{"title":"Kajian Penambahan Kinetin dan 2,4-D terhadap Pertumbuhan Kultur Jaringan Tanaman Pisang Barangan (Musa paradisiaca L.) pada Fase Subkultur","authors":"Amalia Wulannanda, S. Anwar, Florentina Kusmiyati","doi":"10.55043/agroteknika.v6i1.161","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pisang (Musa paradisiaca L.) adalah salah satu buah yang paling populer dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Salah satu tanaman pisang yang memiliki potensi untuk dibudidayakan yaitu pisang barangan. Upaya dalam menyediakan bibit yang unggul dalam waktu singkat dan dalam jumlah banyak salah satunya melalui kultur jaringan. ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Kinetin dan 2,4-D yang dikombinasikan dengan seimbang mampu memacu proses morfogenesis pada eksplan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji pengaruh konsentrasi Kinetin dan 2,4-D yang berbeda terhadap pertumbuhan kultur jaringan pisang barangan pada fase subkultur. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 4x4 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Kinetin; 0 mg/L (K0), 2,5 mg/L (K1), 5 mg/L (K2), 7,5 mg/L (K3). Faktor kedua adalah konsentrasi 2,4-D; 0 mg/L (D0), 0,5 mg/L (D1), 1 mg/L (D2), 1,5 mg/L (D3). Parameter yang diamati adalah waktu muncul tunas, persentase kemunculan tunas, jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah akar, dan jumlah daun. Data dianalisis ragam (ANOVA), jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji DMRT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi pada parameter persentase kemunculan tunas dan jumlah daun terbaik dicapai oleh perlakuan konsentrasi Kinetin 0 mg/l dan 2,4-D 0 mg/l (K0D0). Perlakuan konsentrasi Kinetin 5 mg/l berpengaruh nyata pada parameter jumlah tunas, tinggi tunas, dan jumlah akar, sedangkan pada parameter waktu muncul tunas terbaik terdapat pada perlakuan konsentrasi Kinetin 2,5 mg/l. Penambahan 2,4-D menyebabkan penurunan pada semua parameter sehingga tidak dianjurkan untuk tahap subkultur.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Agroteknika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55043/agroteknika.v6i1.161","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pisang (Musa paradisiaca L.) adalah salah satu buah yang paling populer dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Salah satu tanaman pisang yang memiliki potensi untuk dibudidayakan yaitu pisang barangan. Upaya dalam menyediakan bibit yang unggul dalam waktu singkat dan dalam jumlah banyak salah satunya melalui kultur jaringan. ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Kinetin dan 2,4-D yang dikombinasikan dengan seimbang mampu memacu proses morfogenesis pada eksplan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji pengaruh konsentrasi Kinetin dan 2,4-D yang berbeda terhadap pertumbuhan kultur jaringan pisang barangan pada fase subkultur. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 4x4 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Kinetin; 0 mg/L (K0), 2,5 mg/L (K1), 5 mg/L (K2), 7,5 mg/L (K3). Faktor kedua adalah konsentrasi 2,4-D; 0 mg/L (D0), 0,5 mg/L (D1), 1 mg/L (D2), 1,5 mg/L (D3). Parameter yang diamati adalah waktu muncul tunas, persentase kemunculan tunas, jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah akar, dan jumlah daun. Data dianalisis ragam (ANOVA), jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji DMRT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi pada parameter persentase kemunculan tunas dan jumlah daun terbaik dicapai oleh perlakuan konsentrasi Kinetin 0 mg/l dan 2,4-D 0 mg/l (K0D0). Perlakuan konsentrasi Kinetin 5 mg/l berpengaruh nyata pada parameter jumlah tunas, tinggi tunas, dan jumlah akar, sedangkan pada parameter waktu muncul tunas terbaik terdapat pada perlakuan konsentrasi Kinetin 2,5 mg/l. Penambahan 2,4-D menyebabkan penurunan pada semua parameter sehingga tidak dianjurkan untuk tahap subkultur.