{"title":"Alat Pengolah Limbah Rumah Tangga Menjadi Kompos Berbasis Mikrokontroler","authors":"Lukmanul Khakim, Eko Budihartono","doi":"10.34010/komputika.v12i2.10616","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbanyak, berbagai jenis sampah dihasilkan, mulai dari sampah organik, non organik dan lain sebagainya. Jika setiap rumah tangga menghasilkan 2 kg sampah setiap harinya, dan sampah tersebut langsung dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS), maka sangat banyak jumlah sampah yang tertimbun di TPS tersebut. Maka dari itu diperlukan alat yang berfungsi untuk mengolah sampah yang dapat didaur ulang menjadi kompos, yaitu sampah atau sisa makanan yang tergolong sampah organik. Alat yang dimaksud terdiri dari motor stepper nema 17 sebagai pemotong dan pengaduk sampah supaya tercampur dengan tanah, sensor YL-69 sebagai pendeteksi kelembapan tanah, sensor DS18B20 sebagai pendeteksi suhu tanah dan dua pompa mini sebagai penyuplai air dan EM4. Dari hasil penelitian ini, YL-69 mendeteksi kelembapan tanah 17% sampai 86%, artinya kelembapan tanah meningkat, maka stepper akan aktif untuk mengaduk tanah dan sampah organik. Selanjutnya DS18B20 mendeteksi suhu tanah 25℃ sampai 34℃, artinya ketika suhu antara 30℃ sampai 34℃ maka proses pengomposan berlangsung, suplai air dan EM4 terhenti secara otomatis.
 Kata Kunci – Sampah Organik; Kompos; Mikrokontroler; DS18B20, YL-69.","PeriodicalId":52813,"journal":{"name":"Komputika","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Komputika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34010/komputika.v12i2.10616","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbanyak, berbagai jenis sampah dihasilkan, mulai dari sampah organik, non organik dan lain sebagainya. Jika setiap rumah tangga menghasilkan 2 kg sampah setiap harinya, dan sampah tersebut langsung dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS), maka sangat banyak jumlah sampah yang tertimbun di TPS tersebut. Maka dari itu diperlukan alat yang berfungsi untuk mengolah sampah yang dapat didaur ulang menjadi kompos, yaitu sampah atau sisa makanan yang tergolong sampah organik. Alat yang dimaksud terdiri dari motor stepper nema 17 sebagai pemotong dan pengaduk sampah supaya tercampur dengan tanah, sensor YL-69 sebagai pendeteksi kelembapan tanah, sensor DS18B20 sebagai pendeteksi suhu tanah dan dua pompa mini sebagai penyuplai air dan EM4. Dari hasil penelitian ini, YL-69 mendeteksi kelembapan tanah 17% sampai 86%, artinya kelembapan tanah meningkat, maka stepper akan aktif untuk mengaduk tanah dan sampah organik. Selanjutnya DS18B20 mendeteksi suhu tanah 25℃ sampai 34℃, artinya ketika suhu antara 30℃ sampai 34℃ maka proses pengomposan berlangsung, suplai air dan EM4 terhenti secara otomatis.
Kata Kunci – Sampah Organik; Kompos; Mikrokontroler; DS18B20, YL-69.