{"title":"Siphonaxanthin, Keto-Karoteonid Alga Hijau, Kandidat Potensial Antidiabetes","authors":"Dewi Ratih Tirto Sari, Lailatus Sarifah","doi":"10.55241/spibio.v5i2.370","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolisme kronik yang disebabkan oleh peningkatan glukosa dalam darah. Mekanisme terjadinya diabetes mellitus sangat kompleks, salah satunya melalui aktivasi fosforilasi jalur MAPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi senyawa siphonaxantin sebagai antidiabetes melalui penghambatan protein kinase C (PKC) dalam mekanisme fosforilasi secara in silico. Penelitian menggunakan pendekatan in silico dengan molecular docking. Struktur 3D protein kinase C (PKC) diunduh dari database Protein Data Bank dengan kode akses PDB ID 3TXO. Struktur siphonaxantin diunduh dari PubChem NCBI dengan ID 11204185. Senyawa 2,6 – Naphthyridines digunakan sebagai kontrol pembanding yang diperoleh dari protein data Bank 3TXO. Protein, senyawa pembanding dan siphonaxanting di docking dengan program molegro virtual docker dan dianalisis dengan PyMol 2.3 dan Discovery Studio ver.21.1..1. Senyawa siphonaxanthin berikatan dengan protein kinase C pada beberapa residu dengan 4 ikatan hydrogen dan 11 interaksi hidrofobik. Siphonaxantin juga menunjukkan daerah ikatan yang sama dengan 2, 6 – Naphthyridines, inhibitor control pada residu VAL369 dan PHE366. Berdasarkan energi ikatan, senyawa siphonaxanthin menunjukkan energi ikatan yang lebih rendah dari 2,6 napthyridines, yakni -258,6 kJ/mol. Penelitian ini disimpulkan bahwa siphonaxantin berpotensi sebagai kandidat obat antidiabetes dengan menghambat aktivasi fosforilasi oleh protein kinase C (PKC). Penelitian in vitro dan in vivo diperlukan untuk identifikasi lebih lanjut. ","PeriodicalId":516966,"journal":{"name":"Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi","volume":" 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55241/spibio.v5i2.370","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolisme kronik yang disebabkan oleh peningkatan glukosa dalam darah. Mekanisme terjadinya diabetes mellitus sangat kompleks, salah satunya melalui aktivasi fosforilasi jalur MAPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi senyawa siphonaxantin sebagai antidiabetes melalui penghambatan protein kinase C (PKC) dalam mekanisme fosforilasi secara in silico. Penelitian menggunakan pendekatan in silico dengan molecular docking. Struktur 3D protein kinase C (PKC) diunduh dari database Protein Data Bank dengan kode akses PDB ID 3TXO. Struktur siphonaxantin diunduh dari PubChem NCBI dengan ID 11204185. Senyawa 2,6 – Naphthyridines digunakan sebagai kontrol pembanding yang diperoleh dari protein data Bank 3TXO. Protein, senyawa pembanding dan siphonaxanting di docking dengan program molegro virtual docker dan dianalisis dengan PyMol 2.3 dan Discovery Studio ver.21.1..1. Senyawa siphonaxanthin berikatan dengan protein kinase C pada beberapa residu dengan 4 ikatan hydrogen dan 11 interaksi hidrofobik. Siphonaxantin juga menunjukkan daerah ikatan yang sama dengan 2, 6 – Naphthyridines, inhibitor control pada residu VAL369 dan PHE366. Berdasarkan energi ikatan, senyawa siphonaxanthin menunjukkan energi ikatan yang lebih rendah dari 2,6 napthyridines, yakni -258,6 kJ/mol. Penelitian ini disimpulkan bahwa siphonaxantin berpotensi sebagai kandidat obat antidiabetes dengan menghambat aktivasi fosforilasi oleh protein kinase C (PKC). Penelitian in vitro dan in vivo diperlukan untuk identifikasi lebih lanjut.