J. Jamaluddin, Arimaswati Arimaswati, Andy Rafdi Al Bagiz
{"title":"Hubungan Usia Lanjut dengan Perubahan Interval QTc Pada Pasien COVID-19 Yang Diterapi dengan Hydroxychloroquine Di RSUD Kota Kendari","authors":"J. Jamaluddin, Arimaswati Arimaswati, Andy Rafdi Al Bagiz","doi":"10.46496/medula.v9i1.22766","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Latar Belakang: Hydroxychloroquine adalah obat yang diduga dapat bermanfaat untuk terapi COVID-19. Obat ini diberikan pada berbagai jenis usia sesuai protokol penatalaksanaan COVID-19. Namun, obat ini dapat menghambat kanal kalium dan berpotensi memperpanjang interval QTc. Selain penggunaan hydroxychloroquine, usia juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan QTc karena proses penuaan yang dapat mengubah miokardium dengan peningkatan fibrosis miokard. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia lanjut dengan perubahan interval QTc pada pasien COVID-19 yang diterapi dengan hydroxychloroquine di RSUD Kota Kendari. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Data dalam penelitian bersifat retrospektif, dengan melakukan observasi terhadap data sekunder berupa rekam medik di RSUD Kota Kendari pada bulan April sampai dengan bulan September tahun 2020. Sampel pada penelitian ini menggunakan Total Sampling. Data diolah menggunakan analisis uji t tidak berpasangan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 106 subjek penelitian yang dibagimenjadi 2 kelompok usia yaitu >45 tahun sebanyak 32 orang (30,2%) dan ≤45 tahun sebanyak 74 orang (69,8%) sama-sama mendapat terapi hydroxychloroquine, didapatkan bahwa usia ≤45 tahunmemiliki median perubahan interval QTc sebesar 12,0 ms dan meningkat hampir dua kali lipat padausia >45 tahun sebesar 22,0 ms dengan menggunakan uji t tidak berpasangan diperoleh signifikansi p <0,001. Simpulan: Terdapat hubungan usia lanjut dengan perubahan interval QTc pada pasien COVID-19 yang diterapi dengan hydroxychloroquine di RSUD Kota Kendari.Kata Kunci: Usia COVID-19, Hydroxychloroquine, Interval QTc","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MedULA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46496/medula.v9i1.22766","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK Latar Belakang: Hydroxychloroquine adalah obat yang diduga dapat bermanfaat untuk terapi COVID-19. Obat ini diberikan pada berbagai jenis usia sesuai protokol penatalaksanaan COVID-19. Namun, obat ini dapat menghambat kanal kalium dan berpotensi memperpanjang interval QTc. Selain penggunaan hydroxychloroquine, usia juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan QTc karena proses penuaan yang dapat mengubah miokardium dengan peningkatan fibrosis miokard. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia lanjut dengan perubahan interval QTc pada pasien COVID-19 yang diterapi dengan hydroxychloroquine di RSUD Kota Kendari. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Data dalam penelitian bersifat retrospektif, dengan melakukan observasi terhadap data sekunder berupa rekam medik di RSUD Kota Kendari pada bulan April sampai dengan bulan September tahun 2020. Sampel pada penelitian ini menggunakan Total Sampling. Data diolah menggunakan analisis uji t tidak berpasangan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 106 subjek penelitian yang dibagimenjadi 2 kelompok usia yaitu >45 tahun sebanyak 32 orang (30,2%) dan ≤45 tahun sebanyak 74 orang (69,8%) sama-sama mendapat terapi hydroxychloroquine, didapatkan bahwa usia ≤45 tahunmemiliki median perubahan interval QTc sebesar 12,0 ms dan meningkat hampir dua kali lipat padausia >45 tahun sebesar 22,0 ms dengan menggunakan uji t tidak berpasangan diperoleh signifikansi p <0,001. Simpulan: Terdapat hubungan usia lanjut dengan perubahan interval QTc pada pasien COVID-19 yang diterapi dengan hydroxychloroquine di RSUD Kota Kendari.Kata Kunci: Usia COVID-19, Hydroxychloroquine, Interval QTc