Hanna Lianti Afladhia, Rahmat Cahyanur, Sri Wahdini, Andhika Rachman
{"title":"Efektivitas Terapi Akupunktur terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kanker","authors":"Hanna Lianti Afladhia, Rahmat Cahyanur, Sri Wahdini, Andhika Rachman","doi":"10.7454/jpdi.v9i3.797","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Nyeri merupakan salah satu keluhan paling banyak serta mengganggu kualitas hidup pasien kanker. Beberapa penelitian merekomendasikan intervensi multimodal yang mengkombinasikan antara terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Salah satu pilihan tatalaksana nonfarmakologis yang dapat dipertimbangkan adalah terapi akupunktur.Tujuan: Tinjauan kasus berbasis bukti ini disusun untuk mengkaji efektivitas terapi akupunktur terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien dengan nyeri kanker.Metode: Pencarian dilakukan di tiga database (PubMed, Scopus, dan Embase). Kata kunci yang digunakan adalah cancer pain, malignant pain, acupuncture, acupuncture therapy, pain intensity, pain assessment, pain scale. Telaah kritis dilakukan dengan menggunakan panduan dari University of Oxford Centre for Evidence-based Medicine.Hasil: Diperoleh 4 artikel yang relevan dengan pertanyaan klinis. Terapi akupuntur secara konsisten menunjukkan penurunan intensitas nyeri, waktu onset nyeri yang lebih pendek, penurunan dosis dan jumlah analgesik yang dikonsumsi, serta kualitas hidup yang lebih baik dengan efek samping yang minimal, dibandingkan dengan terapi obat saja.Kesimpulan: Terapi akupunktur dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer dalam penatalaksanaan nyeri kanker, namun tidak untuk menggantikan protokol standar nyeri. Keputusan klinis dalam menerapkan terapi akupunktur pada pasien perlu menilai preferensi pasien, aksesibilitas, serta efektivitas biaya.Kata Kunci: akupunktur, nyeri kanker, intensitas nyeri","PeriodicalId":32700,"journal":{"name":"Jurnal Penyakit Dalam Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penyakit Dalam Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/jpdi.v9i3.797","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Nyeri merupakan salah satu keluhan paling banyak serta mengganggu kualitas hidup pasien kanker. Beberapa penelitian merekomendasikan intervensi multimodal yang mengkombinasikan antara terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Salah satu pilihan tatalaksana nonfarmakologis yang dapat dipertimbangkan adalah terapi akupunktur.Tujuan: Tinjauan kasus berbasis bukti ini disusun untuk mengkaji efektivitas terapi akupunktur terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien dengan nyeri kanker.Metode: Pencarian dilakukan di tiga database (PubMed, Scopus, dan Embase). Kata kunci yang digunakan adalah cancer pain, malignant pain, acupuncture, acupuncture therapy, pain intensity, pain assessment, pain scale. Telaah kritis dilakukan dengan menggunakan panduan dari University of Oxford Centre for Evidence-based Medicine.Hasil: Diperoleh 4 artikel yang relevan dengan pertanyaan klinis. Terapi akupuntur secara konsisten menunjukkan penurunan intensitas nyeri, waktu onset nyeri yang lebih pendek, penurunan dosis dan jumlah analgesik yang dikonsumsi, serta kualitas hidup yang lebih baik dengan efek samping yang minimal, dibandingkan dengan terapi obat saja.Kesimpulan: Terapi akupunktur dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer dalam penatalaksanaan nyeri kanker, namun tidak untuk menggantikan protokol standar nyeri. Keputusan klinis dalam menerapkan terapi akupunktur pada pasien perlu menilai preferensi pasien, aksesibilitas, serta efektivitas biaya.Kata Kunci: akupunktur, nyeri kanker, intensitas nyeri