Peran Gejala Depresi sebagai Faktor Prediktor Kematian dalam Enam Bulan pada Lansia yang Menjalani Hemodialisis

Langgeng Perdhana, Shofa Chasani, Yudo Murti Mupangati, S. Nuraini
{"title":"Peran Gejala Depresi sebagai Faktor Prediktor Kematian dalam Enam Bulan pada Lansia yang Menjalani Hemodialisis","authors":"Langgeng Perdhana, Shofa Chasani, Yudo Murti Mupangati, S. Nuraini","doi":"10.7454/jpdi.v8i4.617","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan. Depresi merupakan gangguan mental yang banyak ditemukan baik pada kelompok lansia maupun pada pasien yang menjalani hemodialisis. Depresi berdampak buruk terhadap kualitas hidup pasien. Penelitian yang menghubungkan depresi sebagai faktor prediktor kematian dalam enam bulan pada lansia yang menjalani hemodialisis belum pernah dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran gejala depresi sebagai faktor prediktor kematian dalam 6 bulan pada lansia yang menjalani hemodialisis.Metode. Penelitian dengan desain kohort prospektif dilakukan pada Februari – Agustus 2020 di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Adapun kriteria inklusi meliputi lansia (usia ≥60 tahun), menjalani hemodialisis ≥3 bulan, frekuensi hemodialisis 2 kali seminggu, bersedia mengikuti penelitian, dapat berkomunikasi dengan baik, dan tidak terdapat riwayat gangguan mental sebelumnya yang meliputi riwayat gangguan psikotik, dan gangguan mental akibat penggunaan zat. Sedangkan pasien dengan data tidak lengkap, pindah ke unit hemodialisis lain, HBsAg +, kadar Hemoglobin <7 mg/dl, skor RAPUH >2, dan memiliki stressor lain yang tidak terkait dengan hemodialisis atau Penyakit Ginjal Kronis (PGK) seperti faktor sosial, keluarga, dan pekerjaan dieksklusi dari penelitian ini. Depresi dinilai menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory-II yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Adapun pengisian kuesioner dilakukan oleh responden dengan panduan oleh peneliti dalam proses pengisiannya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Kaplan Meier dan Cox Regression menggunakan SPSS 18.0.Hasil. Dari total 32 responden, mayoritas adalah laki-laki yaitu sebanyak 26 responden (81,3%). Rerata usia responden adalah 67,2 (simpang baku [SB] 7) tahun. Sebanyak 6 (18,7%) responden mengalami depresi dan 26 (81,3%) responden tidak mengalami depresi. Hasil analisis Cox Regression menunjukkan bahwa depresi berperan sebagai faktor prediktor kematian dalam 6 bulan pada lansia yang menjalani hemodialisis (p=0.012), dan hazard ratio=10,149.Simpulan. Depresi berperan sebagai faktor prediktor kematian dalam 6 bulan pada lansia yang menjalani hemodialisis.Kata Kunci: Depresi, geriatri, mortalitas, penyakit ginjal kronik, penyakit ginjal tahap akhirDepressive symptoms as a Predictor Factor of All-Cause Mortality within Six Months in Elderly Hemodialysis PatientsIntroduction. Depression is a mental disorder that is often found in the elderly and hemodialysis patients, resulting in bad effects on patients. There is no study on the relationship between depression and all-cause mortality risk in elderly hemodialysis patients in Indonesia. This study aimed to determine the role of depression as a predictor factor of all-cause mortality within 6 months in elderly hemodialysis patients. Methods. A prospective cohort study was conducted from February to August 2020 at the hemodialysis unit of Roemani Muhammadiyah Hospital, Semarang. The inclusion criteria were elderly patients (aged ≥60 years), undergoing hemodialysis ≥3 months, hemodialysis frequency twice a week, willing to participate in this study, able to communicate well, and has no history of mental disorders include a history of psychotic disorders and mental disorders due to substance use. Meanwhile, patients whose data were incomplete, transferred to another hemodialysis unit, HBsAg +, hemoglobin level <7 mg/dl. FRAILTY score >2, and had other stressors not related to hemodialysis or chronic kidney disease (CKD) such as social, family, and work factors were excluded from this study. Depression was assessed using the Beck Depression Inventory-II questionnaire. The collected data was then analyzed using Kaplan Meier and Cox Regression.Results. Of 32 respondents, most of them were male (81.3%). The mean age was 67.2 (SD 7) years. There were 6 (18.7%) respondents categorized into a depression group and 26 (81.3%) respondents into a non-depression group. Cox Regression analysis showed that depression was a predicting factor of all-cause mortality within six months in elderly hemodialysis patients (p value=0.012, and Hazard ratio=10.149). Conclusion. Depression is a predictor factor of all-cause mortality within six months in elderly hemodialysis patients. ","PeriodicalId":32700,"journal":{"name":"Jurnal Penyakit Dalam Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penyakit Dalam Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/jpdi.v8i4.617","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pendahuluan. Depresi merupakan gangguan mental yang banyak ditemukan baik pada kelompok lansia maupun pada pasien yang menjalani hemodialisis. Depresi berdampak buruk terhadap kualitas hidup pasien. Penelitian yang menghubungkan depresi sebagai faktor prediktor kematian dalam enam bulan pada lansia yang menjalani hemodialisis belum pernah dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran gejala depresi sebagai faktor prediktor kematian dalam 6 bulan pada lansia yang menjalani hemodialisis.Metode. Penelitian dengan desain kohort prospektif dilakukan pada Februari – Agustus 2020 di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Adapun kriteria inklusi meliputi lansia (usia ≥60 tahun), menjalani hemodialisis ≥3 bulan, frekuensi hemodialisis 2 kali seminggu, bersedia mengikuti penelitian, dapat berkomunikasi dengan baik, dan tidak terdapat riwayat gangguan mental sebelumnya yang meliputi riwayat gangguan psikotik, dan gangguan mental akibat penggunaan zat. Sedangkan pasien dengan data tidak lengkap, pindah ke unit hemodialisis lain, HBsAg +, kadar Hemoglobin <7 mg/dl, skor RAPUH >2, dan memiliki stressor lain yang tidak terkait dengan hemodialisis atau Penyakit Ginjal Kronis (PGK) seperti faktor sosial, keluarga, dan pekerjaan dieksklusi dari penelitian ini. Depresi dinilai menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory-II yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Adapun pengisian kuesioner dilakukan oleh responden dengan panduan oleh peneliti dalam proses pengisiannya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Kaplan Meier dan Cox Regression menggunakan SPSS 18.0.Hasil. Dari total 32 responden, mayoritas adalah laki-laki yaitu sebanyak 26 responden (81,3%). Rerata usia responden adalah 67,2 (simpang baku [SB] 7) tahun. Sebanyak 6 (18,7%) responden mengalami depresi dan 26 (81,3%) responden tidak mengalami depresi. Hasil analisis Cox Regression menunjukkan bahwa depresi berperan sebagai faktor prediktor kematian dalam 6 bulan pada lansia yang menjalani hemodialisis (p=0.012), dan hazard ratio=10,149.Simpulan. Depresi berperan sebagai faktor prediktor kematian dalam 6 bulan pada lansia yang menjalani hemodialisis.Kata Kunci: Depresi, geriatri, mortalitas, penyakit ginjal kronik, penyakit ginjal tahap akhirDepressive symptoms as a Predictor Factor of All-Cause Mortality within Six Months in Elderly Hemodialysis PatientsIntroduction. Depression is a mental disorder that is often found in the elderly and hemodialysis patients, resulting in bad effects on patients. There is no study on the relationship between depression and all-cause mortality risk in elderly hemodialysis patients in Indonesia. This study aimed to determine the role of depression as a predictor factor of all-cause mortality within 6 months in elderly hemodialysis patients. Methods. A prospective cohort study was conducted from February to August 2020 at the hemodialysis unit of Roemani Muhammadiyah Hospital, Semarang. The inclusion criteria were elderly patients (aged ≥60 years), undergoing hemodialysis ≥3 months, hemodialysis frequency twice a week, willing to participate in this study, able to communicate well, and has no history of mental disorders include a history of psychotic disorders and mental disorders due to substance use. Meanwhile, patients whose data were incomplete, transferred to another hemodialysis unit, HBsAg +, hemoglobin level <7 mg/dl. FRAILTY score >2, and had other stressors not related to hemodialysis or chronic kidney disease (CKD) such as social, family, and work factors were excluded from this study. Depression was assessed using the Beck Depression Inventory-II questionnaire. The collected data was then analyzed using Kaplan Meier and Cox Regression.Results. Of 32 respondents, most of them were male (81.3%). The mean age was 67.2 (SD 7) years. There were 6 (18.7%) respondents categorized into a depression group and 26 (81.3%) respondents into a non-depression group. Cox Regression analysis showed that depression was a predicting factor of all-cause mortality within six months in elderly hemodialysis patients (p value=0.012, and Hazard ratio=10.149). Conclusion. Depression is a predictor factor of all-cause mortality within six months in elderly hemodialysis patients. 
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
抑郁症症状作为血液透析患者6个月死亡预测因素的作用
首选项。抑郁症是一种主要的精神障碍,见于老年人或接受血液透析的患者。抑郁症影响患者的生活质量。印度尼西亚从未进行过一项将抑郁症作为血液透析六个月内死亡的预测因素的研究。本研究旨在确定抑郁症状在血液透析复发6个月内死亡的预测因素中的作用。方法2020年2月至8月,在Roemani Muhammadiyah临时医院血液透析室进行了前瞻性队列设计研究。纳入标准包括复发(年龄≥60岁)、血液透析≥3个月、血液透析频率每周2次、准备学习、良好沟通、既往无精神障碍病史(包括精神障碍和因药物使用引起的精神障碍)。当数据不完整的患者转移到另一个血液透析单位,HBsAg+,血红蛋白2,并有其他非血液透析相关的压力源或慢性肾脏病(PGK),如社会因素、家庭和工作被排除在本研究之外。抑郁症的评估使用贝克抑郁量表II版本,该版本被翻译成印尼语。至于被调查者在填写过程中在研究者的指导下进行的衔接填写。然后使用Kaplan-Meier和Cox回归分析收集的数据,并使用SPSS 18.0进行分析。结果。在总共32名应答者中,大多数是男性,即26名应答者(81.3%)。反应年龄比为67.2岁。6名(18.7%)应答者经历过抑郁症,26名(81.3%)应答者没有经历过抑郁症。Cox回归分析显示,在血液透析复发中,抑郁是6个月内死亡的因素预测因子(p=0.012),危险比=10.149症状。在血液透析旧病复发中,抑郁症是6个月中死亡的因素预测器。关键词:抑郁症、老年病、死亡率、慢性肾病、终末期肾病老年血液透析患者6个月内抑郁症状作为全因死亡率的预测因素简介。[UNK]抑郁症是一种常见于老年人和血液透析患者的精神障碍,会对患者产生不良影响。在印度尼西亚,没有研究老年血液透析患者的抑郁症与全因死亡率之间的关系。本研究旨在确定抑郁症作为老年血液透析患者6个月内全因死亡率的预测因素的作用。[UNK]方法。[UNK]2020年2月至8月,在三宝垄Roemani Muhammadiyah医院的血液透析室进行了一项前瞻性队列研究。纳入标准为老年患者(年龄≥60岁),接受血液透析≥3个月,血液透析频率每周两次,愿意参与本研究,能够良好沟通,无精神障碍史,包括精神病病史和因药物使用引起的精神障碍。同时,数据不完整、转移到另一个血液透析单位、HBsAg+、血红蛋白水平为2的患者,以及有其他与血液透析或慢性肾脏疾病(CKD)无关的压力源的患者,如社会、家庭和工作因素,均被排除在本研究之外。使用Beck抑郁量表II问卷对抑郁进行评估。然后使用Kaplan-Meier和Cox回归对收集的数据进行分析。后果在32名受访者中,大多数是男性(81.3%),平均年龄为67.2岁(SD 7)。有6名(18.7%)受访者被归类为抑郁症组,26名(81.3%)受访者被分类为非抑郁症组。Cox回归分析显示,抑郁症是老年血液透析患者六个月内全因死亡率的预测因素(p值=0.012,危险比=10.149)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
36
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
Perlemakan Hati Non-Alkoholik dan Risiko Fibrosis Hati pada Pasien Hepatitis B Kronik Manajemen Koinfeksi Malaria Berat dengan HIV Belum Mendapat Terapi Antiretrovirus di Era Pandemi COVID-19: Sebuah Laporan Kasus Profilaksis vs. Terapi Preemtif Penyakit Cytomegalovirus (CMV) pada Pasien Transplantasi Ginjal Risiko Tinggi: Suatu Laporan Kasus Berbasis Bukti Perbedaan Serotonin Plasma dan Kortisol Saliva terhadap Gejala Depresi pada Pasien Pasca Sindrom Koroner Akut Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesintasan Pasien yang Dilakukan Intervensi Koroner Perkutan Primer
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1