{"title":"Pengetahuan Apoteker terhadap Pharmaceutical Care di Bangsal Perawatan Rumah Sakit","authors":"A. Komala, Burhannudin Ichsan","doi":"10.32583/keperawatan.v15i4.1934","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pelayanan pasien di bangsal perawatan rumah sakit memerlukan kolaborasi antara perawat dengan apoteker farmasi klinis dalam penerapan pharmaceutical care. Kolaborasi yang dilakukan perawat dengan apoteker meliputi konfirmasi terkait hasil rekonsiliasi obat pasien, ketepatan instruksi terapi serta ketersediaan obat untuk selanjutnya dikomunikasikan oleh perawat kepada dokter penanggung jawab pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan apoteker dalam penerapan pharmaceutical care di bangsal perawatan rumah sakit wilayah Kabupaten Banyumas. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dan pengambilan sampel secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan instrumen kuesioner melalui google form. Kuesioner berjumlah 30 item pernyataan mengenai pengetahuan apoteker. Pengujian validitas kuesioner yang disusun peneliti menggunakan Content Validity Index (CVI) dan Conten Validity Ratio (CVR) untuk melihat keterwakilan item yang dinilai oleh expert. Hasil CVI dan CVR kuesioner diperoleh nilai 1,0 artinya item valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah apoteker rumah sakit di wilayah Kabupaten Banyumas yang sesuai dengan kriteria inklusi, sedangkan sampel penelitian berjumlah 108 orang. Data responden yang telah diperoleh melalui kuesioner google form tentang pengetahuan, baik yang bersifat favourable maupun non favourable masing-masing dianalisis dengan memberikan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah, lalu dihitung nilai persentase setiap jawab item kuesioner untuk diklasifikasikan menjadi >75% (baik), 56-75% (cukup) dan nilai <56% (kurang). Hasil penelitian menunjukkan apoteker memiliki pengetahuan baik terhadap penerapan pharmaceutical care (91,08 %) di bangsal perawatan rumah sakit wilayah Kabupaten Banyumas.","PeriodicalId":505071,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan","volume":"7 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32583/keperawatan.v15i4.1934","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pelayanan pasien di bangsal perawatan rumah sakit memerlukan kolaborasi antara perawat dengan apoteker farmasi klinis dalam penerapan pharmaceutical care. Kolaborasi yang dilakukan perawat dengan apoteker meliputi konfirmasi terkait hasil rekonsiliasi obat pasien, ketepatan instruksi terapi serta ketersediaan obat untuk selanjutnya dikomunikasikan oleh perawat kepada dokter penanggung jawab pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan apoteker dalam penerapan pharmaceutical care di bangsal perawatan rumah sakit wilayah Kabupaten Banyumas. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dan pengambilan sampel secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan instrumen kuesioner melalui google form. Kuesioner berjumlah 30 item pernyataan mengenai pengetahuan apoteker. Pengujian validitas kuesioner yang disusun peneliti menggunakan Content Validity Index (CVI) dan Conten Validity Ratio (CVR) untuk melihat keterwakilan item yang dinilai oleh expert. Hasil CVI dan CVR kuesioner diperoleh nilai 1,0 artinya item valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah apoteker rumah sakit di wilayah Kabupaten Banyumas yang sesuai dengan kriteria inklusi, sedangkan sampel penelitian berjumlah 108 orang. Data responden yang telah diperoleh melalui kuesioner google form tentang pengetahuan, baik yang bersifat favourable maupun non favourable masing-masing dianalisis dengan memberikan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah, lalu dihitung nilai persentase setiap jawab item kuesioner untuk diklasifikasikan menjadi >75% (baik), 56-75% (cukup) dan nilai <56% (kurang). Hasil penelitian menunjukkan apoteker memiliki pengetahuan baik terhadap penerapan pharmaceutical care (91,08 %) di bangsal perawatan rumah sakit wilayah Kabupaten Banyumas.