Analisis Standar Dimensi Daerah Tangkapan Air Hujan Berdasarkan Potensi Pemanen Air Hujan dengan Metode Rain Water Harvesting System (RWH) untuk Kebutuhan Domestik (Studi Kasus: Rumah Subsidi Daerah Kota Tasikmalaya)
{"title":"Analisis Standar Dimensi Daerah Tangkapan Air Hujan Berdasarkan Potensi Pemanen Air Hujan dengan Metode Rain Water Harvesting System (RWH) untuk Kebutuhan Domestik (Studi Kasus: Rumah Subsidi Daerah Kota Tasikmalaya)","authors":"A. R. Hendardi, Anri N.A. Ramadhan, Novi Asniar","doi":"10.35931/aq.v18i2.3059","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebagian bersar pesatnya pertumbuhan penduduk terjadi didaerah perkotaan hal ini juga mendorong pesatnya pembangunan termasuk rumah subsidi yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat bawah. Seiring dengan itu permasalahan kebutuhan akan air bersih ditengah kepadatan penduduk patut diperhatikan. Rain Water Harvesting System merupakan salah satu alternatif yang dapat memecahkan permasalahan tersebut salah satu komponen sistem tersebut yang paling penting adalah dengan merencanakan atap bangunan yang dapat menangkap air hujan sesuai kebutuhan air penghuni. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan standar dimensi atap bangunan sebagai daerah tangkapan air hujan sesuai dengan volume kebutuhan air domestik penghuni rumah subsidi di daerah Kota Tasikmalaya serta menentukan perencanaan desain system yang akan diaplikasikan pada bangunan tersebut. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan Analisis yang digunakan adalah analisis rata-rata curah hujan, analisis perhitungan luas standar daerah tangkapan dan Analisis perhitungan debit aliran dalam pipa dengan metode trial . Setelah dilakukan analisis dan perhitungan, dengan angka curah hujan rata-rata sebesar 14,810 mm/hari yang didapat dari perhitungan rata-rata curah hujan 10 tahun terakhir dari 5 pos curah hujan, maka didapatkan total volume kebutuhan air domestik penghuni rumah subsidi adalah 600 liter/hari, sehingga didapat rasio luas penampang atap bangunan yang diperlukan adalah 50 m2 untuk rumah subsidi ukuran 36 m2 dengan asusmsi penghuni 4 orang, untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan turen dengan kapasitas minimum 600 liter dengan diameter pipa ¾ untuk ketinggian turen pada elevasi 2 m.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"43 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3059","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sebagian bersar pesatnya pertumbuhan penduduk terjadi didaerah perkotaan hal ini juga mendorong pesatnya pembangunan termasuk rumah subsidi yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat bawah. Seiring dengan itu permasalahan kebutuhan akan air bersih ditengah kepadatan penduduk patut diperhatikan. Rain Water Harvesting System merupakan salah satu alternatif yang dapat memecahkan permasalahan tersebut salah satu komponen sistem tersebut yang paling penting adalah dengan merencanakan atap bangunan yang dapat menangkap air hujan sesuai kebutuhan air penghuni. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan standar dimensi atap bangunan sebagai daerah tangkapan air hujan sesuai dengan volume kebutuhan air domestik penghuni rumah subsidi di daerah Kota Tasikmalaya serta menentukan perencanaan desain system yang akan diaplikasikan pada bangunan tersebut. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan Analisis yang digunakan adalah analisis rata-rata curah hujan, analisis perhitungan luas standar daerah tangkapan dan Analisis perhitungan debit aliran dalam pipa dengan metode trial . Setelah dilakukan analisis dan perhitungan, dengan angka curah hujan rata-rata sebesar 14,810 mm/hari yang didapat dari perhitungan rata-rata curah hujan 10 tahun terakhir dari 5 pos curah hujan, maka didapatkan total volume kebutuhan air domestik penghuni rumah subsidi adalah 600 liter/hari, sehingga didapat rasio luas penampang atap bangunan yang diperlukan adalah 50 m2 untuk rumah subsidi ukuran 36 m2 dengan asusmsi penghuni 4 orang, untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan turen dengan kapasitas minimum 600 liter dengan diameter pipa ¾ untuk ketinggian turen pada elevasi 2 m.