{"title":"ISLAM DAN NASIONALISME PERSPEKTIF SUKARNO","authors":"Naila Farah, Rifqi Ulinnuha","doi":"10.24235/jy.v6i2.7255","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Refleksi pemikiran Soekarno pada masa pra-kemerdekaan mencerminkan akumulasi dari berbagai aliran pemikiran yang berkembang pada saat itu, hal ini terlihat dari obsesinya untuk mempersatukan golongan nasionalisme, Islam, dan Marxisme. Golongan nasionalis dan Marxis adalah mereka yang dari Jawa ataupun yang dari luar Jawa yang terpesona oleh Pustaka Barat dan beranggapan bahwa Islam adalah agama yang terbatas mengatur masalah perseorangan saja, bahkan golongan nasionalis yang netral agama dan komunis menganggap Islam sebagai agama yang tidak relevan dengan perkembangan zaman. Sedangkan golongan Islam seperti K.H. Ahmad Dahlan dan teman-temannya menganggap sebaliknya, yakni Islam bisa mengantisipasi perkembangan zaman dan bisa memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan manusia dalam berbagai bidang kehidupan baik yang bersifat individual maupun kelompok atau kenegaraan. Perspektif Sukarno tentang Islam dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal didapatkan dari budaya lokal (Jawa) dan faktor eksternal yang didapatkan dari pemikiran modernis. Kata Kunci: Islam, Nasionalisme, Pluralisme, Toleransi, Majemuk","PeriodicalId":34854,"journal":{"name":"Jurnal Yaqzhan Analisis Filsafat Agama dan Kemanusiaan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Yaqzhan Analisis Filsafat Agama dan Kemanusiaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24235/jy.v6i2.7255","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Refleksi pemikiran Soekarno pada masa pra-kemerdekaan mencerminkan akumulasi dari berbagai aliran pemikiran yang berkembang pada saat itu, hal ini terlihat dari obsesinya untuk mempersatukan golongan nasionalisme, Islam, dan Marxisme. Golongan nasionalis dan Marxis adalah mereka yang dari Jawa ataupun yang dari luar Jawa yang terpesona oleh Pustaka Barat dan beranggapan bahwa Islam adalah agama yang terbatas mengatur masalah perseorangan saja, bahkan golongan nasionalis yang netral agama dan komunis menganggap Islam sebagai agama yang tidak relevan dengan perkembangan zaman. Sedangkan golongan Islam seperti K.H. Ahmad Dahlan dan teman-temannya menganggap sebaliknya, yakni Islam bisa mengantisipasi perkembangan zaman dan bisa memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan manusia dalam berbagai bidang kehidupan baik yang bersifat individual maupun kelompok atau kenegaraan. Perspektif Sukarno tentang Islam dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal didapatkan dari budaya lokal (Jawa) dan faktor eksternal yang didapatkan dari pemikiran modernis. Kata Kunci: Islam, Nasionalisme, Pluralisme, Toleransi, Majemuk
苏加诺在独立前的思想反映了当时不同思想流派的积累,这可以从他对统一民族主义、伊斯兰教和马克思主义的痴迷中看出来。民族主义者和马克思主义者要么来自爪哇,要么来自爪哇以外的人,他们对西方图书馆着迷,认为伊斯兰教是一种只管理个人事务的有限宗教,甚至是中立的宗教和共产主义者认为伊斯兰教与时代的发展无关。然而,像K·H·艾哈迈德·达兰(k.h. Ahmad Dahlan)和他的朋友们则不这么认为。苏加诺对伊斯兰教的看法受到内部和外部因素的影响。内部因素来自当地文化(爪哇)和现代思想的外部因素。关键词:伊斯兰教、民族主义、多元化、宽容、复合