HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING LEBIH BAIK DARIPADA FARTLEK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2max DAN LACTATE THRESHOLD PADA ATLET BOLA TANGAN KOTA SURABAYA

Ainul Ghurri, I. Adiatmika, I. P. A. Griadhi, Luh Putu Ratna Sundari, S. Purnawati, I. Dinata
{"title":"HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING LEBIH BAIK DARIPADA FARTLEK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2max DAN LACTATE THRESHOLD PADA ATLET BOLA TANGAN KOTA SURABAYA","authors":"Ainul Ghurri, I. Adiatmika, I. P. A. Griadhi, Luh Putu Ratna Sundari, S. Purnawati, I. Dinata","doi":"10.24843/SPJ.2020.V08.I03.P01","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Atlet bola tangan putra Kota Surabaya memiliki daya tahan yang rendah. Hal ini mengakibatkan nilai VO2max dan lactate threshold yang rendah sehingga berpengaruh terhadap kualitas permainan dan prestasi tim, keadaan ini memerlukan intervensi latihan fisik yang tepat. High intensity interval training (HIIT) merupakan latihan dengan waktu singkat menggunakan intensitas tinggi yang diselingi pemulihan aktif. Fartlek training adalah latihan dengan waktu yang konstan dengan beban mendekati batas kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan HIIT lebih baik daripada fartlek training dalam meningkatkan VO2max dan lactate threshold. Jenis penelitian true experimental dengan rancangan pretest and posttest two group desain. Subjek adalah atlet bola tangan Kota Surabaya sebanyak 22 orang yang dibagi dengan diberikan HIIT untuk Kelompok I lalu fartlek training pada Kelompok II, periode latihan 3 kali dalam seminggu selama 6 minggu latihan. VO2max diukur dengan Cooper VO2max Test dan lactate threshold menggunakan Heart Deflection Point. Hasil penelitian didapatkan rerata VO2max sebelum HIIT 42,38±1,07 ml/kg/menit,  sesudah HIIT 45,86±1,10 ml/kg/menit. Rerata VO2max sebelum fartlek 42,33±1,04 ml/kg/menit, sesudah fartlek 44,27±1,66 ml/kg/menit. Rerata lactate threshold sebelum HIIT 176,61±0,99 x/menit, sesudah HIIT 194,69±1,11 x/menit. Rerata lactate threshold sebelum fartlek 176,92±1,08 x/menit, sesudah fartlek menjadi 187,43±1,59 x/menit. Uji beda peningkatan VO2max dan lactate threshold pada Kelompok I dan Kelompok II dengan independent t-test. Hasil menunjukan bahwa ke dua Kelompok p=0,000 (p<0,05). Disimpulkan dua Kelompok ini sama-sama memberi efek peningkatan (p<0,05) dan Kelompok I lebih meningkatkan VO2max dan lactate threshold daripada Kelompok II. Saran untuk pelatih agar melakukan monitoring dan evaluasi serta memberikan pelatihan yang benar agar dapat meningkatkan performa dan peningkatan prestasi atlet.","PeriodicalId":30774,"journal":{"name":"Sport and Fitness Journal","volume":"8 1","pages":"99"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sport and Fitness Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/SPJ.2020.V08.I03.P01","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Atlet bola tangan putra Kota Surabaya memiliki daya tahan yang rendah. Hal ini mengakibatkan nilai VO2max dan lactate threshold yang rendah sehingga berpengaruh terhadap kualitas permainan dan prestasi tim, keadaan ini memerlukan intervensi latihan fisik yang tepat. High intensity interval training (HIIT) merupakan latihan dengan waktu singkat menggunakan intensitas tinggi yang diselingi pemulihan aktif. Fartlek training adalah latihan dengan waktu yang konstan dengan beban mendekati batas kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan HIIT lebih baik daripada fartlek training dalam meningkatkan VO2max dan lactate threshold. Jenis penelitian true experimental dengan rancangan pretest and posttest two group desain. Subjek adalah atlet bola tangan Kota Surabaya sebanyak 22 orang yang dibagi dengan diberikan HIIT untuk Kelompok I lalu fartlek training pada Kelompok II, periode latihan 3 kali dalam seminggu selama 6 minggu latihan. VO2max diukur dengan Cooper VO2max Test dan lactate threshold menggunakan Heart Deflection Point. Hasil penelitian didapatkan rerata VO2max sebelum HIIT 42,38±1,07 ml/kg/menit,  sesudah HIIT 45,86±1,10 ml/kg/menit. Rerata VO2max sebelum fartlek 42,33±1,04 ml/kg/menit, sesudah fartlek 44,27±1,66 ml/kg/menit. Rerata lactate threshold sebelum HIIT 176,61±0,99 x/menit, sesudah HIIT 194,69±1,11 x/menit. Rerata lactate threshold sebelum fartlek 176,92±1,08 x/menit, sesudah fartlek menjadi 187,43±1,59 x/menit. Uji beda peningkatan VO2max dan lactate threshold pada Kelompok I dan Kelompok II dengan independent t-test. Hasil menunjukan bahwa ke dua Kelompok p=0,000 (p<0,05). Disimpulkan dua Kelompok ini sama-sama memberi efek peningkatan (p<0,05) dan Kelompok I lebih meningkatkan VO2max dan lactate threshold daripada Kelompok II. Saran untuk pelatih agar melakukan monitoring dan evaluasi serta memberikan pelatihan yang benar agar dapat meningkatkan performa dan peningkatan prestasi atlet.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
FARTLEK训练前的高强度间歇训练包含VO2max和乳酸阈值PADA ATLET BOLA TANGAN KOTA SURABAYA
泗水儿子的手球运动员耐力低。这导致VO2max和乳酸阈值较低,从而影响比赛质量和球队表现,这需要适当的体能训练干预。高强度间歇训练(HIIT)是一种在积极恢复的情况下使用高强度的短期运动。法特莱克训练是一项持续的训练,负荷接近极限。本研究旨在证明HIIT在提高VO2max和乳酸阈值方面优于fartlek训练。真实实验研究类型采用前测和后测两组设计。受试者是泗水市手球运动员多达22人,他们被HIIT分为第一组,然后在第二组进行法特莱克训练,训练期为每周三次,为期六周。用Cooper VO2max测试测量VO2max,并用心脏偏转点测量乳酸阈值。研究结果显示,HIIT前VO2max平均值为42.38±1.07 ml/kg/分钟,HIIT后为45.86±1.10 ml/kg/分钟。fartlek之前旋转VO2max 42,33±1.04 ml/kg/分钟,fartlek之后旋转VO2mmax 44,27±1.66 ml/kg/分钟。重新记录HIIT前的乳酸阈值176.61±0.99 x/分钟,HIIT后的乳酸阈值194.69±1.11 x/分钟。在法特莱克之前将乳酸阈值重新设置为176,92±1,08 x/分钟,在法特勒克之后将乳酸阈值设置为187,43±1,59 x/分钟。用独立t检验检验第一组和第二组VO2max和乳酸阈值的不同增加。结果表明,两组均p=0.000(p<0.05)。结果表明,这两组同时提高了效果(p<0.05),I组比II组提高了VO2max和乳酸阈值。建议教练监督和评估并提供适当的训练,以提高运动员的表现和表现。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
INFLUENCE SCHROTH EXERCISE ON DECREASING THE DEGREE OF SCOLIOSIS IN TEENAGERS :NARRATIVE REVIEW The Correlation of Different Intensities Exercise on Telomere Length CORRELATION BETWEEN DURATION OF PLAYING VIDEO GAMES AND UPPER TRAPEZIUS MYOFASCIAL PAIN SYNDROME IN ADOLESCENTS CORRELATION BETWEEN SMARTPHONE USAGE DURATION AND HANDGRIP STRENGTH IN ADOLESCENTS AGED 18-24 IN TULUNGAGUNG THE EFFECT OF SLING-BASED MANUAL THERAPY AND STABILIZATION EXERCISE FOR IMPROVING CERVICAL ALIGNMENT AND MOBILITY IN INDIVIDUAL WITH FORWARD HEAD POSTURE
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1