak (74 jenis), dimakan mentah (2 jenis), dimasak dan mentah (3 jenis), dan 5 jenis ditambahkan sebagai bumbu masakan. Pengetahuan masyarakat lokal mengenai sayuran liar yang dapat dimakan berhubungan secara signifikan dengan kabupaten, kelompok umur, dan tingkat pendidikan. Kesimpulan: Aceh memiliki beragam jenis sayuran liar yang dapat dimakan, namun hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, khususnya sebagai makanan. Promosi dan budidaya sayuran liar harus menjadi perhatian utama di Aceh untuk memanfaatkan nilai gizi dan potensi nilai ekonominya. Selain itu, mengintegrasikan pengetahuan terkait sayuran liar ke dalam kurikulum pendidikan sangat penting untuk mendidik generasi berikutnya mengenai potensi sayuran liar di masa depan. Kata kunci: Aceh, biodiversitas, pengetahuan lokal, sayuran liar, tumbuhan kurang termanfaatkan
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
印度尼西亚亚齐省野生可食用蔬菜的多样性和传统知识
在亚齐,促进和培育野生蔬菜必须成为利用其营养价值和经济潜力的主要问题。此外,将野生蔬菜相关知识融入教育课程对于教育下一代野生蔬菜的未来潜力至关重要。亚齐,生物多样性,当地知识,野生蔬菜,低利用的植物
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
Ethnobotany Research and Applications
Ethnobotany Research and Applications Social Sciences-Cultural Studies
CiteScore
3.40
自引率
0.00%
发文量
68
期刊介绍: Ethnobotany Research & Applications is an electronic, peer-reviewed, multi-disciplinary and multi-lingual journal devoted to the rapid dissemination of current research. Manuscript submission, peer review, and publication are all handled on the Internet. The journal is published by the Department of Ethnobotany, Institute of Botany, Ilia State University, Tbilisi, Georgia. The journal seeks manuscripts that are novel, integrative and written in ways that are accessible to a wide audience. This includes an array of disciplines (biological and social sciences) concerned particularly with theoretical questions that lead to practical applications. Articles can also be based on the perspectives of cultural practitioners, poets and others with insights into plants, people and applied research. Database papers, Ethnobiological inventories, Photo essays, Methodology reviews, Education studies and Theoretical discussions are also published. The journal publishes original research that is described in indigenous languages. We also encourage papers that make use of the unique opportunities of an E-journal: color illustrations, animated model output, down-loadable models and data sets.
期刊最新文献
Sustainable Health Practices: Ethnobotanical Insights into Seasonal Plants of Kalahandi, Western Odisha, India for Food and Medicine Ethnobotanical study of medicinal plants used in management of COVID-19 in Dar es Salaam and Morogoro Regions, Tanzania Extension of the EU "Traditional Herbal Medicine" concept to an oral transmission context: the traditional uses of the five anti-infectious medicinal plants most widely used in Burundi The role of plants in traditional medicine and current therapy: A case study from North part of Kashmir Himalaya Ethnopharmacological importance of commonly used folk medicinal plants among the Malayali tribal community in Jawadhu Hills, Tamil Nadu, India: A review
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1