Mutu Pendidikan dalam Penguatan Kreativitas Anak Prasekolah

Tadib Pub Date : 2022-03-15 DOI:10.54604/tdb.v11i2.43
W. Putra
{"title":"Mutu Pendidikan dalam Penguatan Kreativitas Anak Prasekolah","authors":"W. Putra","doi":"10.54604/tdb.v11i2.43","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Semua anak mempunyai potensi untuk kreatif dengan tingkatan kreativitasnya yang beragam, maka diperlukanlah dukungan dari lingkungan yang baik. Sejatinya pembelajaran di PAUD lebih menekankan pada kemampuan berpikir akademik (konvergen) sementara proses berpikir kreatif (divergen) menjadi jarang disentuh. Orangtua dan guru dapat membantu mengembangkan kreativitas anak dengan menciptakan situasi belajar sambil bermain. Anak dapat mengembangkan kreativitasnya dengan menaruh kepercayaan terhadap kemampuan dirinya, berani mengembangkan gagasan baru, dan memiliki kesempatan bermain sesuai dengan minat dan bakatnya. Pendidikan yang diberikan dapat menstimulasi anak usia dini agar mereka lebih berkembang dan kreatif. Guru dan orangtua tidak hanya membuat anak pintar dalam sesaat dengan memaksakan anak harus belajar sesuatu yang tidak sesuai dengan daya kemampuannya. Tindakan itu akan mematikan kreativitas anak dan hasilnya anak tidak mempunyai kepercayaan diri. Memberikan penghargaan bagi setiap hasil karya anak akan memberikan dorongan positif bagi anak dari pada hukuman dan komentar negatif yang membuat anak menjadi takut dan terpojokkan. Kreativitas akan tumbuh pada tempat yang tepat, tempat yang memiliki dua syarat yaitu; (1) rasa aman dari gangguan dan tekanan; dan (2) kemerdekaan psikologis. Anak-anak yang tidak merasa aman karena dinakali teman, takut kotor, takut jatuh, takut dimarahi, takut dicela, takut dicemooh, akan mengalami hambatan proses kreativitas. Sebaliknya, anak-anak yang memperoleh rasa aman, akan memulai segala aktivitas dengan perasaan lapang dan menyenangkan. “Inovasi-inovasi” akan lahir ketika anak merasakan ketiadaan ancaman. Bagaimana mungkin seorang anak dapat bermain dan belajar dengan nyaman bila mereka harus berada dalam ruang yang sempit, pengap dan gelap. Lantas bagaimana bisa tumbuh rasa ingin tahu anak bila ia selalu berhadapan dengan lingkungan yang kosong”, “rapi” dan “steril”. Adanya praktik pendidikan yang kurang menghargai kebebasan anak sebagai praksis pendidikan yang membelenggu, bukan membebaskan.","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tadib","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54604/tdb.v11i2.43","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Semua anak mempunyai potensi untuk kreatif dengan tingkatan kreativitasnya yang beragam, maka diperlukanlah dukungan dari lingkungan yang baik. Sejatinya pembelajaran di PAUD lebih menekankan pada kemampuan berpikir akademik (konvergen) sementara proses berpikir kreatif (divergen) menjadi jarang disentuh. Orangtua dan guru dapat membantu mengembangkan kreativitas anak dengan menciptakan situasi belajar sambil bermain. Anak dapat mengembangkan kreativitasnya dengan menaruh kepercayaan terhadap kemampuan dirinya, berani mengembangkan gagasan baru, dan memiliki kesempatan bermain sesuai dengan minat dan bakatnya. Pendidikan yang diberikan dapat menstimulasi anak usia dini agar mereka lebih berkembang dan kreatif. Guru dan orangtua tidak hanya membuat anak pintar dalam sesaat dengan memaksakan anak harus belajar sesuatu yang tidak sesuai dengan daya kemampuannya. Tindakan itu akan mematikan kreativitas anak dan hasilnya anak tidak mempunyai kepercayaan diri. Memberikan penghargaan bagi setiap hasil karya anak akan memberikan dorongan positif bagi anak dari pada hukuman dan komentar negatif yang membuat anak menjadi takut dan terpojokkan. Kreativitas akan tumbuh pada tempat yang tepat, tempat yang memiliki dua syarat yaitu; (1) rasa aman dari gangguan dan tekanan; dan (2) kemerdekaan psikologis. Anak-anak yang tidak merasa aman karena dinakali teman, takut kotor, takut jatuh, takut dimarahi, takut dicela, takut dicemooh, akan mengalami hambatan proses kreativitas. Sebaliknya, anak-anak yang memperoleh rasa aman, akan memulai segala aktivitas dengan perasaan lapang dan menyenangkan. “Inovasi-inovasi” akan lahir ketika anak merasakan ketiadaan ancaman. Bagaimana mungkin seorang anak dapat bermain dan belajar dengan nyaman bila mereka harus berada dalam ruang yang sempit, pengap dan gelap. Lantas bagaimana bisa tumbuh rasa ingin tahu anak bila ia selalu berhadapan dengan lingkungan yang kosong”, “rapi” dan “steril”. Adanya praktik pendidikan yang kurang menghargai kebebasan anak sebagai praksis pendidikan yang membelenggu, bukan membebaskan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
学前创造力负荷中的教育沉默
所有的孩子都有创造力的潜力,具有不同的创造力水平,所以我们需要良好的环境支持。因此,CAP的学习更加强调学术思考能力,而创造性思维(发散性思维)的过程很少涉及。家长和老师可以通过在玩耍时创造学习环境来帮助培养孩子的创造力。孩子们可以通过相信自己的能力、勇于发展新想法来发展自己的创造力,并有机会根据自己的兴趣和天赋进行游戏。教育可以刺激幼儿期,使他们能够更有创造性地成长。老师和家长不仅会强迫孩子学习一些不符合他的能力的东西,从而在一瞬间培养出一个聪明的孩子。这会扼杀孩子的创造力,结果是孩子没有信心。对每个孩子的工作给予赞赏会对孩子产生积极的推动作用,使他们免受惩罚和负面评论,这些评论会让孩子感到害怕和失明。创造力会在正确的地方成长,这个地方有两个条件:(1) 从痛苦和压力中感到安全;(2)心理自由。那些因为朋友被抢走、害怕脏东西、害怕摔倒、害怕被嘲笑、害怕被指责、害怕被蔑视而感到不安全的孩子,会阻碍他们的创造力。相反,有安全感的孩子会带着一种领域感和乐趣开始所有的活动。当孩子们感觉不到威胁时,“创新”就会诞生。当一个孩子不得不呆在狭小黑暗的房间里时,他们怎么能舒适地玩耍和学习呢。那么,当孩子总是面对一个“空荡荡”、“整洁”和“无菌”的环境时,它怎么会变得好奇呢。有些教育实践低估了儿童的自由,认为这是一种误导,而不是解放教育实践。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
14
审稿时长
8 weeks
期刊最新文献
Islamic Religious Education (PAI) Learning Based on The Independent Curriculum of Elementary School at Yogyakarta Integration of Islamic Education Curriculum to Enhance the Social Character of Vocational High School Students The Contribution of the School Committee in Improving the Quality of Islamic Religious Education EFL Teacher Experiences in Developing Writing Proficiency for Scientific Journal Publication Through Extensive Reading Management of Student Study Time Post-Pandemic Toward Culture Shock in Indonesia
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1