LIMBAH PERCA SEBAGAI PENGGERAK INSPIRASI INDUSTRI FASHION MASA DEPAN

M. Michelle, Franky Liauw
{"title":"LIMBAH PERCA SEBAGAI PENGGERAK INSPIRASI INDUSTRI FASHION MASA DEPAN","authors":"M. Michelle, Franky Liauw","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24283","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The world of fashion is evolving and changing, making it a means for individuals to express themselves to the outside world. Before the pandemic of COVID-19, there was a fast-fashion trend, which contributed to an increase in production and left behind non-reusable fabric scraps. In 2019, DKI Jakarta, fabric waste had an impact on the East Ancol Beach in Pademangan, contaminating its shores and waters. This is concerning due to the negative effects on the environmental ecosystem and the health of nearby residents. To address this issue, an architecture program initiated the utilization of fabric scraps as a resource through processing, production,and clothing sales. The program aims to transform fabric waste into materials that hold added value. Through qualitative design methods and an educational approach, this architecture program was established to provide understanding and inspiration to the younger generation to innovate in creating unique products by utilizing fabric scraps. The existence of this program is expected to create awareness of the importance of managing fabric waste as a renewal. This program also aims to ignite a spirit of innovation and creativity among the community. By utilizing fabric scraps as a valuable resource and promoting environmentally friendly practices in the fashion industry, this program encourages the adoption of sustainable practice. Through collaboration between the younger generation and the community as producers and consumers, a collective awareness is created to preserve the environment and establish a responsible and future-oriented fashion industry. Keywords: education; fabric scrap; fashion; innovation; wast Abstrak Aktivitas dunia fashion semakin berkembang dan berubah, menjadikannya sebagai sarana untuk mengekspresikan diri seseorang kepada dunia luar. Sebelum masa pandemi Covid-19 berlangsung, terjadi fenomena fast-fashion trend yang mencuat, dimana produksinya telah berkontribusi pada peningkatan dan menyisakan limbah kain perca yang tidak dapat digunakan kembali. Tahun 2019 di DKI Jakarta, limbah perca berdampak ke lingkungan Pantai Timur Ancol, Pademangan yang ditemukan di bibir dan perairan pantai. hal ini mengkhawatirkan karena dampak negatifnya terhadap ekosistem lingkungan dan kesehatan manusia yang tinggal disekitarnya. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, program arsitektur menginisiasi penggunaan kain perca sebagai sumber daya melalui pengolahan, produksi, dan penjualan pakaian. Program ini bertujuan untuk mengubah limbah perca menjadi bahan yang memiliki nilai tambah. Melalui metode perancangan kualitatif dan pendekatan edukatif, program arsitektur ini dibentuk untuk memberikan pemahaman serta inspirasi kepada generasi muda dalam berinovasi menciptakan produk unik melalui pemanfaatan limbah perca. Keberadaan program ini, diharapkan adanya kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah perca menjadi sebuah kebaharuan. Program juga bertujuan untuk membangkitkan semangat inovasi dan kreativitas di kalangan masyarakat. Pemanfaatan limbah perca sebagai sumber daya yang berharga dengan mendorong adopsi praktik ramah lingkungan dalam industri fashion. Melalui kolaborasi antara generasi muda dan masyarakat sebagai produsen dan konsumen, tercipta kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan sebuah industri fashion yang bertanggung jawab dan berwawasan masa depan.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24283","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The world of fashion is evolving and changing, making it a means for individuals to express themselves to the outside world. Before the pandemic of COVID-19, there was a fast-fashion trend, which contributed to an increase in production and left behind non-reusable fabric scraps. In 2019, DKI Jakarta, fabric waste had an impact on the East Ancol Beach in Pademangan, contaminating its shores and waters. This is concerning due to the negative effects on the environmental ecosystem and the health of nearby residents. To address this issue, an architecture program initiated the utilization of fabric scraps as a resource through processing, production,and clothing sales. The program aims to transform fabric waste into materials that hold added value. Through qualitative design methods and an educational approach, this architecture program was established to provide understanding and inspiration to the younger generation to innovate in creating unique products by utilizing fabric scraps. The existence of this program is expected to create awareness of the importance of managing fabric waste as a renewal. This program also aims to ignite a spirit of innovation and creativity among the community. By utilizing fabric scraps as a valuable resource and promoting environmentally friendly practices in the fashion industry, this program encourages the adoption of sustainable practice. Through collaboration between the younger generation and the community as producers and consumers, a collective awareness is created to preserve the environment and establish a responsible and future-oriented fashion industry. Keywords: education; fabric scrap; fashion; innovation; wast Abstrak Aktivitas dunia fashion semakin berkembang dan berubah, menjadikannya sebagai sarana untuk mengekspresikan diri seseorang kepada dunia luar. Sebelum masa pandemi Covid-19 berlangsung, terjadi fenomena fast-fashion trend yang mencuat, dimana produksinya telah berkontribusi pada peningkatan dan menyisakan limbah kain perca yang tidak dapat digunakan kembali. Tahun 2019 di DKI Jakarta, limbah perca berdampak ke lingkungan Pantai Timur Ancol, Pademangan yang ditemukan di bibir dan perairan pantai. hal ini mengkhawatirkan karena dampak negatifnya terhadap ekosistem lingkungan dan kesehatan manusia yang tinggal disekitarnya. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, program arsitektur menginisiasi penggunaan kain perca sebagai sumber daya melalui pengolahan, produksi, dan penjualan pakaian. Program ini bertujuan untuk mengubah limbah perca menjadi bahan yang memiliki nilai tambah. Melalui metode perancangan kualitatif dan pendekatan edukatif, program arsitektur ini dibentuk untuk memberikan pemahaman serta inspirasi kepada generasi muda dalam berinovasi menciptakan produk unik melalui pemanfaatan limbah perca. Keberadaan program ini, diharapkan adanya kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah perca menjadi sebuah kebaharuan. Program juga bertujuan untuk membangkitkan semangat inovasi dan kreativitas di kalangan masyarakat. Pemanfaatan limbah perca sebagai sumber daya yang berharga dengan mendorong adopsi praktik ramah lingkungan dalam industri fashion. Melalui kolaborasi antara generasi muda dan masyarakat sebagai produsen dan konsumen, tercipta kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan sebuah industri fashion yang bertanggung jawab dan berwawasan masa depan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
将拼凑废物作为未来时尚产业的灵感驱动力
时装世界不断发展变化,成为个人向外界表达自我的一种手段。在 COVID-19 大流行之前,曾出现过快速时尚的趋势,这导致了生产量的增加,并留下了不可重复使用的布料废料。2019 年,DKI 雅加达的织物废料对 Pademangan 的东安科尔海滩造成了影响,污染了海滩和水域。这对环境生态系统和附近居民的健康造成了负面影响,令人担忧。为解决这一问题,一项建筑计划通过加工、生产和服装销售,将织物废料作为一种资源加以利用。该计划旨在将织物废料转化为具有附加值的材料。通过定性设计方法和教育方法,该建筑计划的设立旨在让年轻一代了解并启发他们利用布料下脚料创新创造独特的产品。该计划的存在有望使人们认识到织物废料管理作为一种更新的重要性。该计划还旨在点燃社区的创新和创造精神。通过利用布料废料这一宝贵资源,并在时装业推广环保做法,该计划鼓励采用可持续做法。通过年轻一代与作为生产者和消费者的社区之间的合作,形成一种集体意识,以保护环境,建立一个负责任的、面向未来的时装业。 关键词:教育;废布料;时装;创新;废物 摘要 时装活动在不断发展和变化,使其成为向外界表达自我的一种手段。在 "Covid-19 "大流行之前,曾出现过快速时尚潮流的现象,其生产造成了布料废料的增加,并留下了无法再利用的布料废料。2019 年,在雅加达 DKI,拼凑垃圾影响了 Pademangan 的 Ancol East 海滩的环境,这些垃圾出现在海滩的嘴唇和水域。为解决这一问题,建筑计划通过加工、生产和销售服装,将拼布作为一种资源加以利用。该计划旨在将拼布废料转化为增值材料。通过定性设计方法和教育方法,该建筑计划的设立旨在让年轻一代了解并启发他们利用拼布废料创造独特的创新产品。该计划的存在有望提高人们对将拼接废料管理成新颖产品的重要性的认识。该计划还旨在激发社区的创新和创造精神。通过鼓励时装业采用环保做法,将拼布废料作为宝贵资源加以利用。通过年轻一代与作为生产者和消费者的社区之间的合作,形成保护环境的集体意识,创建一个负责任的、面向未来的时装业。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
STUDI PERENCANAAN JALAN WAHID HASYIM SEBAGAI COMMERCIAL URBAN CORRIDOR REVITALISASI ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR TEMPAT USAHA YANG FLEKSIBEL BAGI GENERASI MUDA PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DESAIN PROTOTIPE SEKOLAH DASAR ANTI-PERUNDUNGAN MELALUI PENDEKATAN ARSITEKTUR EMPATI DAN PERILAKU
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1