{"title":"Between Boots and Boats: Indonesia's Stunted Naval Modernization","authors":"R. Supriyanto","doi":"10.7454/global.v10i2.454","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia memiliki latar belakang sejarah maritim yang panjang. Apalagi, bentuk negara kepulauan mendorong Indonesia memiliki kepentingan dan perhatian luas terhadap pemanfaatan laut. Namun, baik sejarah, kepentingan maupun perhatian tersebut belum mampu mendorong Indonesia untuk membangun kekuatan angkatan laut yang tangguh di era modern. Melainkan, perdebatan masih seputar antara \"sepatu\" atau angkatan darat, dengan \"perahu\" atau angkatan laut, dalam prioritas pembangunan angkatan bersenjata. Dalam konteks ini, permasalahan utama terletak pada kebijakan pertahanan yang terlalu berpemikiran kontinental dan terlalu terpolitisasi. Kedua masalah ini tidak hanya mencegah Indonesia untuk menjadi kekuatan maritim yang tangguh, tetapi juga secara khusus telah menghambat proses modernisasi angkatan laut sejak masa Orde Lama.","PeriodicalId":32472,"journal":{"name":"Global Jurnal Politik Internasional","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Global Jurnal Politik Internasional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/global.v10i2.454","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Indonesia memiliki latar belakang sejarah maritim yang panjang. Apalagi, bentuk negara kepulauan mendorong Indonesia memiliki kepentingan dan perhatian luas terhadap pemanfaatan laut. Namun, baik sejarah, kepentingan maupun perhatian tersebut belum mampu mendorong Indonesia untuk membangun kekuatan angkatan laut yang tangguh di era modern. Melainkan, perdebatan masih seputar antara "sepatu" atau angkatan darat, dengan "perahu" atau angkatan laut, dalam prioritas pembangunan angkatan bersenjata. Dalam konteks ini, permasalahan utama terletak pada kebijakan pertahanan yang terlalu berpemikiran kontinental dan terlalu terpolitisasi. Kedua masalah ini tidak hanya mencegah Indonesia untuk menjadi kekuatan maritim yang tangguh, tetapi juga secara khusus telah menghambat proses modernisasi angkatan laut sejak masa Orde Lama.