{"title":"Subversion Towards Indonesian Government In Discourse Of Democracy","authors":"Karman Karman","doi":"10.20422/JPK.V19I1.57","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Demokratisasi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia mendapat tantangan kelompok Islam fundamentalis. Pembangunan ICT memberikan kesempatan bangkitnya wacana subversi mereka terhadap pemerintah demokratis. Penelitian ini membahas bagaimana konstruksi kelompok Islam fundamentalis di Indonesia terhadap demokrasi melalui internet. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konstruksi mereka dalam wacana ( discourse ) demokrasi. Metode penelitian adalah analisis wacana dengan model yang diperkenalkan oleh Leeuwen (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok fundamentalis mengonstruksi demokrasi atas dasar argumen teologi-demokrasi itu sistem kufur, thaghut , batil, haram, dan dampak buruk sosialekonomi-politik sebagai alat penjajahan Barat yang menciptakan perselingkuhan pengusaha dan penguasa. Fundamentalis radikal menganggap demokrasi itu “agama”. Pemerintah direpresentasikan sebagai orang “kafir/murtad”, “antek penjajah”, “firaun”. Penggunaan internet kelompok fundamentalis memberikan tantangan bagi pemerintah dengan munculnya wacana subversi tadi.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I1.57","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Demokratisasi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia mendapat tantangan kelompok Islam fundamentalis. Pembangunan ICT memberikan kesempatan bangkitnya wacana subversi mereka terhadap pemerintah demokratis. Penelitian ini membahas bagaimana konstruksi kelompok Islam fundamentalis di Indonesia terhadap demokrasi melalui internet. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konstruksi mereka dalam wacana ( discourse ) demokrasi. Metode penelitian adalah analisis wacana dengan model yang diperkenalkan oleh Leeuwen (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok fundamentalis mengonstruksi demokrasi atas dasar argumen teologi-demokrasi itu sistem kufur, thaghut , batil, haram, dan dampak buruk sosialekonomi-politik sebagai alat penjajahan Barat yang menciptakan perselingkuhan pengusaha dan penguasa. Fundamentalis radikal menganggap demokrasi itu “agama”. Pemerintah direpresentasikan sebagai orang “kafir/murtad”, “antek penjajah”, “firaun”. Penggunaan internet kelompok fundamentalis memberikan tantangan bagi pemerintah dengan munculnya wacana subversi tadi.