Kesetaraan Gender dalam Iklan-Iklan Televisi Indonesia

Nirmana Pub Date : 2021-09-27 DOI:10.9744/nirmana.18.2.66-73
Cherlita Christanti, Obed Bima Wicandra
{"title":"Kesetaraan Gender dalam Iklan-Iklan Televisi Indonesia","authors":"Cherlita Christanti, Obed Bima Wicandra","doi":"10.9744/nirmana.18.2.66-73","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Iklan terkadang bias gender saat mempromosikan suatu produk. Perempuan sering menjadi objek yang seolah-olah hanyalah pelengkap tayangan iklan. Perempuan hanya diposisikan sebagai objek sensualitas maupun jenis kelamin kedua yang tak memiliki andil dalam pengambilan keputusan. Hal ini ditambah lagi dengan pandang umum dari masyarakat terkait perempuan. Konstruksi sosial menempatkan perempuan lebih lemah dan lebih tidak produktif daripada laki-laki dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga perempuan selalu diposisikan dalam wilayah domestik saja. Namun dalam perkembangannya, seiring dengan kritik sosial terhadap iklan, maka iklan kini mulai menempatkan kesadaran gender dalam konsep dan strategi periklanan. Mulai tumbuh iklan yang menempatkan perempuan setara dengan laki-laki, utamanya tidak saja menempatkan perempuan dalam tubuh yang sensual. Artikel ini mendeskripsikan dua iklan televisi, yaitu “Fair and Lovely” versi Nikah atau S2 dan iklan “Anlene Movemax” versi Karena Kita Lebih. Analisis menggunakan teori Simone de Beauvoire mengenai mitos dalam gender dengan menggunakan perangkat semiologi Roland Barthes. Simpulan dalam artikel ini adalah iklan televisi memiliki peran untuk mengubah stereotip mengenai perempuan, sehingga perlu adanya kepekaan dan perencanaan matang dalam membuat pesan komunikasi agar dapat mencapai target audiens dan berdampak pada perubahan sosial. Iklan-iklan dapat ditampilkan dalam berbagai sudut pandang: dari perempuannya sendiri, maupun dari sudut pandang orang ketiga agar pemirsa memahami bahwa perempuan memiliki posisi yang setara dengan laki-laki perihal peran sosialnya.","PeriodicalId":30517,"journal":{"name":"Nirmana","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nirmana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.9744/nirmana.18.2.66-73","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Iklan terkadang bias gender saat mempromosikan suatu produk. Perempuan sering menjadi objek yang seolah-olah hanyalah pelengkap tayangan iklan. Perempuan hanya diposisikan sebagai objek sensualitas maupun jenis kelamin kedua yang tak memiliki andil dalam pengambilan keputusan. Hal ini ditambah lagi dengan pandang umum dari masyarakat terkait perempuan. Konstruksi sosial menempatkan perempuan lebih lemah dan lebih tidak produktif daripada laki-laki dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga perempuan selalu diposisikan dalam wilayah domestik saja. Namun dalam perkembangannya, seiring dengan kritik sosial terhadap iklan, maka iklan kini mulai menempatkan kesadaran gender dalam konsep dan strategi periklanan. Mulai tumbuh iklan yang menempatkan perempuan setara dengan laki-laki, utamanya tidak saja menempatkan perempuan dalam tubuh yang sensual. Artikel ini mendeskripsikan dua iklan televisi, yaitu “Fair and Lovely” versi Nikah atau S2 dan iklan “Anlene Movemax” versi Karena Kita Lebih. Analisis menggunakan teori Simone de Beauvoire mengenai mitos dalam gender dengan menggunakan perangkat semiologi Roland Barthes. Simpulan dalam artikel ini adalah iklan televisi memiliki peran untuk mengubah stereotip mengenai perempuan, sehingga perlu adanya kepekaan dan perencanaan matang dalam membuat pesan komunikasi agar dapat mencapai target audiens dan berdampak pada perubahan sosial. Iklan-iklan dapat ditampilkan dalam berbagai sudut pandang: dari perempuannya sendiri, maupun dari sudut pandang orang ketiga agar pemirsa memahami bahwa perempuan memiliki posisi yang setara dengan laki-laki perihal peran sosialnya.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
印尼电视广告中的性别平等
在宣传产品时,广告有时带有性别偏见。女性往往成为看起来只是一个广告展示设备的对象。女性只被定位为性感的对象或在决策方面没有天赋的第二种性别。这是对妇女社会的普遍看法的补充。社会建设使女性在完成工作方面比男性更弱,生产力更低,因此女性总是被定位在家庭领域。但在其发展过程中,随着社会对广告的批评,广告现在开始将性别意识纳入广告的概念和策略中。人们开始意识到,广告将女性置于与男性平等的地位,而不仅仅是将女性置于感性的身体中。这篇文章描述了两个电视广告,即“公平和可爱”版本的婚姻或S2和“Anlene Movemax”版本的因为我们更多。分析使用西蒙娜·德·波伏娃的性别神话理论,并使用罗兰·巴特的半生物学装置。这篇文章的秘诀是,电视广告在改变对女性的刻板印象方面发挥着作用,因此,在传达信息以达到受众目标并影响社会变革时,需要成熟的张力和计划。广告可以以各种方式展示:从她自己的角度,或者从第三人称的角度,让观众了解女性在社会角色方面与男性享有平等的地位。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
37
审稿时长
16 weeks
期刊最新文献
Analisis Komparasi Visual Re-branding 3.6.9. Shanghai Dumpling & Noodle Berdasarkan Teori Brand Ideals Mengungkap Pencapaian Manusia dalam Karya Seni Pertunjukan "Rhythm 0" Melalui Ilustrasi Berjudul “Adornment” Perancangan Board Game Sebagai Media Pelatihan Karyawan dalam Penerapan Core Value AKHLAK di PT Pos Indonesia (Persero) Perancangan Board Game Sebagai Media Deteksi Dini Gejala ADHD pada Anak Usia 10-12 Tahun Analisis Makna Gambar Label Kemasan Produk Pureco Floor Cleaner sebagai “Household Representation”
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1