Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural : Inisiatif Pendidikan, Kebijakan Publik, dan Peran Media dalam Membentuk Sikap Toleransi

Abdul Hafiz, Leli Romdaniah, Rasya Ahmad Nizar, Syifa Mauliza
{"title":"Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural : Inisiatif Pendidikan, Kebijakan Publik, dan Peran Media dalam Membentuk Sikap Toleransi","authors":"Abdul Hafiz, Leli Romdaniah, Rasya Ahmad Nizar, Syifa Mauliza","doi":"10.37274/rais.v8i1.916","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini mengulas konsep dan praktik toleransi beragama dalam masyarakat plural. Fokus utama adalah menjelajahi bagaimana masyarakat yang beragam dalam hal keyakinan dan kepercayaan dapat mencapai koeksistensi yang harmonis melalui pemahaman, dialog, dan penghargaan terhadap perbedaan. Diskusi melibatkan studi kasus dari berbagai negara dan budaya yang sukses dalam mempromosikan toleransi beragama sebagai landasan bagi kerukunan sosial. Toleransi beragama didefinisikan sebagai sikap terbuka dan penghargaan terhadap variasi keyakinan agama tanpa mengorbankan nilai-nilai fundamental keadilan dan hak asasi manusia. Dalam masyarakat plural, pemahaman terhadap perbedaan keyakinan menjadi esensial untuk mengatasi konflik potensial. Artikel ini membahas inisiatif pendidikan, kebijakan publik, dan peran media dalam membentuk sikap toleransi sejak dini. Studi kasus melibatkan negara-negara yang sukses mengimplementasikan model toleransi beragama, seperti Indonesia dengan falsafah \"Bhinneka Tunggal Ika\", yang berarti \"Berbeda-beda namun tetap satu\". Pengalaman-pengalaman positif ini memberikan inspirasi bagi masyarakat di seluruh dunia untuk mengadopsi prinsip-prinsip toleransi dalam konteks keberagaman agama. Artikel ini menyimpulkan dengan menekankan pentingnya menerapkan pendekatan inklusif dalam mempromosikan toleransi beragama, yang melibatkan pendidikan yang mendalam, dialog antaragama, dan peran aktif masyarakat sipil. Pemahaman dan penerimaan terhadap pluralitas keyakinan dianggap sebagai kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan bersatu meskipun perbedaan keyakinan agama. \nThis article reviews the concept and practice of religious tolerance in a plural society. The main focus is exploring how societies that are diverse in terms of beliefs and beliefs can achieve harmonious coexistence through understanding, dialogue and respect for differences. The discussion involves case studies from various countries and cultures that have been successful in promoting religious tolerance as a foundation for social harmony. Religious tolerance is defined as an open attitude and respect for variations in religious beliefs without sacrificing the fundamental values ​​of justice and human rights. In a pluralistic society, understanding differences in beliefs is essential for resolving potential conflicts. This article discusses educational initiatives, public policy, and the role of the media in forming attitudes of tolerance from an early age. Case studies involve countries that have successfully implemented a model of religious tolerance, such as Indonesia with the philosophy of \"Bhinneka Tunggal Ika\", which means \"Diverse but still one\". These positive experiences provide inspiration for people around the world to adopt the principles of tolerance in the context of religious diversity. The article concludes by emphasizing the importance of implementing an inclusive approach in promoting religious tolerance, involving in-depth education, interfaith dialogue, and the active role of civil society. Understanding and acceptance of a plurality of beliefs is considered the key to creating a just, peaceful and united society despite differences in religious beliefs.","PeriodicalId":256744,"journal":{"name":"Rayah Al-Islam","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Rayah Al-Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37274/rais.v8i1.916","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Artikel ini mengulas konsep dan praktik toleransi beragama dalam masyarakat plural. Fokus utama adalah menjelajahi bagaimana masyarakat yang beragam dalam hal keyakinan dan kepercayaan dapat mencapai koeksistensi yang harmonis melalui pemahaman, dialog, dan penghargaan terhadap perbedaan. Diskusi melibatkan studi kasus dari berbagai negara dan budaya yang sukses dalam mempromosikan toleransi beragama sebagai landasan bagi kerukunan sosial. Toleransi beragama didefinisikan sebagai sikap terbuka dan penghargaan terhadap variasi keyakinan agama tanpa mengorbankan nilai-nilai fundamental keadilan dan hak asasi manusia. Dalam masyarakat plural, pemahaman terhadap perbedaan keyakinan menjadi esensial untuk mengatasi konflik potensial. Artikel ini membahas inisiatif pendidikan, kebijakan publik, dan peran media dalam membentuk sikap toleransi sejak dini. Studi kasus melibatkan negara-negara yang sukses mengimplementasikan model toleransi beragama, seperti Indonesia dengan falsafah "Bhinneka Tunggal Ika", yang berarti "Berbeda-beda namun tetap satu". Pengalaman-pengalaman positif ini memberikan inspirasi bagi masyarakat di seluruh dunia untuk mengadopsi prinsip-prinsip toleransi dalam konteks keberagaman agama. Artikel ini menyimpulkan dengan menekankan pentingnya menerapkan pendekatan inklusif dalam mempromosikan toleransi beragama, yang melibatkan pendidikan yang mendalam, dialog antaragama, dan peran aktif masyarakat sipil. Pemahaman dan penerimaan terhadap pluralitas keyakinan dianggap sebagai kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan bersatu meskipun perbedaan keyakinan agama. This article reviews the concept and practice of religious tolerance in a plural society. The main focus is exploring how societies that are diverse in terms of beliefs and beliefs can achieve harmonious coexistence through understanding, dialogue and respect for differences. The discussion involves case studies from various countries and cultures that have been successful in promoting religious tolerance as a foundation for social harmony. Religious tolerance is defined as an open attitude and respect for variations in religious beliefs without sacrificing the fundamental values ​​of justice and human rights. In a pluralistic society, understanding differences in beliefs is essential for resolving potential conflicts. This article discusses educational initiatives, public policy, and the role of the media in forming attitudes of tolerance from an early age. Case studies involve countries that have successfully implemented a model of religious tolerance, such as Indonesia with the philosophy of "Bhinneka Tunggal Ika", which means "Diverse but still one". These positive experiences provide inspiration for people around the world to adopt the principles of tolerance in the context of religious diversity. The article concludes by emphasizing the importance of implementing an inclusive approach in promoting religious tolerance, involving in-depth education, interfaith dialogue, and the active role of civil society. Understanding and acceptance of a plurality of beliefs is considered the key to creating a just, peaceful and united society despite differences in religious beliefs.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
多元社会中的宗教宽容:多元社会中的宗教宽容:教育倡议、公共政策和媒体在塑造宽容态度中的作用》(Educational Initiatives, Public Policy, and the Role of Media in Shaping Tolerant Attitudes)。
本文回顾了多元社会中宗教宽容的概念和实践。主要重点是探讨信仰不同的社会如何通过理解、对话和尊重差异实现和谐共处。讨论涉及成功促进宗教宽容作为社会和谐基础的不同国家和文化的案例研究。宗教宽容的定义是在不损害公正和人权等基本价值观的前提下,对不同宗教信仰持开放的态度和尊重。在多元化社会中,理解不同的信仰对于克服潜在的冲突至关重要。本文讨论了教育举措、公共政策以及媒体在从小培养宽容态度方面的作用。案例研究涉及成功实施宗教宽容模式的国家,如印度尼西亚的 "Bhinneka Tunggal Ika"(意为 "不同但仍是一体")哲学。这些积极的经验为世界各地的社会在宗教多样性背景下采用宽容原则提供了启示。文章最后强调了采用包容性方法促进宗教宽容的重要性,包括深入教育、宗教间对话和民间社会的积极作用。尽管宗教信仰存在差异,但理解和接受多元信仰被认为是创建公正、和平与团结社会的关键。本文回顾了多元社会中宗教宽容的概念和实践。重点是探讨信仰多元化的社会如何通过理解、对话和尊重差异实现和谐共处。讨论涉及成功促进宗教宽容作为社会和谐基础的不同国家和文化的案例研究。宗教宽容的定义是在不牺牲正义和人权等基本价值观的前提下,对不同宗教信仰持开放的态度和尊重。在多元化社会中,理解信仰差异对于解决潜在冲突至关重要。本文讨论了教育措施、公共政策和媒体在从小培养宽容态度方面的作用。案例研究涉及成功实施宗教宽容模式的国家,如印度尼西亚的 "Bhinneka Tunggal Ika"(意为 "多元一体")哲学。这些积极的经验激励着世界各地的人们在宗教多样性的背景下采用宽容原则。文章最后强调,在促进宗教宽容的过程中,必须采取包容性的方法,包括深入教育、宗教间对话和民间社会的积极作用。尽管宗教信仰不同,但理解和接受多元信仰被认为是创建公正、和平与团结社会的关键。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Strategi Guru PAI dalam Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter Religius di SMKN 4 Kota Samarinda Student Perceptions of Class Management With Cooperative Learning Methods Using "Couple Cards" on Student Satisfaction Pendayagunaan Wakaf Uang dalam Hukum Islam dan Undang-Undang Wakaf Peran Agama Dalam Perubahan Sosial Masyarakat Teori Pendidikan Empirisme Behaviorisme (John Locke) dalam Perspektif Pendidikan Islam
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1