Pemanfaatan Sampah Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Dalam Sabun Padat Terhadap Daya Hambat Staphylococcus aureus

Jurnal Kesehatan Pub Date : 2024-05-15 DOI:10.32763/ta54ta80
Aisyah Al-Mas’Udah, Darjati Darjati, Winarko Winarko, Imam Thohari
{"title":"Pemanfaatan Sampah Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Dalam Sabun Padat Terhadap Daya Hambat Staphylococcus aureus","authors":"Aisyah Al-Mas’Udah, Darjati Darjati, Winarko Winarko, Imam Thohari","doi":"10.32763/ta54ta80","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kulit jeruk nipis tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga terbuang menjadi sampah. Padahal kulit jeruk nipis masih memiliki nilai guna yaitu diantaranya sebagai antibakteri. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemanfaatan sampah kulit jeruk nipis sebagai bahan tambahan sabun padat terhadap karakteristik fisik sabun, kadar air sabun dan daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode: Metode dalam penelitian ini yakni berjenis penelitian true experiment dengan menggunakan bentuk Posttest Only Control Group Design. Terdapat empat kelompok perlakuan sampel ialah konsentrasi ekstrak kulit jeruk nipis 0%, 25%, 50% dan 75% dengan enam replikasi pada tiap kelompok sampel. Hasil uji dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil karakteristik fisik masing-masing perlakuan sabun memiliki warna putih, kuning muda, dan kuning tua. Pada semua perlakuan sabun berbentuk padat dan aroma khas jeruk nipis. Rata-rata kadar air pada masing-masing perlakuan sabun 9,13%, 11,19%, 11,95%, dan 14,87%. Terdapat pengaruh penambahan ekstrak kulit jeruk nipis terhadap kadar air sabun. Rata-rata daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dari masing-masing perlakuan sabun padat 1,9 mm, 2,7 mm, 3,0 mm, dan 4,6 mm. Terdapat pengaruh penambahan ekstrak kulit jeruk nipis terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemanfaatan sampah kulit jeruk nipis sebagai bahan tambahan sabun padat terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"40 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32763/ta54ta80","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Kulit jeruk nipis tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga terbuang menjadi sampah. Padahal kulit jeruk nipis masih memiliki nilai guna yaitu diantaranya sebagai antibakteri. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemanfaatan sampah kulit jeruk nipis sebagai bahan tambahan sabun padat terhadap karakteristik fisik sabun, kadar air sabun dan daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode: Metode dalam penelitian ini yakni berjenis penelitian true experiment dengan menggunakan bentuk Posttest Only Control Group Design. Terdapat empat kelompok perlakuan sampel ialah konsentrasi ekstrak kulit jeruk nipis 0%, 25%, 50% dan 75% dengan enam replikasi pada tiap kelompok sampel. Hasil uji dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil karakteristik fisik masing-masing perlakuan sabun memiliki warna putih, kuning muda, dan kuning tua. Pada semua perlakuan sabun berbentuk padat dan aroma khas jeruk nipis. Rata-rata kadar air pada masing-masing perlakuan sabun 9,13%, 11,19%, 11,95%, dan 14,87%. Terdapat pengaruh penambahan ekstrak kulit jeruk nipis terhadap kadar air sabun. Rata-rata daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dari masing-masing perlakuan sabun padat 1,9 mm, 2,7 mm, 3,0 mm, dan 4,6 mm. Terdapat pengaruh penambahan ekstrak kulit jeruk nipis terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemanfaatan sampah kulit jeruk nipis sebagai bahan tambahan sabun padat terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
利用固体肥皂中的酸橙皮(Citrus aurantifolia)废料对金黄色葡萄球菌的抑制能力
背景:石灰皮并没有被社会广泛使用,因此被当作废物浪费掉了。尽管石灰皮仍有使用价值,包括作为抗菌剂。研究目的本研究旨在分析使用石灰皮废物作为固体肥皂添加剂对肥皂物理特性、肥皂含水量和抑制金黄色葡萄球菌细菌生长的影响。研究方法本研究的方法是一种真正的实验研究,采用后测唯一对照组设计形式。共有四个样本处理组,即石灰皮提取物浓度为 0%、25%、50% 和 75%,每个样本组有六个重复。试验结果采用 Kruskal Wallis 检验和 Mann-Whitney 检验进行分析。结果各处理肥皂的物理特性结果分别为白色、浅黄色和深黄色。在所有处理中,肥皂都是固体,并具有独特的石灰香味。每种肥皂处理的平均含水量分别为 9.13%、11.19%、11.95% 和 14.87%。添加石灰皮提取物对肥皂含水量有影响。各固体肥皂处理对金黄色葡萄球菌的平均生长抑制率分别为 1.9 毫米、2.7 毫米、3.0 毫米和 4.6 毫米。添加酸橙皮提取物对金黄色葡萄球菌的生长抑制有一定的影响。结论这项研究的结论是,利用石灰皮废料作为固体肥皂的添加剂对金黄色葡萄球菌的生长有抑制作用。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
22
审稿时长
16 weeks
期刊最新文献
MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN GALANGAN KAPAL DI TANJUNGPINANG RANCANGAN KEBUTUHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KESIAPAN PENANGANAN KECELAKAAN SEHARI-HARI ANAK SEKOLAH DASAR PENYEBAB KEJADIAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI KABUPATEN SINTANG STUDI EKOLOGI KABUT ASAP DAN KEJADIAN ISPA DI KABUPATEN MUARO JAMBI OUTBREAK INVESTIGATION OF FOOD INTOXICATION OF FINGER CANDY (CASE STUDY AT ELEMENTARY SCHOOL IN DENPASAR BALI, INDONESIA)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1