S. T. M. Famani, Giner Maslebu, S. Trihandaru, M. Hidayatullah
{"title":"Analisis Efek Dosimetri dan Jarak dari Penggabungan Lapangan Foton 6 MV dan Lapangan Elektron 8 MeV pada Terapi Ca Mammae","authors":"S. T. M. Famani, Giner Maslebu, S. Trihandaru, M. Hidayatullah","doi":"10.20527/FLUX.V15I2.4355","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penjumlahan dosis radiasi pada lapangan foton dan elektron menyebabkan terjadi kelebihan dosisi (hot spot) di sisi lapangan foton dan kekurangan dosis (cold spot) di sisi lapangan elektron. Untuk itu, penelitian mengenai pengaruh jarak (gap) lapangan foton dan elektron terhadap distribusi dosis radiasi telah dilakukan dengan melakukan pengukuran dan perhitungan dosis radiasi serap dengan analisis menggunakan Dose – Volume Histogram (DVH) pada tahap Treatment Planning System (TPS) . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu water solid phantom yang dipindai dengan detektor PTW (2D Array) menggunakan CT Simulator. Hasil pemindaian kemudian dikirim ke komputer TPS untuk dibuatkan variasi lapangan foton dan elektron dengan jarak antar lapangan 0 – 5 mm pada kedalaman tertentu dengan SSD 95 cm, 97,5 cm, 100 cm, 102,5 cm, dan 105 cm sehingga didapatkan distribusi dosis yang dapat dilihat pada DVH. Hasil analisis distribusi dosis pada DVH menunjukkan distribusi dosis yang menunjukkan keseragaman dosis antar dosis maksimum dan dosis minimum berturut-turut 7,5% dan -6,4% yaitu pada SSD 95 cm dan 97,5 cm dengan jarak (gap) antara lapangan foton dan elektron 3 mm. Namun secara klinis, SSD yang direkomendasikan untuk digunakan pada treatment , yaitu SSD 97,5 cm dengan jarak (gap) antar lapangan 3 mm. Hal ini menunjukkan bahwa jarak (gap) antara lapangan foton dan elektron mempengaruhi distribusi dosis berkas foton dan elektron.","PeriodicalId":34112,"journal":{"name":"Jurnal Fisika Flux","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Fisika Flux","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/FLUX.V15I2.4355","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penjumlahan dosis radiasi pada lapangan foton dan elektron menyebabkan terjadi kelebihan dosisi (hot spot) di sisi lapangan foton dan kekurangan dosis (cold spot) di sisi lapangan elektron. Untuk itu, penelitian mengenai pengaruh jarak (gap) lapangan foton dan elektron terhadap distribusi dosis radiasi telah dilakukan dengan melakukan pengukuran dan perhitungan dosis radiasi serap dengan analisis menggunakan Dose – Volume Histogram (DVH) pada tahap Treatment Planning System (TPS) . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu water solid phantom yang dipindai dengan detektor PTW (2D Array) menggunakan CT Simulator. Hasil pemindaian kemudian dikirim ke komputer TPS untuk dibuatkan variasi lapangan foton dan elektron dengan jarak antar lapangan 0 – 5 mm pada kedalaman tertentu dengan SSD 95 cm, 97,5 cm, 100 cm, 102,5 cm, dan 105 cm sehingga didapatkan distribusi dosis yang dapat dilihat pada DVH. Hasil analisis distribusi dosis pada DVH menunjukkan distribusi dosis yang menunjukkan keseragaman dosis antar dosis maksimum dan dosis minimum berturut-turut 7,5% dan -6,4% yaitu pada SSD 95 cm dan 97,5 cm dengan jarak (gap) antara lapangan foton dan elektron 3 mm. Namun secara klinis, SSD yang direkomendasikan untuk digunakan pada treatment , yaitu SSD 97,5 cm dengan jarak (gap) antar lapangan 3 mm. Hal ini menunjukkan bahwa jarak (gap) antara lapangan foton dan elektron mempengaruhi distribusi dosis berkas foton dan elektron.