{"title":"Membumikan Tuhan: Telaah Konsepsi Sufistik Wahdat al-Wujud dalam Lokus Perilaku Sosial Kemanusiaan","authors":"A. Syatori","doi":"10.24235/jy.v6i2.7258","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tasawwuf atau sufisme sebagai salah satu dari khazanah intelektual Islam menempatkan aspek batiniah manusia pada posisi sentral dalam berbagai tema pembahasannya. Pada saat tertentu, bahkan seringkali menghubungkan kesempurnaan batin manusia dengan wujud yang satu, yang transenden, yakni wujud Tuhan. Pada perkembangannya, tema di atas telah memunculkan berbagai konsep yang secara spesifik dan kompherensip membahas pola hubungan tersebut. Salah satunya yang paling berpengaruh adalah konsep wahdat al-wujud yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh seorang sufi besar Islam dari Murcia, Andalusia, Spanyol yang bernama Muhammad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad Ibn al-‘Arabi al-Tha’i al-Hatimi yang hidup pada abad ke-5 H atau abad ke-11 M (Austin, 1994: 17). Ia memiliki gelar Muhyiddin (penghidup agama) dan al-Syaikh al-Akbar (guru terbesar). Selanjutnya ia lebih dikenal dengan nama Ibn al-‘Arabi.","PeriodicalId":34854,"journal":{"name":"Jurnal Yaqzhan Analisis Filsafat Agama dan Kemanusiaan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Yaqzhan Analisis Filsafat Agama dan Kemanusiaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24235/jy.v6i2.7258","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tasawwuf atau sufisme sebagai salah satu dari khazanah intelektual Islam menempatkan aspek batiniah manusia pada posisi sentral dalam berbagai tema pembahasannya. Pada saat tertentu, bahkan seringkali menghubungkan kesempurnaan batin manusia dengan wujud yang satu, yang transenden, yakni wujud Tuhan. Pada perkembangannya, tema di atas telah memunculkan berbagai konsep yang secara spesifik dan kompherensip membahas pola hubungan tersebut. Salah satunya yang paling berpengaruh adalah konsep wahdat al-wujud yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh seorang sufi besar Islam dari Murcia, Andalusia, Spanyol yang bernama Muhammad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad Ibn al-‘Arabi al-Tha’i al-Hatimi yang hidup pada abad ke-5 H atau abad ke-11 M (Austin, 1994: 17). Ia memiliki gelar Muhyiddin (penghidup agama) dan al-Syaikh al-Akbar (guru terbesar). Selanjutnya ia lebih dikenal dengan nama Ibn al-‘Arabi.