Analisis Energi Panas pada Alat Pengering Kacang Mete

La Ode, M. Firman, B. Suyitno
{"title":"Analisis Energi Panas pada Alat Pengering Kacang Mete","authors":"La Ode, M. Firman, B. Suyitno","doi":"10.35814/teknobiz.v12i1.3310","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan perpindahan panas dan uap antara udara dan produk yang dikeringkan adalah sangat penting pada pengeringan produk-produk pertanian, misalnya pengeringan kacang mete. Peningkatan panas dan temperatur udara di dalam ruang pengering kacang mete diperoleh dari energi surya. Umumnya, energi panas dan temperatur udara yang dibutuhkan oleh ruang pengering tidak tercapai sebagaimana energi panas dan temperatur dari energi surya. Untuk menyelesaikan masalah ini, dibangun sebuah prototip alat pengering yang dilengkapi dengan alat penukar kalor (APK). Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis perpindahan panas dan temperatur udara di ruang pengering dan di APK, serta membuktikan penggunaan persamaan. Dimensi prototip adalah panjang, lebar dan tinggi masing-masing 1 m, dan jumlah kapasitas kacang mete yang dikeringkan sebanyak 30 kg. Sumber panas yang digunakan berasal dari energi surya untuk memanaskan ruang pengering dan bahan bakar batu bara untuk memanaskan APK. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan secara langsung, dan melakukan analisis. Hasil yang diperoleh saat melakukan pengamatan bahwa penggunaan energi surya menunjukkan temperatur udara di ruang pengering masih berada di bawah 60 oC. Oleh sebab itu, penambahan energi panas yang berasal dari APK sangat dibutuhkan agar temperatur udara dalam ruang pengering dapat mencapai 60 oC. Peningkatan temperatur udara dalam ruang pengering membutuhkan energi panas dari APK sebesar qAPK = 23.3 kJ/s. Perpindahan panas selama proses pengeringan adalah: perpindahan panas secara konveksi (qk) = 0.32 kJ/s, Radiasi (qn) = 0.4 kJ/s dan konduksi (qd) = 1.1 kJ/s. Sedangkan  kehilangan panas melalui ventilasi sebesar (qV2)  =  20.3 kJdet.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"61 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i1.3310","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Peningkatan perpindahan panas dan uap antara udara dan produk yang dikeringkan adalah sangat penting pada pengeringan produk-produk pertanian, misalnya pengeringan kacang mete. Peningkatan panas dan temperatur udara di dalam ruang pengering kacang mete diperoleh dari energi surya. Umumnya, energi panas dan temperatur udara yang dibutuhkan oleh ruang pengering tidak tercapai sebagaimana energi panas dan temperatur dari energi surya. Untuk menyelesaikan masalah ini, dibangun sebuah prototip alat pengering yang dilengkapi dengan alat penukar kalor (APK). Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis perpindahan panas dan temperatur udara di ruang pengering dan di APK, serta membuktikan penggunaan persamaan. Dimensi prototip adalah panjang, lebar dan tinggi masing-masing 1 m, dan jumlah kapasitas kacang mete yang dikeringkan sebanyak 30 kg. Sumber panas yang digunakan berasal dari energi surya untuk memanaskan ruang pengering dan bahan bakar batu bara untuk memanaskan APK. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan secara langsung, dan melakukan analisis. Hasil yang diperoleh saat melakukan pengamatan bahwa penggunaan energi surya menunjukkan temperatur udara di ruang pengering masih berada di bawah 60 oC. Oleh sebab itu, penambahan energi panas yang berasal dari APK sangat dibutuhkan agar temperatur udara dalam ruang pengering dapat mencapai 60 oC. Peningkatan temperatur udara dalam ruang pengering membutuhkan energi panas dari APK sebesar qAPK = 23.3 kJ/s. Perpindahan panas selama proses pengeringan adalah: perpindahan panas secara konveksi (qk) = 0.32 kJ/s, Radiasi (qn) = 0.4 kJ/s dan konduksi (qd) = 1.1 kJ/s. Sedangkan  kehilangan panas melalui ventilasi sebesar (qV2)  =  20.3 kJdet.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
分析腰果干燥机的热能
空气和干燥产品之间热量和蒸汽的增加在农业产品干燥(如腰果干燥)中是必不可少的。从太阳能中提取的腰果干燥室的热量和温度的增加。一般来说,干燥室所需的热能和空气温度是无法达到太阳能和太阳能温度的。为了解决这个问题,建造了一个原型烘干机,配备了热交换器。本研究的目的是分析烘干机和APK中空气温度的热交换,并证明方程的使用。原型尺寸为1米(3英尺)长、宽和高,干燥的腰果产能为30公斤(66磅)。利用太阳能加热干燥室和燃煤燃料加热APK的热源。所使用的研究方法是直接观察和分析。太阳能的使用表明烘干机房的空气温度仍低于60摄氏度。因此,来自APK的热量的增加是干燥室空气温度达到60摄氏度所必需的。干燥室空气温度的增加需要APK为qAPK = 23.3 kJ/s的热能。干燥过程中的热交换是:对流流(qk) = 0.32 kJ/s,辐射(qn) = 0.4 kJ/s和导电(qd) = 1.1 kJ/s。而通过通风口失热等于(qV2) = 20.3千分之一。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
19
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Rancang Bangun Burner Peleburan Logam Tipe Gun Berbahan Bakar Liquified Petrolium Gas (LPG) Analisis Dinamika Eksplisit Pada Pelek Ring 15 Dengan Metode Simulasi Uji Impak Analisis Pengaruh Parameter Pengelasan GMAW Terhadap Struktur Mikro, Makro, Dan Nilai Kekerasan Pada ASTM A537 Dan ASTM A653 DDS Pengaruh Kapasitas dan Waktu Pemanasan Terhadap Analisa Perhitungan Kalor Peleburan Es Pengembangan Komposit Matrik Epoxy Melalui Penambahan Penguat Serat Rami dan Fiberglass dengan Variasi 2 – 4 wt%
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1