{"title":"KINERJA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (STUDI KASUS DI INDONESIA DAN MALAYSIA 1992 – 2021)","authors":"Dody Swiyono, Luqeeto Lazuardi Nur, Adella Putri Apriliani","doi":"10.35906/jep.v9i1.1542","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Dalam pemetaan angka IPM terbaru, UNDP ( United Nations Development Programme ) mengeluarkan indikator terbaru (2010) yang digunakan untuk menghitung nilai IPM suatu negara, yaitu: kesehatan (AHH), pendidikan (HLS, RLS), standar layak hidup (GNI Per Kapita) dan Indeks Agregasi. Variabel ini dinilai sebagai indeks komposit yang mewakili aspek pembangunan manusia. Analisis yang dilakukan UNDP pada tahun 2020 Indonesia berada di peringkat 107 sedangkan Malaysia di peringkat 62 dari total 189 negara di Asia. Angka IPM pertama Indonesia pada tahun 1992 adalah 0,54 sedangkan Malaysia pada tahun yang sama memulai IPM sebesar 0,656. Dalam 30 tahun mendatang yaitu pada tahun 2021, IPM Indonesia akan meningkat sebesar 0,705 dan Malaysia pada tahun yang sama 0,803. Perbedaan ini menunjukkan bahwa Malaysia memiliki harapan hidup, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan nasional yang lebih tinggi daripada Indonesia. Kesenjangan atau jarak antara nilai HDI Indonesia dan Malaysia kurang lebih 1 derajat lebih tinggi dari Malaysia atau jika dinyatakan secara nominal paritas HDI antara Malaysia dan Indonesia adalah 0,098. Dari pengolahan data statistik diketahui bahwa faktor yang kuat berkontribusi terhadap skor IPM adalah dimensi pendidikan yang terdiri dari variabel: lama sekolah yang diharapkan dan rata-rata lama sekolah. Kata kunci: Human Development Index , kesenjangan, Statistics . ABSTRACT In mapping the latest HDI figures, the UNDP (United Nations Development Programme) released the latest indicators (2010) which are used to calculate the value of a country's HDI, namely: health (AHH), education (HLS, RLS), decent standard of living (GNI Per Capita) and Aggregation index. This variable is assessed as a composite index representing aspects of human development. An analysis conducted by UNDP in 2020 Indonesia is ranked 107th while Malaysia is ranked 62nd out of a total of 189 countries in Asia. Indonesia's first HDI figure in 1992 was 0.54 while Malaysia in the same year started the HDI at 0.656. In the next 30 years, namely in 2021, Indonesia's HDI will increase by 0.705 and Malaysia in the same year 0.803. This difference indicates that Malaysia has a higher life expectancy, education level, and national income level than Indonesia. The gap or distance between Indonesia and Malaysia's HDI values is more or less 1 degree higher than Malaysia or if expressed in nominal terms the HDI parity between Malaysia and Indonesia is 0.098. From statistical data processing, it was found that a strong factor contributing to the HDI score was the educational dimension, which consisted of the variables: the expected length of schooling and the average length of schooling. Keywords: Human Development Index (HDI), gaps, statistic.","PeriodicalId":167746,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35906/jep.v9i1.1542","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK Dalam pemetaan angka IPM terbaru, UNDP ( United Nations Development Programme ) mengeluarkan indikator terbaru (2010) yang digunakan untuk menghitung nilai IPM suatu negara, yaitu: kesehatan (AHH), pendidikan (HLS, RLS), standar layak hidup (GNI Per Kapita) dan Indeks Agregasi. Variabel ini dinilai sebagai indeks komposit yang mewakili aspek pembangunan manusia. Analisis yang dilakukan UNDP pada tahun 2020 Indonesia berada di peringkat 107 sedangkan Malaysia di peringkat 62 dari total 189 negara di Asia. Angka IPM pertama Indonesia pada tahun 1992 adalah 0,54 sedangkan Malaysia pada tahun yang sama memulai IPM sebesar 0,656. Dalam 30 tahun mendatang yaitu pada tahun 2021, IPM Indonesia akan meningkat sebesar 0,705 dan Malaysia pada tahun yang sama 0,803. Perbedaan ini menunjukkan bahwa Malaysia memiliki harapan hidup, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan nasional yang lebih tinggi daripada Indonesia. Kesenjangan atau jarak antara nilai HDI Indonesia dan Malaysia kurang lebih 1 derajat lebih tinggi dari Malaysia atau jika dinyatakan secara nominal paritas HDI antara Malaysia dan Indonesia adalah 0,098. Dari pengolahan data statistik diketahui bahwa faktor yang kuat berkontribusi terhadap skor IPM adalah dimensi pendidikan yang terdiri dari variabel: lama sekolah yang diharapkan dan rata-rata lama sekolah. Kata kunci: Human Development Index , kesenjangan, Statistics . ABSTRACT In mapping the latest HDI figures, the UNDP (United Nations Development Programme) released the latest indicators (2010) which are used to calculate the value of a country's HDI, namely: health (AHH), education (HLS, RLS), decent standard of living (GNI Per Capita) and Aggregation index. This variable is assessed as a composite index representing aspects of human development. An analysis conducted by UNDP in 2020 Indonesia is ranked 107th while Malaysia is ranked 62nd out of a total of 189 countries in Asia. Indonesia's first HDI figure in 1992 was 0.54 while Malaysia in the same year started the HDI at 0.656. In the next 30 years, namely in 2021, Indonesia's HDI will increase by 0.705 and Malaysia in the same year 0.803. This difference indicates that Malaysia has a higher life expectancy, education level, and national income level than Indonesia. The gap or distance between Indonesia and Malaysia's HDI values is more or less 1 degree higher than Malaysia or if expressed in nominal terms the HDI parity between Malaysia and Indonesia is 0.098. From statistical data processing, it was found that a strong factor contributing to the HDI score was the educational dimension, which consisted of the variables: the expected length of schooling and the average length of schooling. Keywords: Human Development Index (HDI), gaps, statistic.