Pohan Panjaitan, Bandung Sihombing, Herlina Mariance Manullang
{"title":"PENGARUH JENIS KELAMIN DAN SUMBER BIBIT TERHADAP PRODUKSI KEPITING CANGKANG LUNAK","authors":"Pohan Panjaitan, Bandung Sihombing, Herlina Mariance Manullang","doi":"10.46576/jai.v3i1.3841","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sekarang ini ada peningkatan konsumsi global kepiting. Peningkatan konsumsi global    berdampak positip terhadap perekonomi    Indonesia,  tetapi  produksi kepiting hasil tangkapan  dari laut       Indonesia termasuk wilayah   Kabupaten Langkat masih rendah. Salah satu strategi untuk mengatasi masalah remdahnya produksi kepiting hasil tangkap dari laut adalah  pengembangan  industri  budidaya kepiting soka atau kepiting cangkang lunak. Ada sejumlah spesies kepiting yang  dapat dijadikan   menjadi  kepiting cangkang lunak dan dapat  dibudidayakan sebagai comtoh  kepiting bakau dan spesies lainnya antara lain Portunus pelagicus dan Callinectes sapidus.Tulisan ini merupakan laporan hasil penelitian mengenai pengaruh jenis kelamin dan sumber bibit kepiting terhadap produksi kepiting cangkang lumah. Sehimgga tujuan penelitian tersebut adalah mendapatkan informasi mengenai pengaruh jenis kelamin dan sumber bibit terhadap produksi kepiting cangkang lumak. Penelitian ini dilaksanakan di unit tambak   selama empat bulan,  yaitu dari Agustus sampai November 2020 yang berlokasi di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara, berlokasi di inot tambak  milik peneliti. Penelitian ini berupa percobaan factorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK)  dengan  2 (dua)  factor perlakuan .  Factori perlakuan  pertama adalah jenis kelamin (K) yang terdiri dari 3 jenis  yaitu betina dengan bentuk perut V (K1),  betina dengan bentuk perut U (K2) dan jantan (K3). Faktortor perlakuan   kedua adalah sumber bibit (S) yang terdiri dari hasil tangkapan langsung dari laut (S1) dan  dari tangkapan setelah dibesarkan  terlebih dahulu   (S2). Setiap kombinasi perlakuan  diulangan  3 (tiga) kali.   Parameter uji yang digunakan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan   dalam penelitian ini antara lain: prosentase kelulushidupan,   total produksi dan kualitas air (suhu, pH, salinitas,dan kandungan oksigen terlarut ).Uji  sidik ragam dalam percobaan factorial dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK)   dalam studi ini menunjukkan  bahwa faktor perlakuan sumber bibit  dan    faktor perlakuan jenis kelamin bibit berpenpanruh nyata  terhadap produksi kepiting lunak tetapi interaksi  antara     perlakuan sumber bibit dan perlakuan jenis kelamin bibit tidak nyata pengaruhnya terhadap produksi kepiting lunak.  Jenis kelamin dan sumber bibit kepiting  berpengaruh nyata tetapi  interaksi kedua factor perlakuan tersebut   tidak nyata terhadap produksi kepiting lunak.  Kepiting berjenis kelamin betina bentuk V memiliki produksi kepiting lunak lebih tinggi   dibandingkan dengan kepiting berjenis kelamin betina bentuk U dan dengan kepiting yang berjenis kelamin jantan","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"47 43","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Aquaculture Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46576/jai.v3i1.3841","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sekarang ini ada peningkatan konsumsi global kepiting. Peningkatan konsumsi global    berdampak positip terhadap perekonomi    Indonesia,  tetapi  produksi kepiting hasil tangkapan  dari laut       Indonesia termasuk wilayah   Kabupaten Langkat masih rendah. Salah satu strategi untuk mengatasi masalah remdahnya produksi kepiting hasil tangkap dari laut adalah  pengembangan  industri  budidaya kepiting soka atau kepiting cangkang lunak. Ada sejumlah spesies kepiting yang  dapat dijadikan   menjadi  kepiting cangkang lunak dan dapat  dibudidayakan sebagai comtoh  kepiting bakau dan spesies lainnya antara lain Portunus pelagicus dan Callinectes sapidus.Tulisan ini merupakan laporan hasil penelitian mengenai pengaruh jenis kelamin dan sumber bibit kepiting terhadap produksi kepiting cangkang lumah. Sehimgga tujuan penelitian tersebut adalah mendapatkan informasi mengenai pengaruh jenis kelamin dan sumber bibit terhadap produksi kepiting cangkang lumak. Penelitian ini dilaksanakan di unit tambak   selama empat bulan,  yaitu dari Agustus sampai November 2020 yang berlokasi di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara, berlokasi di inot tambak  milik peneliti. Penelitian ini berupa percobaan factorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK)  dengan  2 (dua)  factor perlakuan .  Factori perlakuan  pertama adalah jenis kelamin (K) yang terdiri dari 3 jenis  yaitu betina dengan bentuk perut V (K1),  betina dengan bentuk perut U (K2) dan jantan (K3). Faktortor perlakuan   kedua adalah sumber bibit (S) yang terdiri dari hasil tangkapan langsung dari laut (S1) dan  dari tangkapan setelah dibesarkan  terlebih dahulu   (S2). Setiap kombinasi perlakuan  diulangan  3 (tiga) kali.   Parameter uji yang digunakan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan   dalam penelitian ini antara lain: prosentase kelulushidupan,   total produksi dan kualitas air (suhu, pH, salinitas,dan kandungan oksigen terlarut ).Uji  sidik ragam dalam percobaan factorial dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK)   dalam studi ini menunjukkan  bahwa faktor perlakuan sumber bibit  dan    faktor perlakuan jenis kelamin bibit berpenpanruh nyata  terhadap produksi kepiting lunak tetapi interaksi  antara     perlakuan sumber bibit dan perlakuan jenis kelamin bibit tidak nyata pengaruhnya terhadap produksi kepiting lunak.  Jenis kelamin dan sumber bibit kepiting  berpengaruh nyata tetapi  interaksi kedua factor perlakuan tersebut   tidak nyata terhadap produksi kepiting lunak.  Kepiting berjenis kelamin betina bentuk V memiliki produksi kepiting lunak lebih tinggi   dibandingkan dengan kepiting berjenis kelamin betina bentuk U dan dengan kepiting yang berjenis kelamin jantan