EFEKTIFITAS EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN E-LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI MASA PANDEMI COVID-19
Eri Kurniasari, Diadjeng Setya Wardani, Rismaina Putri, Miftahul Jannah
{"title":"EFEKTIFITAS EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN E-LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Eri Kurniasari, Diadjeng Setya Wardani, Rismaina Putri, Miftahul Jannah","doi":"10.52299/jks.v14i1.146","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang menjadi prioritas pembangunan nasional dalam RPJMN 2020-2024. Kabupaten Nganjuk termasuk kedalam 100 kota/kabupaten prioritas intervensi anak stunting di Indonesia. Kader berperan penting dalam penggerak posyandu sebagai upaya pencegahan stunting melalui edukasi kesehatan. Pada masa Pandemi covid-19 edukasi kader tidak dilaksanakan secara luring karena dikhawatirkan dapat meningkatkan penyebaran covid-19. Media Audiovisual merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk mengedukasi kader di masa pandemi covid-19. Tujuan: Mengetahui efektifitas edukasi menggunakan media audiovisual dan E-leaflet terhadap peningkatan pengetahuan kader posyandu dalam pencegahan stunting di masa pandemi covid-19. Metode: penelitian yang digunakan adalah quasy experimental dengan pre dan post control group design. Jumlah responden dalam penelitian adalah sebanyak 27 orang untuk masing-masing kelompok menggunakan teknik Total Sampling dengan analisis menggunakan uji mann whitney dan uji wilcoxon. Hasil dan Pembahasan: penelitian menunjukkan bahwa edukasi menggunakan media audiovisual dan E-leaflet dapat meningkatkan pengetahuan (p< 0,001 dan 0,001). Pengetahuan responden yang diberikan edukasi menggunakan audiovisual meningkat sebesar 4% sedangkan pengetahuan responden yang diberikan edukasi menggunakan E-leaflet meningkat sebesar 2%. Kesimpulan: Edukasi menggunakan media audiovisual lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader dibandingkan dengan edukasi menggunakan media E-leaflet.","PeriodicalId":33460,"journal":{"name":"Jurnal Ners dan Kebidanan","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ners dan Kebidanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52299/jks.v14i1.146","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Latar Belakang: Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang menjadi prioritas pembangunan nasional dalam RPJMN 2020-2024. Kabupaten Nganjuk termasuk kedalam 100 kota/kabupaten prioritas intervensi anak stunting di Indonesia. Kader berperan penting dalam penggerak posyandu sebagai upaya pencegahan stunting melalui edukasi kesehatan. Pada masa Pandemi covid-19 edukasi kader tidak dilaksanakan secara luring karena dikhawatirkan dapat meningkatkan penyebaran covid-19. Media Audiovisual merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk mengedukasi kader di masa pandemi covid-19. Tujuan: Mengetahui efektifitas edukasi menggunakan media audiovisual dan E-leaflet terhadap peningkatan pengetahuan kader posyandu dalam pencegahan stunting di masa pandemi covid-19. Metode: penelitian yang digunakan adalah quasy experimental dengan pre dan post control group design. Jumlah responden dalam penelitian adalah sebanyak 27 orang untuk masing-masing kelompok menggunakan teknik Total Sampling dengan analisis menggunakan uji mann whitney dan uji wilcoxon. Hasil dan Pembahasan: penelitian menunjukkan bahwa edukasi menggunakan media audiovisual dan E-leaflet dapat meningkatkan pengetahuan (p< 0,001 dan 0,001). Pengetahuan responden yang diberikan edukasi menggunakan audiovisual meningkat sebesar 4% sedangkan pengetahuan responden yang diberikan edukasi menggunakan E-leaflet meningkat sebesar 2%. Kesimpulan: Edukasi menggunakan media audiovisual lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader dibandingkan dengan edukasi menggunakan media E-leaflet.