{"title":"Identifikasi Drug Related Problems pada Pasien Skizofrenia dengan Komorbid di RSJ dr. H Marzoeki Mahdi Bogor","authors":"Witri Resmiati, Wawaimuli Arozal, Dian Ratih Laksmitawati","doi":"10.30595/pharmacy.v0i0.15486","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada pasien skizofrenia, penyakit fisik atau komorbid merupakan salah satu penyebab yang potensial untuk mengurangi harapan hidup penderitanya. Penggunaan psikofarmaka bersamaan dengan obat untuk terapi komorbid memiliki risiko terhadap kejadian masalah terkait obat (Drug Related Problems). Identifikasi kasus masalah terkait obat(DRP) pada penelitian ini dilakukan terhadap obat yang digunakan oleh pasien yang dirawat di ruang stabilisisasi RSJ dr. H Marzoeki Mahdi Bogor selama periode Agustus – Oktober tahun 2021. Metode penelitian menggunakan disain cohortdengan pendekatan prospektif dan data dianalisis secara deskriptif. Klasifikai kejadian DRP dilakukan sesuai dengan klasifikasi PCNE versi 9.0 yang ditetapkan oleh Pharmaceutical Care Network Europe Association. Dari 125 pasien skizofrenia yang diamati, diperoleh data demografi pasien skizofrenia disertai komorbid adalah sebagian besar dengan jenis kelamin pria sebanyak 74 pasien (59.2 %), 59 pasien (47,2 %) tergolong kelompok usia 41 – 60 tahun, dan jenis penyakit penyerta tertinggi yang ditemukan adalah hipertensi berjumlah 77 pasien (61.6 %). Kasus DRP yang telah diidentifikasikan sebanyak 56 kasus DRP pada 44 pasien, dengan kasus terbanyak pada domain P2.1 yaitu efek obat yang merugikan (yang dapat terjadi) sebanyak 32 kasus (57,14%). Penyebab terjadinya DRP berkaitan dengan pemilihan obat (C1) yaitu C1.3 : Tidak ada indikasi untuk obat 15 kasus (26,79%), C1.4 : Kombinasi yang tidak tepat 7 kasus (12,50%), dan C1.7: banyak obat untuk satu indikasi 10 kasus (17,85%). Jumlah obat yang digunakan pasien, dan komorbiditas berpengaruh terhadap kasus DRP yang ditemukan pada pasien (p value< 0,05).","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"2018 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v0i0.15486","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada pasien skizofrenia, penyakit fisik atau komorbid merupakan salah satu penyebab yang potensial untuk mengurangi harapan hidup penderitanya. Penggunaan psikofarmaka bersamaan dengan obat untuk terapi komorbid memiliki risiko terhadap kejadian masalah terkait obat (Drug Related Problems). Identifikasi kasus masalah terkait obat(DRP) pada penelitian ini dilakukan terhadap obat yang digunakan oleh pasien yang dirawat di ruang stabilisisasi RSJ dr. H Marzoeki Mahdi Bogor selama periode Agustus – Oktober tahun 2021. Metode penelitian menggunakan disain cohortdengan pendekatan prospektif dan data dianalisis secara deskriptif. Klasifikai kejadian DRP dilakukan sesuai dengan klasifikasi PCNE versi 9.0 yang ditetapkan oleh Pharmaceutical Care Network Europe Association. Dari 125 pasien skizofrenia yang diamati, diperoleh data demografi pasien skizofrenia disertai komorbid adalah sebagian besar dengan jenis kelamin pria sebanyak 74 pasien (59.2 %), 59 pasien (47,2 %) tergolong kelompok usia 41 – 60 tahun, dan jenis penyakit penyerta tertinggi yang ditemukan adalah hipertensi berjumlah 77 pasien (61.6 %). Kasus DRP yang telah diidentifikasikan sebanyak 56 kasus DRP pada 44 pasien, dengan kasus terbanyak pada domain P2.1 yaitu efek obat yang merugikan (yang dapat terjadi) sebanyak 32 kasus (57,14%). Penyebab terjadinya DRP berkaitan dengan pemilihan obat (C1) yaitu C1.3 : Tidak ada indikasi untuk obat 15 kasus (26,79%), C1.4 : Kombinasi yang tidak tepat 7 kasus (12,50%), dan C1.7: banyak obat untuk satu indikasi 10 kasus (17,85%). Jumlah obat yang digunakan pasien, dan komorbiditas berpengaruh terhadap kasus DRP yang ditemukan pada pasien (p value< 0,05).