{"title":"Potensi Ekosistem Mangrove untuk Mewujudkan Kawasan Pesisir Berkelanjutan di Desa Wedung, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah","authors":"Cahyo Wulandari, Nofika Tri, K. Hapsari, Dhimas Wahyu Putranto, Tsabita Umniyyatina Syahid","doi":"10.22146/parikesit.v1i2.9562","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, wilayah pesisir memiliki peran yang penting dalam mendukung kehidupan masyarakat lokal karena aktivitas ekonomi yang bergantung pada sumber daya alam di wilayah tersebut. Salah satu desa yang termasuk kategori wilayah tersebut adalah Desa Wedung, yang terletak di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Sebagai daerah dengan kawasan pesisir yang luas, desa ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Beberapa upaya pemanfaatan sumber daya alam pesisir yang telah dilakukan oleh masyarakat setempat adalah tambak udang dan ikan dan pengolahan berbagai produk dari mangrove. Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan wilayah pesisir. Namun mangrove menghadapi ancaman kerusakan akibat pembukaan lahan untuk budidaya tambak yang semakin meningkat. Artikel ini menjelaskan tentang program pengabdian masyarakat khususnya pengembangan potensi ekosistem mangrove pada kegiatan KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat) UGM 2023 di Desa Wedung. Beberapa program yang berkaitan dengan pengembangan potensi ekosistem mangrove diantaranya pengenalan manfaat dan ekologi mangrove, pemetaan sebaran mangrove, pembelajaran ekosistem mangrove pada pelajar, penyuluhan silvofishery atau wanamina, dan penanaman bibit mangrove. Metode yang digunakan meliputi studi literatur, observasi lapangan, serta penyuluhan kepada pelajar dan masyarakat. Pengambilan data dilakukan secara langsung di lapangan dan wawancara terhadap kelompok pegiat mangrove sekaligus pengelola tambak serta beberapa tokoh masyarakat. Informasi yang diperoleh dianalisis secara kualitatif deskriptif untuk mengetahui potensi ekosistem mangrove. Hasil mengungkapkan bahwa Desa Wedung memiliki potensi ekosistem mangrove yang luar biasa. Penerapan silvofishery dapat mempertahankan fungsi ekologis mangrove dan meningkatkan produktivitas budidaya perikanan. Selain itu, dilakukan penanaman bibit mangrove sebagai bentuk upaya pelestarian. Langkah-langkah tersebut berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti penting mangrove dan pengelolaan yang berkelanjutan.","PeriodicalId":509173,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/parikesit.v1i2.9562","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, wilayah pesisir memiliki peran yang penting dalam mendukung kehidupan masyarakat lokal karena aktivitas ekonomi yang bergantung pada sumber daya alam di wilayah tersebut. Salah satu desa yang termasuk kategori wilayah tersebut adalah Desa Wedung, yang terletak di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Sebagai daerah dengan kawasan pesisir yang luas, desa ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Beberapa upaya pemanfaatan sumber daya alam pesisir yang telah dilakukan oleh masyarakat setempat adalah tambak udang dan ikan dan pengolahan berbagai produk dari mangrove. Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan wilayah pesisir. Namun mangrove menghadapi ancaman kerusakan akibat pembukaan lahan untuk budidaya tambak yang semakin meningkat. Artikel ini menjelaskan tentang program pengabdian masyarakat khususnya pengembangan potensi ekosistem mangrove pada kegiatan KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat) UGM 2023 di Desa Wedung. Beberapa program yang berkaitan dengan pengembangan potensi ekosistem mangrove diantaranya pengenalan manfaat dan ekologi mangrove, pemetaan sebaran mangrove, pembelajaran ekosistem mangrove pada pelajar, penyuluhan silvofishery atau wanamina, dan penanaman bibit mangrove. Metode yang digunakan meliputi studi literatur, observasi lapangan, serta penyuluhan kepada pelajar dan masyarakat. Pengambilan data dilakukan secara langsung di lapangan dan wawancara terhadap kelompok pegiat mangrove sekaligus pengelola tambak serta beberapa tokoh masyarakat. Informasi yang diperoleh dianalisis secara kualitatif deskriptif untuk mengetahui potensi ekosistem mangrove. Hasil mengungkapkan bahwa Desa Wedung memiliki potensi ekosistem mangrove yang luar biasa. Penerapan silvofishery dapat mempertahankan fungsi ekologis mangrove dan meningkatkan produktivitas budidaya perikanan. Selain itu, dilakukan penanaman bibit mangrove sebagai bentuk upaya pelestarian. Langkah-langkah tersebut berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti penting mangrove dan pengelolaan yang berkelanjutan.