Ika Yeni Siahaan, Haris Munandar Nasution, Muhammad Amin Nasution, Yayuk Putri Rahayu
{"title":"Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksan Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans","authors":"Ika Yeni Siahaan, Haris Munandar Nasution, Muhammad Amin Nasution, Yayuk Putri Rahayu","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i4.258","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Karies atau gigi berlubang merupakan penyakit yang disebabkan oleh kerusakan lapisan email disebabkan oleh aktifitas bakteri didalam mulut salah satunya bakteri Streptococcus mutans. Salah satu tanaman yang bermanfaat sebagai antibakteri adalah bawang merah (Allium cepa L.). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada kulit bawang merah dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi n-heksan dan etil asetat kulit bawang merah terhadap bakteri Streptococcus mutans. Uji aktivitas antibakteri yang dilakukan menggunakan metode difusi Kirby-Bauer dengan menggunakan kertas cakram. Disk Kirby-Baurer kosong dicelupkan selama 15 menit ke dalam masing-masing larutan fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat kulit bawang merah dalam berbagai konsentrasi 10%, 30%, 50%, 70%, kontrol positif yang digunakan adalah disk amoxicilin dan kontrol negatif yang digunakan DMSO. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada fraksi etil asetat kulit bawang merah yang bersifat semi polar yaitu alkaloid, flavanoid, dan tanin. Sedangkan fraksi n-heksan kulit bawang merah mengandung senyawa yang bersifat nonpolar yaitu saponin dan steroid/triterpenoid. Hasil pengujian antibakteri fraksi etil asetat kulit bawang merah diperoleh diameter daya hambat pada konsentrasi 10% (7,33±1,52), konsentrasi 30% (9,67±1,52), konsentrasi 50% (13,33±1,52) dan konsentrasi 70% (15,67±1,52). Sedangkan fraksi n-heksan kulit bawang merah diperoleh diameter zona hambat pada konsentrasi 10% (1,00±1,00), konsentrasi 30% (8,67±1,52), konsentrasi 50% (9,67±1,52) dan konsentrasi 70% (11,33±1,52). Fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat kulit bawang merah (Allium cepa L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan daya hambat terbaik adalah fraksi etil asetat konsentrasi 70% tergolong intermediate.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":2.9000,"publicationDate":"2023-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.258","RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q2","JCRName":"PHARMACOLOGY & PHARMACY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Karies atau gigi berlubang merupakan penyakit yang disebabkan oleh kerusakan lapisan email disebabkan oleh aktifitas bakteri didalam mulut salah satunya bakteri Streptococcus mutans. Salah satu tanaman yang bermanfaat sebagai antibakteri adalah bawang merah (Allium cepa L.). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada kulit bawang merah dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi n-heksan dan etil asetat kulit bawang merah terhadap bakteri Streptococcus mutans. Uji aktivitas antibakteri yang dilakukan menggunakan metode difusi Kirby-Bauer dengan menggunakan kertas cakram. Disk Kirby-Baurer kosong dicelupkan selama 15 menit ke dalam masing-masing larutan fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat kulit bawang merah dalam berbagai konsentrasi 10%, 30%, 50%, 70%, kontrol positif yang digunakan adalah disk amoxicilin dan kontrol negatif yang digunakan DMSO. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada fraksi etil asetat kulit bawang merah yang bersifat semi polar yaitu alkaloid, flavanoid, dan tanin. Sedangkan fraksi n-heksan kulit bawang merah mengandung senyawa yang bersifat nonpolar yaitu saponin dan steroid/triterpenoid. Hasil pengujian antibakteri fraksi etil asetat kulit bawang merah diperoleh diameter daya hambat pada konsentrasi 10% (7,33±1,52), konsentrasi 30% (9,67±1,52), konsentrasi 50% (13,33±1,52) dan konsentrasi 70% (15,67±1,52). Sedangkan fraksi n-heksan kulit bawang merah diperoleh diameter zona hambat pada konsentrasi 10% (1,00±1,00), konsentrasi 30% (8,67±1,52), konsentrasi 50% (9,67±1,52) dan konsentrasi 70% (11,33±1,52). Fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat kulit bawang merah (Allium cepa L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan daya hambat terbaik adalah fraksi etil asetat konsentrasi 70% tergolong intermediate.
期刊介绍:
The Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences (JPPS) is the official journal of the Canadian Society for Pharmaceutical Sciences. JPPS is a broad-spectrum, peer-reviewed, international pharmaceutical journal circulated electronically via the World Wide Web. Subscription to JPPS is free of charge. Articles will appear individually as soon as they are accepted and are ready for circulation.