TWELVE BALANCE EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM MENURUNKAN RISIKO JATUH DIBANDING OTAGO HOME EXERCISE PADA LANJUT USIA DI BANJAR TAINSIAT, DESA DANGIN PURI KAJA, DENPASAR, BALI
Anak Agung Gede Angga Puspa Negara, R. Kuswardhani, M. Irfan, I. Adiputra, S. Purnawati, I. M. Jawi
{"title":"TWELVE BALANCE EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM MENURUNKAN RISIKO JATUH DIBANDING OTAGO HOME EXERCISE PADA LANJUT USIA DI BANJAR TAINSIAT, DESA DANGIN PURI KAJA, DENPASAR, BALI","authors":"Anak Agung Gede Angga Puspa Negara, R. Kuswardhani, M. Irfan, I. Adiputra, S. Purnawati, I. M. Jawi","doi":"10.24843/SPJ.2020.V08.I03.P14","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Introduction: Aging is accompanied by a decrease in the functional ability of the body thereby increasing the risk of falling in the elderly. In Indonesia it was reported that the incidence of falls in the elderly was 17%, and in Bali it was reported that 3% of the elderly who visited the Emergency Room at a hospital in Bali were caused by a fall. This study aims to find out whether twelve balance exercise is more effective in reducing the risk of falls compared to otago home exercise in older people. Method: This study using randomized pre and post test group design and using a simple random sampling technique. This study uses 36 people who were members of the elderly community in Banjar Tainsiat Denpasar. Group 1 was given twelve balance exercises, while Group 2 was given otago home exercise. Each group was given treatment for 6 weeks with a frequency of 3 times a week. Fall risk is measured using berg balance scale (BBS). Result: The data analysis showed that there was a significant increase in the value of BBS in both groups. In Group 1 there was an increase in BBS value (5.06 ± 1.305) with p0.000 (p<0.05) and in Group 2 the increase in BBS value was (2.78 ± 0.647) with p0.000 (p<0.05 ), and a comparison test of increasing BBS values between the two groups resulted in a value of p0.000 (p<0.05. Conclusion: twelve balance exercise is more effective in reducing the risk of falls compared to otago home exercise in older people Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar, Bali. Keyword: twelve balance exercise, otago home exercise, berg balance scale PENDAHULUAN Tahun 2015, Indonesia dinyatakan telah berada pada era penduduk menua (aging population) yang dikarenakan oleh penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun melebihi angka tujuh persen. Berdasarkan survei yang d i l akukan pada tahun 2015, persentase populasi lansia di Indonesia diketahui sebesar 7,65% dan di Provinsi Bali persentase populasi lansianya sebesar 9,78% dan menduduki urutan ke-4 populasi lansia terbanyak di Indonesia. Kejadian jatuh pada lansia banyak dilaporkan diakibatkan oleh berbagai faktor internal maupun eksternal. Di beberapa negara diluar Indonesia, kejadian jatuh pada lansia dilaporkan terjadi sebesar 28%. Sementara di Indonesia, kejadian jatuh pada lansia dilaporkan sebesar 17%, sedangkan di Bali sendiri dilaporkan lansia yang datang ke Instalasi Gawat Darurat yang disebabkan oleh karena jatuh memunculkan persentase sebesar 3%. Kejadian jatuh mengakibatkan bertambahnya angka kesakitan dan juga menyebabkan bertambahnya angka kematian lansia di seluruh dunia. Sebuah studi yang dilakukan memperoleh hasil dimana 30% lansia yang berusia di atas 65 tahun dilaporkan mengalami jatuh di setiap tahunnya, dan setengahnya mengalami jatuh berulang. Studi lain juga menyebutkan bahwa lansia yang pernah mengalami jatuh cenderung sekitar 30-73% akan mengalami jatuh berulang. Kejadian jatuh sangat erat kaitannya dengan keseimbangan, dimana sebuah studi menyatakan bahwa adanya hubungan antara kejadian jatuh dengan keseimbangan dan dan pada penelitian tersebut diperoleh hasil sebesar 28,3% responden mengalami risiko jatuh tinggi, 46,7% responden mengalami risiko jatuh sedang, dan 25% responden Sport and Fitness Journal E-ISSN: 2654-9182 Volume 8, No.3, September 2020: 211-219 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------213 mengalami risiko jatuh rendah. Maka dari itu, focus utama untuk menangani permasalahan jatuh pada lansia adalah dengan memperbaiki dan menjaga keseimbangan pada lansia itu sendiri. Upaya untuk mengatasi masalah keseimbangan pada lansia adalah dengan salah satunya dengan menerapkan program latihan keseimbangan yang efektif. Berbagai macam latihan keseimbangan, telah terbukti efektif dapat memperbaiki keseimbangan lansia sehingga dapat menurunkan risiko jatuh pada lansia, diantaranya adalah pelatihan twelve balance exercise dan otago home exercise. Twelve balance exercise merupakan sebuah program latihan dengan metode latihan menggunakan 12 jenis gerakan, sedangkan otago home exercise dapat dikatakan mirip dengan twelve balance exercise, menggunakan beberapa jenis gerakan untuk melatih keseimbangan, namun dalam otago home exercise, latihan dilakukan dengan cara mengkombinasikan latihan penguatan (strengthening), latihan keseimbangan (balancing) dan program jalan yang berfokus pada penggunaan otototot ekstremitas dan postural. BAHAN DAN METODE Penelitian diawali dengan penentuan populasi target yang dilanjutkan dengan pengukuran risiko jatuh pada populasi untuk mendapatkan subjek sesuai dengan inklusi, kemudian dilakukan pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling untuk mendapatkan sampel sesuai dengan perhitungan jumlah sampel dan Teknik random alokasi untuk membagi sampel menjadi 2 kelompok berbeda, dimana kelompok 1 diberikan twelve balance exercise dan kelompok 2 diberikan otago home exercise. Dilanjutkan dengan pelatihan selama 6 minggu dan kembali dilakukan pengukuran keseimbangan dinamis setelah pelatihan. Risiko jatuh diukur menggunakan berg balance scale. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik deskriptif pada usia, nilai BBS sebelum pelatihan, dan nilai MMSE. HASIL Karakteristik sampel penelitian yang meliputi usia, nilai BBS, dan nilai MMSE pada Kelompok 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian Karakteristik Kelompok 1","PeriodicalId":30774,"journal":{"name":"Sport and Fitness Journal","volume":"8 1","pages":"211"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sport and Fitness Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/SPJ.2020.V08.I03.P14","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Introduction: Aging is accompanied by a decrease in the functional ability of the body thereby increasing the risk of falling in the elderly. In Indonesia it was reported that the incidence of falls in the elderly was 17%, and in Bali it was reported that 3% of the elderly who visited the Emergency Room at a hospital in Bali were caused by a fall. This study aims to find out whether twelve balance exercise is more effective in reducing the risk of falls compared to otago home exercise in older people. Method: This study using randomized pre and post test group design and using a simple random sampling technique. This study uses 36 people who were members of the elderly community in Banjar Tainsiat Denpasar. Group 1 was given twelve balance exercises, while Group 2 was given otago home exercise. Each group was given treatment for 6 weeks with a frequency of 3 times a week. Fall risk is measured using berg balance scale (BBS). Result: The data analysis showed that there was a significant increase in the value of BBS in both groups. In Group 1 there was an increase in BBS value (5.06 ± 1.305) with p0.000 (p<0.05) and in Group 2 the increase in BBS value was (2.78 ± 0.647) with p0.000 (p<0.05 ), and a comparison test of increasing BBS values between the two groups resulted in a value of p0.000 (p<0.05. Conclusion: twelve balance exercise is more effective in reducing the risk of falls compared to otago home exercise in older people Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar, Bali. Keyword: twelve balance exercise, otago home exercise, berg balance scale PENDAHULUAN Tahun 2015, Indonesia dinyatakan telah berada pada era penduduk menua (aging population) yang dikarenakan oleh penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun melebihi angka tujuh persen. Berdasarkan survei yang d i l akukan pada tahun 2015, persentase populasi lansia di Indonesia diketahui sebesar 7,65% dan di Provinsi Bali persentase populasi lansianya sebesar 9,78% dan menduduki urutan ke-4 populasi lansia terbanyak di Indonesia. Kejadian jatuh pada lansia banyak dilaporkan diakibatkan oleh berbagai faktor internal maupun eksternal. Di beberapa negara diluar Indonesia, kejadian jatuh pada lansia dilaporkan terjadi sebesar 28%. Sementara di Indonesia, kejadian jatuh pada lansia dilaporkan sebesar 17%, sedangkan di Bali sendiri dilaporkan lansia yang datang ke Instalasi Gawat Darurat yang disebabkan oleh karena jatuh memunculkan persentase sebesar 3%. Kejadian jatuh mengakibatkan bertambahnya angka kesakitan dan juga menyebabkan bertambahnya angka kematian lansia di seluruh dunia. Sebuah studi yang dilakukan memperoleh hasil dimana 30% lansia yang berusia di atas 65 tahun dilaporkan mengalami jatuh di setiap tahunnya, dan setengahnya mengalami jatuh berulang. Studi lain juga menyebutkan bahwa lansia yang pernah mengalami jatuh cenderung sekitar 30-73% akan mengalami jatuh berulang. Kejadian jatuh sangat erat kaitannya dengan keseimbangan, dimana sebuah studi menyatakan bahwa adanya hubungan antara kejadian jatuh dengan keseimbangan dan dan pada penelitian tersebut diperoleh hasil sebesar 28,3% responden mengalami risiko jatuh tinggi, 46,7% responden mengalami risiko jatuh sedang, dan 25% responden Sport and Fitness Journal E-ISSN: 2654-9182 Volume 8, No.3, September 2020: 211-219 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------213 mengalami risiko jatuh rendah. Maka dari itu, focus utama untuk menangani permasalahan jatuh pada lansia adalah dengan memperbaiki dan menjaga keseimbangan pada lansia itu sendiri. Upaya untuk mengatasi masalah keseimbangan pada lansia adalah dengan salah satunya dengan menerapkan program latihan keseimbangan yang efektif. Berbagai macam latihan keseimbangan, telah terbukti efektif dapat memperbaiki keseimbangan lansia sehingga dapat menurunkan risiko jatuh pada lansia, diantaranya adalah pelatihan twelve balance exercise dan otago home exercise. Twelve balance exercise merupakan sebuah program latihan dengan metode latihan menggunakan 12 jenis gerakan, sedangkan otago home exercise dapat dikatakan mirip dengan twelve balance exercise, menggunakan beberapa jenis gerakan untuk melatih keseimbangan, namun dalam otago home exercise, latihan dilakukan dengan cara mengkombinasikan latihan penguatan (strengthening), latihan keseimbangan (balancing) dan program jalan yang berfokus pada penggunaan otototot ekstremitas dan postural. BAHAN DAN METODE Penelitian diawali dengan penentuan populasi target yang dilanjutkan dengan pengukuran risiko jatuh pada populasi untuk mendapatkan subjek sesuai dengan inklusi, kemudian dilakukan pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling untuk mendapatkan sampel sesuai dengan perhitungan jumlah sampel dan Teknik random alokasi untuk membagi sampel menjadi 2 kelompok berbeda, dimana kelompok 1 diberikan twelve balance exercise dan kelompok 2 diberikan otago home exercise. Dilanjutkan dengan pelatihan selama 6 minggu dan kembali dilakukan pengukuran keseimbangan dinamis setelah pelatihan. Risiko jatuh diukur menggunakan berg balance scale. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik deskriptif pada usia, nilai BBS sebelum pelatihan, dan nilai MMSE. HASIL Karakteristik sampel penelitian yang meliputi usia, nilai BBS, dan nilai MMSE pada Kelompok 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian Karakteristik Kelompok 1