GAMBARAN DARAH (ERITROSIT, HEMOGLOBIN, HEMATOKRIT) KAMBING JAWARANDU YANG TERINFESTASI CACING SALURAN PENCERNAAN DI GABUNGAN KELOMPOK TERNAK KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
Dinda Yusri Alhuda, Purnama Edy Santosa, S. Siswanto, Madi Hartono
{"title":"GAMBARAN DARAH (ERITROSIT, HEMOGLOBIN, HEMATOKRIT) KAMBING JAWARANDU YANG TERINFESTASI CACING SALURAN PENCERNAAN DI GABUNGAN KELOMPOK TERNAK KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG","authors":"Dinda Yusri Alhuda, Purnama Edy Santosa, S. Siswanto, Madi Hartono","doi":"10.23960/jrip.2024.8.1.107-114","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infestasi cacing saluran pencernaan terhadap gambaran darah (Total Eritrosit, Kadar Hemoglobin, Nilai Hematokrit) pada kambing Jawarandu. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli 2021 di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan tiap perlakuan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 : tidak terinfestasi cacing saluran pencernaan (kontrol), P1: terinfestasi cacing saluran pencernaan (Oesophagustomum sp), P2: terinfestasi cacing saluran pencernaan (Strongyloides sp). Analisis jumlah eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit dilaksanakan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf 5% dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infestasi cacing saluran pencernaan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan gambaran darah di bawah standar normal yaitu kambing mengalami kekurangan kebutuhan nutrisi pakan terutama vitamin B12 dan adanya infestasi cacing saluran pencernaan. Jumlah eritrosit berada di bawah kisaran normal dengan kadar terendah pada P1 (1,87 × 10 6 µL), kadar hemoglobin berada di kisaran normal dengan kadar terendah pada P1 (8,88 g/dL), dan nilai hematokrit juga berada di bawah kisaran normal dengan nilai terendah pada P1 (6,4 %). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kambing Jawarandu menunjukkan gejala anemia.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"26 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.1.107-114","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infestasi cacing saluran pencernaan terhadap gambaran darah (Total Eritrosit, Kadar Hemoglobin, Nilai Hematokrit) pada kambing Jawarandu. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli 2021 di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan tiap perlakuan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 : tidak terinfestasi cacing saluran pencernaan (kontrol), P1: terinfestasi cacing saluran pencernaan (Oesophagustomum sp), P2: terinfestasi cacing saluran pencernaan (Strongyloides sp). Analisis jumlah eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit dilaksanakan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf 5% dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infestasi cacing saluran pencernaan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan gambaran darah di bawah standar normal yaitu kambing mengalami kekurangan kebutuhan nutrisi pakan terutama vitamin B12 dan adanya infestasi cacing saluran pencernaan. Jumlah eritrosit berada di bawah kisaran normal dengan kadar terendah pada P1 (1,87 × 10 6 µL), kadar hemoglobin berada di kisaran normal dengan kadar terendah pada P1 (8,88 g/dL), dan nilai hematokrit juga berada di bawah kisaran normal dengan nilai terendah pada P1 (6,4 %). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kambing Jawarandu menunjukkan gejala anemia.